10 Kesalahan Yang Jarang Disadari Ketika Bayi Mulai Mpasi Pertama

May 10, 2025 06:50 PM - 1 minggu yang lalu 9035

Memulai fase MPASI sering kali membikin orang tua tanpa sadar melakukan kekeliruan. Nah, apa saja kesalahan yang jarang disadari ketika bayi mulai MPASI pertama? Bunda juga pernah melakukannya?

Dikutip dari Parents, di usia 6 bulan Bunda dapat mulai memberi bayi makanan padat. Ini memungkinkan mereka untuk mencoba beragam berbagai rasa dan tekstur makanan.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa makanan padat tidak dimaksudkan untuk menggantikan ASI alias susu formula sebagai sumber nutrisi. 

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama usia 6 bulan, serta pemberian ASI tambahan hingga bayi berumur 1 tahun. 

Kesalahan saat bayi mulai MPASI pertama

Berikut beberapa kesalahan yang tanpa sadar dilakukan orang tua saat bayi mulai MPASI pertama seperti dilansir beragam sumber:

1. Memulai MPASI terlalu dini

Dikutip dari US News Health, banyak orang tua berpikir bahwa memberi makanan padat lebih awal bakal membantu bayi tidur lebih nyenyak di malam hari. 

Padahal sistem pencernaan dan kekebalan bayi belum sepenuhnya siap. Hal ini dapat meningkatkan akibat alergi makanan, eksim, penyakit celiac, jangkitan saluran pencernaan, dan kenaikan berat badan berlebih.

MPASI sebaiknya dimulai di usia 6 bulan ya, Bunda. Namun, dalam beberapa kasus MPASI dini bisa dilakukan atas rekomendasi master ahli anak. 

Memberi MPASI terlalu sigap tidak dianjurkan, begitu juga dengan menundanya terlalu lama. Kondisi ini biasanya terjadi lantaran ada ketakutan dari orang tua bakal terjadi akibat tersedak alias reaksi alergi pada bayi. 

Penelitian dari jurnal Maternal & Child Nutrition menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mengenal tekstur makanan kasar hingga usia 9 bulan condong mempunyai masalah makan di usia 7 tahun.

Selain itu, menunda MPASI juga dapat menghalang pertumbuhan bayi, meningkatkan akibat kekurangan unsur besi, dan menunda perkembangan keahlian makan. 

3. Memberikan makanan tawar terlalu lama

Makanan tawar mungkin terasa kondusif untuk bayi, tetapi penelitian menunjukkan bahwa memperkenalkan beragam rasa lebih penting. Hal ini dapat mendorong anak untuk lebih terbuka terhadap beragam jenis makanan di kemudian hari.

Untuk menambah rasa dan aroma makanan, Bunda bisa memberikan rempah, bumbu, alias bahan aromatik untuk mengenalkan rasa yang lebih bervariasi pada MPASI.

4. Tidak memperhatikan nutrisi 

Dua tahun pertama kehidupan adalah masa kritis untuk pertumbuhan otak dan tubuh anak. Oleh karena itu, nutrisi seperti unsur besi, seng, lemak total, masam lemak omega-3 (DHA), dan vitamin D sangat penting.

Pastikan Si Kecil mendapatkan makanan kaya unsur besi seperti dari daging sapi, kuning telur, alias sayuran hijau.

5. Terlalu sering memberikan makanan manis

American Heart Association merekomendasikan untuk tidak memberikan gula tambahan selama dua tahun pertama kehidupan anak, termasuk dari minuman manis. Jadi, hindari makanan manis sebagai bagian rutin dari makanan bayi sehari-hari.

6. Mengabaikan tanda kenyang

MPASI bayi saat mudikIlustrasi/Foto: Getty Images/sleepingbas1

Bayi mempunyai keahlian alami untuk mengetahui kapan mereka kenyang. Namun, sering kali orang tua terus memberi makanan sampai lenyap tak bersisa di piring. 

Membuat bayi terus makan lebih banyak, padahal sudah kenyang, dapat merusak keahlian alaminya untuk mengatur porsi makan sendiri. Hal ini dapat berujung pada pola makan berlebihan yang tak sehat di kemudian hari.

Jika bayi menunjukkan tanda tidak mau makan lagi, seperti menoleh alias menolak sendok, sebaiknya biarkan mereka berakhir makan.

7. Memberi makan secara terpisah dari keluarga

Memisahkan bayi dari personil family lain saat makan dapat menghilangkan kesempatan mereka untuk belajar tentang ragam makanan, tekstur, dan pengalaman sosial saat makan.

Libatkan Si Kecil dalam waktu makan berbareng family sejak dini, apalagi sebelum mereka memulai MPASI.

8. Tidak membiarkan bayi 'berantakan' saat makan

Memberi makan bayi umumnya bakal jadi berantakan, misalnya lantaran makanan berceceran alias ada tumpahan tertentu. Jangan cemas ya, Bunda.

Hal ini merupakan langkah bayi belajar tentang makanan. Mulai dari menyentuh, mencium aroma, dan merasakannya. Jadi, biarkan bayi bereksplorasi dengan makanan tanpa gangguan.

9. Terlalu lama menyuapi dengan sendok

Dikutip dari laman Parenting First Cry, kebiasaan menyuapi dengan sendok dalam waktu yang lama dapat meningkatkan akibat obesitas di masa depan. Alasannya, bayi yang diberi kesempatan untuk makan sendiri lebih bisa mengatur porsi makan mereka.

Bayi dapat mulai belajar makan sendiri pada usia 8-9 bulan. Perhatikan tanda-tanda kesiapan yang menandakan bayi siap untuk mulai menggunakan sendok sendiri, termasuk saat mereka bisa menjaga kepalanya tetap stabil alias menggenggam makanan dengan telapak tangan.

10. Terlalu banyak memberikan saribuah buah

Kebanyakan orang tua memberi saribuah buah kepada bayi lantaran dianggap sebagai asupan bergizi dan kaya mineral.

Padahal sebaiknya hindari pemberian saribuah buah terlalu sering, Bunda. Lebih baik pilih buah segar yang dipotong dan diiris/dihaluskan sebagai gantinya. 

Jus (terutama yang dikemas) biasanya tinggi gula dan dapat menyebabkan masalah seperti obesitas dan kerusakan gigi.

Demikian ulasan tentang kesalahan yang jarang disadari ketika bayi mulai MPASI pertama. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan Bunda dapat memberikan makanan padat bernutrisi untuk menunjang tumbuh kembang bayi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya