10 Contoh Berpikir Komputasional Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dec 04, 2024 04:00 AM - 1 bulan yang lalu 58580

Seiring berkembangnya teknologi di era globalisasi, kita sebagai manusia juga kudu berkembang agar tidak tertinggal. Seperti komputer yang dapat menerima tugas dan menyelesaikannya dengan cepat, kita juga kudu berpikir sigap dan mengembangkan perihal agar dapat maju ke depan.

Pola berpikir ini disebut dengan berpikir komputasional alias computational thinking (CT). Berpikir komputasional memungkinkan kita untuk menerima masalah yang kompleks, memahaminya, dan mengembangkan solusi yang memungkinkan. Kemudian, solusi tersebut dapat disajikan dengan langkah yang dipahami komputer, manusia, alias keduanya.

Pola berpikir komputasional dapat dipraktikkan untuk memecahkan masalah yang biasa ditemukan dalam keseharian. Ada beberapa contoh berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum itu, mari pahami dulu apa itu langkah berpikir komputasional.

Apa itu langkah berpikir komputasional?

Cara berpikir komputasional adalah metode pemecahan masalah dengan menerapkan teknik pengetahuan komputer alias informatika. Menurut Dr. Ir. Edison Siregar dalam kitab Riset dan Seminar Sumber Daya Manusia, berpikir komputasional berfaedah bisa berpikir seperti komputer yang dapat memahami  suatu perihal alias masalah dengan sigap sehingga solusi dapat ditemukan dengan cepat.

Menurut laman University of York, berpikir komputasional juga dapat diartikan sebagai teknik pemecahan masalah yang meniru proses yang dilalui oleh programmer komputer saat menulis program dan algoritma. Untuk mempraktikkan langkah berpikir komputasional, diperlukan beberapa aspek berikut:

  • Menjelajahi dan menganalisis masalah secara menyeluruh untuk memahami sepenuhnya
  • Menggunakan bahasa yang tepat dan rinci untuk menguraikan masalah dan solusi
  • Menerapkan penalaran yang jelas pada setiap tahapan proses

Jadi, dapat disimpulkan bahwa berpikir komputasional mendorong seseorang untuk mendekati masalah secara sistematis, serta perlu mengembangkan dan mengartikulasikan solusi dalam istilah yang cukup sederhana untuk dilakukan komputer alias orang lain.

Manfaat langkah berpikir komputasional

Bagi mahir komputer, berpikir komputasional krusial lantaran membantu mereka bekerja lebih baik dengan data, memahami sistem, dan membikin algoritma serta model komputasi yang bisa diterapkan. Di samping itu, berpikir komputasional juga berfaedah untuk kehidupan bumi sehari-hari tanpa menggunakan komputer.

Beberapa orang menganggap bahwa berpikir komputasional memerlukan penggunaan aplikasi komputer. Pada kenyataannya, setiap orang bisa berpikir komputasional tanpa menggunakan komputer.

Seiring berkembangnya bumi digital yang semakin rumit, konsep berpikir komputasional dapat membantu mengatasi beragam tantangan dengan langkah yang efektif dan mudah diterapkan. Berikut beberapa faedah berpikir komputasional yang bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Meningkatkan keahlian pemecahan masalah yang rumit dengan menciptakan solusi yang memungkinkan
  • Bermanfaat jika diterapkan dalam bagian sains dan teknik, serta pemasaran, penjualan, pengetahuan sosial, dan lainnya
  • Melatih keahlian berpikir otak agar terbiasa berpikir secara matematis, kreatif, logis, dan terstruktur
  • Meningkatkan keahlian berinovasi lantaran berpikir komputasional mendorong seseorang untuk mengembangkan beragam solusi.

Komponen langkah berpikir komputasional

Cara berpikir komputasional membantu seseorang untuk mendekati, memahami, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif. Berikut empat komponen yang merupakan proses berpikir komputasional:

1. Dekomposisi

Dalam tahap dekomposisi, masalah diurai menjadi bagian-bagian yang lebih mini sehingga lebih mudah dikelola. Hal ini membantu seseorang untuk lebih memahami masalah dan membuang info yang tidak relevan.

