10 Jenis Orang Kafir Mengaku Muslim

Dec 20, 2024 05:43 PM - 1 bulan yang lalu 43819

KincaiMedia,JAKARTA -- Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad menjelaskan bahwa ada 10 jenis orang yang mengaku Muslim, namun sebenarnya kafir. Hal tersebut sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. 

وقال عليه الصلاة والسلام عَشَرَةٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ هُمْ كُفَّارٌ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَيَظُنُّوْنَ أَنَّهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ الْقَاتِلُ لِمُسْلِمٍ أَوْذِمِّى بِغَيْرِ حَقٌّ وَلسَّاحِرُ وَالدَّيُوْتُ الَّذِي لَا يَغَارُ عَلَى أَهْلِهِ ومانع الزكاة وشارب الخمر ومن وجب عليه الحج فلم يحج والساعِي فِي الْفِتَنِ وَبَائِعُ السَّلَاحِ مِنْ أَهْلِ الْحَرْبِ وَنَاكِحُ الْمَرْأَةِ فِي دُبُرِهَا وَنَاكِحُ ذَاتِ رَحم محرم إن علم هذه الأفعال حلالا كفر

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, "Ada sepuluh orang dari umat ini yang kafir terhadap Allah Yang Maha Agung, tapi mereka mengaku sebagai mukmin. (Di antara mereka) adalah orang yang membunuh seorang Muslim atau Dzimmi (orang kafir yang tinggal di negara Islam dan alim kepada pemerintah) tanpa ada karena yang kewenangan (memperbolehkan membunuh). Penyihir. Orang yang acuh tidak acuh (masa tolol alias tidak memperhatikan) yang tidak punya rasa berprasangka terhadap keluarganya. Orang yang tidak mau bayar zakat. Orang yang suka minum khamer (minuman yang memabukan)."

"Orang yang sudah bisa berhaji tapi justru tidak menunaikannya. Orang yang mengobarkan api fitnah. Orang yang menjual senjata kepada mahir perang. Orang yang menggauli wanita (istrinya) pada duburnya. Orang yang menggauli kerabat mahram. Jika mereka mengira bahwa perbuatan-perbuatan ini halal, maka dia menjadi kafir."

إِنَّ مِنَ الْغَيْرَةِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ وَإِنَّ مِنَ الْخَيلاءِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ، فَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُحِبُّهَا اللهُ فَالْغَيْرَةُ فِي الرَّيْبَةِ وَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُبْغِضُهَا اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي غَيْرِ الرَّيْبَةِ، وَأَمَّا الْخَيْلَاءُ الَّتِي يُحِبُّهَا اللهُ فَاخْتِيَالُ الرَّجُلُ فِي الْقِتَالِ وَاخْتِيَالُهُ عِنْدَ الصَّدَقَةِ، وَأَمَّا الْخَيَلاءُ الَّتِي يُبْغِضُهَا اللهُ فَاخْتِيَالُ الرَّجُلُ فِي الْبَغْيِ وَالْفَخْرِ

"Ada sebagaian kecemburuan yang dicintai oleh Allah dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Sesungguhnya kesombongan itu juga ada yang dicintai oleh Allah dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Adapun kecemburuan yang dicintai oleh Allah itu adalah kecemburuan terhadap perihal yang mencurigakan. Sedangkan kecemburuan yang dibenci oleh Allah itu adalah kecemburuan bukan pada perihal yang mencurigakan. Adapun kesombongan yang dicintai oleh Allah itu adalah kesombongan seorang dalam perang dan pada waktu bersedekah (supaya diikuti oleh orang lain). Sedangkan kesombongan yang dibenci oleh Allah itu adalah kesombongan seseorang dalam kezaliman dan keangkuhan."

 إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَا يَقْبَلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الصَّعُورِ صَرْفَا وَلا عَدْلًا قِيلَ وَمَا الصَّفُورُ يَارَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ الَّذِي يُدْخِلُ عَلَى أَهْلِهِ الرِّجَالَ

"Sesungguhnya pada hari hariakhir (nanti) Allah SWT tidak berkenan menerima pengabdian maupun keadilan dari Ash Shaqqur. Ada yang bertanya, "Apa Ash Shaqqur itu, wahai Rasulullah?" Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ash Shaqqur adalah orang yang mempersilahkan para laki-laki lain untuk masuk kepada keluarganya (istri, anak wanita dan saudara-saudara perempuannya)."

مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّ مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صُفْحَتْ لَهُ صَافَائِحَ مِنْ نَارِ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِمَا جَنبُهُ وَحَبِيْنَهُ وَظَهْرَهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أَعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ فَيَرَى سَبِيْلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ

"Tidak ada yang mempunyai emas dan perak yang tidak memberikan haknya, melainkan pada hari hariakhir (nanti) dibuatkan baginya lempengan-lempengan dari api, lampau dipanaskan dengan api neraka Jahannam, lampau diseterikakan pada pinggang, kening dan punggungnya. Jika telah dingin, maka dipanaskan lagi pada suatu hari yang ukurannya 50.000 tahun hingga semua perkara di antara sesama hamba telah diputuskan, kemudian dia memandang jalannya ke surga alias ke neraka."

شَارِبُ الْخَمْرِ يُحْشَرُ والكونُ مُعَلَّقٌ فِي عُنُقِهِ وَالْقَدَحُ فِي يَدِهِ وَهُوَ أَنْتَنُ مِنْ كُلِّ حِيْفَةٍ عَلَى الْأَرْضِ يَلْعَنُهُ كُلُّ مَنْ يَمَرُّ عَلَيْهِ مِنَ الْخَلْقِ

وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"...dan barangsiapa yang kufur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semua alam."

أَنَّهُ دَعَ الأُمَّتِهِ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ وَاسْتَغْفَرَهُمْ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ إِنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ مَا بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ وَلَمْ أغْفِرْهُمْ ظُلْمَهُمْ بَعْضَهُمْ لِبَعْضٍ

"Nabi Muhammad SAW pernah bermohon untuk umatnya pada hari Arafah dan beliau memohonkan pembebasan untuk mereka, maka Allah menurunkan wahyu kepadanya: Sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka pada dosa-dosa antara Aku dan mereka, tetapi Aku tidak mengampuni kezaliman mereka pada sesamanya."

فَزَادَفِي الْإِسْتِغْفَارِ وَقَالَ إِنَّكَ قَادِرٌ أَنْ تُرْضِيَ خُصُوْمَهُمْ

"Kemudian Nabi Muhammad SAW bermohon kembali, "Sungguh Engkau Maha Kuasa untuk mengampuni permusuhan mereka."

فَلَمْ يُجِبْهُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ، فَلَمَّا كَانَ غَدَاةُ الْمُزْدَلِفَةِ أوحى اللهُ إِلَيْهِ بِالْإِجَابَةِ فَتَبَسَّمَ صَلَّى الله عليه وسلم وقال: عَجِبْتُ مِنْ عَدُوٌّ اللَّهِ إِبْلِيسَ لِما أَجَابَ اللهُ لِي دُعَائِي صَاحَ بِالْوَيْلِ والثبورِ ووضع التَّرَابَ عَلَى رَأْسِهِ

"Tetapi Allah tidak mengabulkannya pada malam itu. Maka pada pagi hari di muzdalifah, Allah menurunkan wahyu lagi kepada Nabi Muhammad SAW, Dia mengabulkan permohonannya, maka tersenyumlah beliau seraya bersabda: Saya heran kepada musuh Allah, iblis, ketika Allah mengabulkan doaku, dia menjerit lantaran kecelakaan dan kehancuran seraya menaburkan tanah di kepalanya."

Selengkapnya