Hati-hati tanaman Bunda meninggal lantaran penyakit tanaman. Yuk mengenal ragam penyakit tanaman yang kudu diwaspadai serta solusi mengatasinya.
Merawat tanaman di rumah tentu menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus menenangkan. Namun tanaman Bunda tidak luput dari ancaman penyakit yang dapat merusak keindahannya apalagi menyebabkan kematian.
Banyak penyakit tanaman disebabkan oleh jamur, bakteri, alias virus yang menyerang daun, batang, hingga akar. Kondisi lingkungan yang tidak ideal, seperti kelembapan tinggi alias sirkulasi udara yang buruk, sering menjadi pemicu utama.
Selain itu, penanganan yang salah, seperti penyiraman berlebih alias penggunaan tanah yang terkontaminasi juga memperburuk keadaan. Penting untuk memahami gejala-gejala penyakit tanaman dan langkah mengatasinya agar taman mini Bunda tetap sehat dan asri.
Mengutip dari Family Handman, berikut deretan penyakit tanaman umum yang perlu Bunda waspadai dan langkah mengatasinya.
Penyakit tanaman yang kudu diwaspadai
Berikut penyakit tanaman yang kudu Bunda waspadai.
1. Powdery mildew
Powdery mildew adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, ditandai dengan lapisan putih seperti bedak yang muncul di daun, batang, dan kembang tanaman. Penyakit ini menyerang beragam tanaman, seperti lilac, apel, mentimun, anggur, dan mawar.
Lapisan putih ini dapat mengganggu proses fotosintesis, melemahkan tanaman, dan menurunkan kualitas hasil panen. Tentu juga membikin estetika tanaman hias Bunda menjadi berkurang.
Solusi:
Untuk mencegah penyebaran, buang bagian tanaman yang terinfeksi. Pastikan tanaman mempunyai sirkulasi udara yang baik dan hindari penyiraman malam hari lantaran kelembapan yang tinggi mendukung pertumbuhan jamur. Bunda juga bisa menggunakan fungisida alias larutan baking soda (1 sendok teh baking soda dicampur dengan 1 liter air). Ini dapat membantu mengendalikan jangkitan secara efektif.
2. Downy mildew
Penyakit ini disebabkan oleh organisme seperti jamur dan sering muncul dalam kondisi cuaca basah. Downy mildew menyebabkan bagian atas daun berubah warna menjadi kuning alias cokelat, sementara bawahnya ditumbuhi jamur abu-abu alias putih.
Tanaman seperti anggur, selada, brokoli, dan kembang hias seperti impatiens sering menjadi korban. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebar dengan sigap ke tanaman lain di sekitar.
Solusi:
Untuk mencegah downy mildew, pilih varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit ini. Hindari menanam terlalu rapat untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.
Jika jangkitan sudah terjadi, buang bagian tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Selain itu, lakukan rotasi tanaman setiap tahun untuk memutus siklus hidup patogen.
3. Black spot
Black spot merupakan penyakit jamur yang sering menyerang tanaman mawar. Gejalanya berupa bintik-bintik hitam mini di daun yang menyebabkan daun menguning dan rontok.
Meskipun tidak membunuh tanaman secara langsung, black spot melemahkan tanaman sehingga lebih rentan terhadap serangan penyakit alias (benih)penyakit lainnya. Penyakit ini sering muncul pada cuaca dingin dan lembap.
Solusi:
Lakukan pembersihan menyeluruh pada daun dan batang yang terinfeksi sebelum musim dingin. Gunakan mulsa untuk mencegah cipratan air yang membawa spora jamur ke tanaman.
Pastikan tanaman mendapatkan sinar mentari pagi untuk mengeringkan embun pada daun. Selain itu, gunakan fungisida yang direkomendasikan untuk mencegah dan mengendalikan black spot.
4. Mosaic virus
Virus ini menyerang beragam tanaman, termasuk tomat, paprika, dan tembakau. Gejala yang terlihat meliputi daun menguning, pertumbuhan tanaman terhambat, dan hasil panen berkurang. Virus ini dapat memperkuat di tanah kering selama beberapa waktu sehingga menjadi ancaman jangka panjang jika tidak ditangani dengan baik.
Solusi:
Pangkas tanaman yang terinfeksi, termasuk akarnya, untuk mencegah penyebaran virus. Hindari menanam tanaman yang rentan di area sama selama 2 tahun. Jika Bunda seorang perokok, pastikan mencuci tangan sebelum memegang tanaman lantaran tembakau dapat menjadi pembawa virus tersebut.
5. Damping-off disease
Penyakit ini menyerang bibit muda dan menyebabkan mereka membusuk sebelum berkembang. Damping-off disease biasanya terjadi di lingkungan yang terlalu lembap alias basah, baik di dalam rumah kaca maupun luar ruangan. Bibit yang terinfeksi tampak layu, menguning, dan akhirnya mati.
Solusi:
Gunakan pot baru alias disinfeksi pot lama dengan larutan pemutih. Isi pot dengan campuran pot steril tanpa tanah untuk mencegah infeksi. Hindari penyiraman berlebihan dan berikan ventilasi yang cukup untuk menjaga kelembapan tetap rendah.
6. Fusarium wilt
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang menyerang akar tanaman, menyebabkan daun layu dan batang menghitam. Fusarium wilt sering menyerang tanaman tomat, kacang polong, dan asparagus, terutama saat suhu tinggi. Tanaman yang terinfeksi menunjukkan pertumbuhan yang tersendat dan akhirnya meninggal jika tidak ditangani.
Solusi:
Pilih varietas tanaman yang tahan terhadap penyakit ini. Hindari menanam tanaman yang sama di area yang terinfeksi selama 5 tahun. Jika tanaman menunjukkan indikasi infeksi, segera cabut dan buang untuk mencegah penyebaran.
7. Verticillium wilt
Verticillium wilt merupakan penyakit jamur yang menyerang ratusan jenis tanaman. Patogen masuk melalui akar dan menyumbat sistem vaskular tanaman, menyebabkan daun layu dan rontok sebelum waktunya. Penyakit ini dapat memperkuat di tanah selama bertahun-tahun sehingga menjadi tantangan besar bagi petani.
Solusi:
Cabut dan buang tanaman yang terinfeksi. Pangkas bagian yang terinfeksi pada pohon alias semak, dan bersihkan perangkat pemotong dengan larutan pemutih untuk mencegah penyebaran. Hindari menanam tanaman yang rentan di area yang terinfeksi.
8. Sooty mold
Jamur ini tumbuh di atas madu yang dihasilkan oleh serangga seperti kutu daun dan mealybugs. Daun yang tertutup lapisan hitam tidak hanya terlihat jelek tapi juga kehilangan kemampuannya untuk melakukan fotosintesis sehingga menghalang pertumbuhan tanaman.
Solusi:
Atasi serangga penyebab dengan menyemprotkan minyak neem alias sabun insektisida. Bersihkan daun dengan lap basah untuk menghilangkan lapisan jamur. Pastikan tanaman tetap bersih untuk mencegah serangan berulang.
9. Snow mold
Snow mold merupakan penyakit jamur yang menyerang rumput saat tertutup salju. Setelah salju mencair, rumput terlihat kering, berwarna cokelat, dan tertutup lapisan jamur. Penyakit ini lebih sering terjadi di daerah dengan musim dingin panjang.
Solusi:
Potong rumput yang terinfeksi untuk memecah lapisan jamur dan mendorong pertumbuhan baru. Potong rumput lebih pendek pada akhir musim untuk mencegah pembentukan matting yang mendukung pertumbuhan jamur.
10. Rust
Rust merupakan penyakit jamur yang mudah dikenali lantaran munculnya bercak oranye pada daun yang akhirnya berubah menjadi hitam. Penyakit ini sering menyerang tanaman mawar, tomat, dan rumput. Jika dibiarkan, rust dapat melemahkan tanaman secara signifikan.
Solusi:
Gunakan fungisida yang sesuai untuk mengendalikan penyakit ini. Kumpulkan dan buang daun yang terinfeksi agar jamur tidak menyebar ke tanaman lain. Pastikan sirkulasi udara baik untuk mencegah kelembapan tinggi.
Dengan mengetahui langkah mengidentifikasi dan mengatasi penyakit tanaman di atas, Bunda dapat menjaga kesehatan tanaman di rumah lebih baik. Perawatan yang tepat tidak hanya meningkatkan estetika taman Bunda tapi juga menjamin tanaman tetap tumbuh subur dan produktif.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)