2. Pengenalan pola

Pada tahap ini, dilakukan identifikasi pola alias hubungan antara beragam bagian masalah. Tujuannya adalah untuk lebih menyederhanakan masalah, serta untuk mulai mengidentifikasi bagian masalah yang dapat dipecahkan dengan solusi yang sama.

3. Abstraksi

Tahap abstraksi digunakan untuk mengidentifikasi info yang paling krusial dalam suatu masalah, serta mengabaikan info yang tidak relevan. Hal ini berfaedah untuk menyederhanakan masalah yang rumit dan menciptakan lingkungan yang lebih efisien bagi perseorangan untuk mengidentifikasi masalah yang dapat dipecahkan.

4. Desain algoritma

Desain algoritma merupakan tahapan terakhir di mana seseorang menghasilkan solusi langkah demi langkah guna memecahkan masalah. Berpikir algoritmik kudu menghasilkan solusi yang dapat direplikasi untuk mendapatkan hasil yang dapat diprediksi dan diandalkan.

Karakteristik langkah berpikir komputasional

Meskipun berpikir komputasional artinya berpikir dengan meniru proses pemikiran komputer, perlu ditekankan bahwa manusia kudu menerapkan langkah berpikirnya sendiri. Oleh lantaran itu, manusia kudu dapat memanfaatkan kemampuannya sendiri untuk memecahkan suatu masalah.

Adapun beberapa karakter dari berpikir komputasional meliputi hal-hal berikut:

  • Mampu menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional agar proses pemecahan masalah dapat menghasilkan solusi yang efektif
  • Mampu mengelompokkan dan menganalisis informasi untuk menyelesaikan masalah secara tersusun dan terstruktur
  • Dapat mengabstraksikan informasi untuk mendapat gambaran singkat dan padat mengenai masalah yang sedang dihadapi
  • Mampu memahami persoalan yang ada dan menghasilkan solusi yang efisien dan efektif
  • Dapat menggeneralisasi penyelesaian untuk beragam masalah berbeda dengan menganalisis tiap-tiap bagian mini permasalahan.

10 Contoh berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari

Berpikir komputasional dapat diterapkan untuk memecahkan masalah yang biasa ditemukan di keseharian, baik yang sederhana maupun rumit. Berikut beberapa contoh langkah berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari:

1. Mencuci sepatu

Mencuci sepatu merupakan kegiatan yang sepertinya mudah, tetapi dapat menantang dalam kasus tertentu. Seperti mencuci sepatu di tengah musim hujan.

Untuk memecahkan masalah tersebut, dapat diterapkan pola berpikir komputasional. Pertama-tama, pahami dulu akibat apa saja yang timbul jika mencuci sepatu ketika musim hujan. Misalnya, hujan bakal turun deras di sore hari. Untuk itu, sepatu kudu dicuci di pagi hari dan sudah selesai sebelum siang hari agar bisa dijemur sebelum hujan turun.

2. Merencanakan perjalanan

Contoh berpikir komputasional berikutnya adalah merencanakan perjalanan. Seseorang yang hendak liburan memerlukan perencanaan yang matang, mulai dari waktu yang tepat, biaya alias tiket transportasi, hingga kegiatan apa saja yang bakal dilakukan.

Mula-mula, pisahkan dulu beragam perihal yang bakal dihadapi. Misalnya, tentukan kapan bakal berlibur. Setelah itu, pikirkan biayanya, jika mau mengendarai mobil maka kudu menyiapkan duit bensin. Jika mau naik transportasi publik, maka pertimbangkan nilai tiket yang paling sesuai.

Dilanjutkan dengan destinasi apa saja yang mau dikunjungi dan kapan waktu yang tepat untuk itu. Prediksikan juga keramaian tempat dan cuaca untuk liburan tertentu.

3. Memperhitungkan jam berangkat kerja

Di Indonesia, khususnya Jakarta, semua orang pasti merasakan sesaknya lampau lintas dengan kemacetan di mana-mana. Hal ini menyebabkan para pekerja kantoran kudu memperhitungkan dengan tepat waktu perjalanan mereka dari rumah ke kantor.

Pertama-tama, uraikan masalah yang mungkin dihadapi. Misalnya, jam berapa kudu datang di kantor, di mana letak kantor, dan kendaraan apa yang digunakan. Jika seseorang kudu datang di instansi pukul 9 pagi, instansi berlokasi di daerah macet, dan mengendarai mobil ke kantor, maka solusinya adalah mencari tahu berapa lama perjalanan dengan mobil lampau tentukan jika mau berangkat beberapa jam lebih awal.

4. Melukis

Merencanakan proses melukis juga merupakan contoh berpikir komputasional. Misalnya, seseorang pertama-tama kudu memikirkan terlebih dulu aliran lukisan apa yang bakal dia pilih. Kemudian, rencanakan kreasi dan tata letak seninya. Lalu, putuskan warna yang bakal digunakan untuk melukis.

5. Memecahkan soal matematika

Berpikir komputasional sebenarnya sudah sering kita terapkan tanpa sadar. Salah satu contohnya adalah memecahkan soal matematika. Menjawab soal matematika khususnya dalam corak cerita mengharuskan seseorang berpikir secara komputasional untuk mengidentifikasi masalah, membagi beberapa langkah pengerjaan, lampau menerapkan metode untuk menjawab soal tersebut.

6. Menyiapkan presentasi

Contoh berpikir komputasional yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah menyiapkan presentasi. Agar presentasi melangkah lancar, seseorang kudu menyusun rencana langkah demi langkah.

Ada banyak yang perlu diperhatikan, mulai dari materi, gimana langkah menjelaskannya agar mudah dimengerti, kreasi PPT seperti apa yang menarik, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemaparan, hingga penampilan yang tepat untuk presentasi.

7. Belanja bulanan

Bahkan, shopping bulanan pun kudu dilakukan dengan menerapkan langkah berpikir komputasional. Persiapan matang krusial dilakukan sebelum shopping bulanan, jika tidak, seseorang yang impulsif bakal membeli terlalu banyak produk tidak krusial dan menjadi boros.

Untuk itu, cari tahu dulu keperluan apa saja yang sudah lenyap lampau buat daftarnya di sebuah catatan. Pertimbangkan merek apa yang sesuai, baik dari segi nilai maupun kualitas. Setelah itu, sesuaikan shopping bulanan dengan biaya yang ada.

Terkadang, Bunda mungkin bingung mau memilih menu apa di restoran. Untuk memecahkan masalah tersebut, pola berpikir komputasional dapat diterapkan.

Pertama-tama, identifikasi dulu masalah apa yang sedang dihadapi. Misalnya, seseorang merasa bingung dengan banyaknya menu yang tersedia. Lalu, bisa dipikirkan solusinya dengan mempertimbangkan menu apa yang paling baik untuk saat ini.

Sebut saja menu A mempunyai porsi besar yang dapat membikin kekenyangan. Untuk itu, pilihlah menu yang mempunyai porsi lebih kecil. Selain itu, pertimbangkan juga lama waktu memasaknya, jika sedang terburu-buru maka pilihlah menu yang sekiranya dapat dengan sigap disajikan.

Berikutnya, contoh berpikir komputasional sering diterapkan oleh pelajar ialah menulis essay alias makalah. Untuk menulis makalah, seseorang kudu menemukan rumusan masalah, mengumpulkan data, menyajikan pembahasan, dan menghasilkan kesimpulan.

Berpikir komputasional sangat digunakan dalam perihal ini. Prosesnya mungkin tidak terlalu disadari, namun teknik berpikir komputasional membantu seseorang untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi ide-ide baru, dan menghasilkan penemuan.

10. Membuat cheesecake

Contoh berpikir komputasional yang terakhir adalah membikin cheesecake. Hidangan pencuci mulut ini juga memerlukan perencanaan matang untuk membuatnya.

Pertama-tama, uraikan dulu proses membikin cheesecake, ialah bahan dan peralatan apa yang diperlukan, lama waktu memasak, hingga kapan mau menyajikannya. Misalnya, jika mau menyantap cheesecake di malam hari, maka usahakan untuk menyiapkannya di pagi alias siang hari lantaran cheesecake kudu dibekukan dulu beberapa jam di dalam kulkas.

Itu dia manfaat, karakteristik, hingga contoh berpikir komputasional dalam kehidupan sehari-hari. Semoga berfaedah untuk diajarkan pada anak, sebagai bekal memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya