10 Tips Mengatasi Rasa Lapar Untuk Bumil Dengan Diabetes Gestational

Dec 31, 2024 08:30 AM - 3 minggu yang lalu 29328

Jakarta -

Salah satu tantangan ibu mengandung adalah mengelola rasa laparnya. Apalagi jika ibu mengandung dengan kondisi glukosuria gestational, krusial untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Berikut ini tips mengatasi rasa lapar untuk ibu mengandung dengan glukosuria gestational.

Dilansir laman Tommys, dengan mengubah pola makan bakal membantu ibu mengandung dengan glukosuria gestational mengelola kadar gula darah (glukosa) dan berat badan. Ini bakal mengurangi akibat komplikasi kehamilan. 

Diabetes gestasional & nutrisi

Dilansir Diabetesvic, penanganan glukosuria gestasional adalah keseimbangan antara mengonsumsi cukup nutrisi yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta  menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran target.

Sebagian besar wanita bisa mengelola glukosuria dengan diet dan olahraga, namun beberapa wanita bakal memerlukan suntikan insulin untuk menurunkan glukosa darah.

Tips mengatasi rasa lapar untuk ibu mengandung dengan glukosuria gestational

Ibu mengandung dengan glukosuria gestational ketika mengubah pola makan tentu perlu memperhatikan apa saja yang perlu dilakukan alias dihindari.

Berikut tips mengatasi rasa lapar pada ibu hamil:

1. Makan secara teratur

Ibu mengandung krusial untuk makan secara teratur, biasanya 3 kali sehari. Dan hindari pula melewatkan waktu makan. Bunda dapat memulai dengan sarapan ringan dan makan secara teratur. Pilihkan camilan sehat jika merasa lapar di sela-sela waktu makan. 

Camilan sehat seperti potongan apel alias pir dapat membantu Bunda menghindari makanan instan seperti biskuit alias minuman manis.

2. Kurangi gula

Mengonsumsi terlalu banyak gula bakal mempersulit pengelolaan kadar gula darah. Gunakan pemanis buatan sebagai pengganti gula jika memungkinkan, dan usahakan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak madu alias sirup. 

Bunda juga dapat mencoba menghilangkan gula dari resep saat memasak – gula sering kali tidak banyak berpengaruh pada rasanya. Dan jangan lupa bahwa banyak minuman bersoda mengandung gula yang tinggi.

Makanan olahan dan sigap saji seperti makanan siap saji dan makanan siap saji terkadang mengandung lebih banyak gula. Jadi selalu periksa bungkusan makanan yang Bunda beli.

3. Perhatikan ukuran porsi

Seberapa banyak yang Bunda makan saat makan sama pentingnya dengan apa yang Bunda makan. Bunda mungkin berambisi untuk makan makanan tambahan lantaran mengira mengandung berfaedah 'makan untuk dua orang'. Sayangnya itu tidak benar.

Bunda tidak memerlukan makanan tambahan apa pun dalam enam bulan pertama kehamilan. Setelah itu, Bunda hanya memerlukan tambahan 200 kalori sehari, ialah sekitar separuh roti lapis.

4. Pilih minuman

Bunda perlu memikirkan apa yang diminum. Cobalah untuk menghindari minuman manis. Minuman diet alias minuman bebas gula lebih baik, dan Bunda dapat mencoba air yang diberi rasa mint alias buah segar. 

Jus buah dan smoothie bisa mengandung gula yang tinggi, begitu pula minuman yang diberi label 'tanpa tambahan gula'. Periksa labelnya alias tanyakan kepada tim perawatan kesehatan jika Bunda tidak yakin.

5. Makanan yang rendah lemak

Jika Bunda sering memilih makanan rendah lemak, sekaranglah saatnya untuk mencermati labelnya lebih saksama. Ini karena:

Pilihan rendah lemak terkadang mengandung lebih banyak gula daripada jenis penuh lemaknya.

Makanan berlemak dapat memperlambat pelepasan gula dari karbohidrat, membantu menghentikan lonjakan gula darah Anda.

Pilih makanan dengan lemak alami, seperti:

  • Susu
  • Minyak zaitun
  • Telur
  • Biji-bijian
  • Alpukat
  • Yogurt alami alias Yunani.

6. Tetap terhidrasi

Rasa haus sering kali disalahartikan dengan rasa lapar. Untuk itu pastikan ibu mengandung minum cukup air sepanjang hari. Ini untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi serta membantu mengendalikan nafsu makan.

7. Melakukan kegiatan ringan

Olahraga ringan seperti melangkah kaki alias senam mengandung dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi rasa lapar berlebihan. Ibu mengandung dapat berkonsultasi dengan master sebelum memulai olahraga. 

Jjika master memberi tahu bahwa berolahraga tidak aman, usahakan untuk tetap aktif setiap hari. 

8. Konsultasi dengan mahir gizi

Ibu mengandung dapat berkonsultasi dengan mahir gizi agar dapat merencanakan menu harian sesuai kebutuhan nutrisi serta kondisi glukosuria gestasional. 

9. Pahami indeks glikemik

Indeks glikemik (IG) merupakan ukuran seberapa sigap makanan yang mengandung karbohidrat memengaruhi kadar gula darah setelah Bunda memakannya. 

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah karbohidrat yang ibu mengandung makan berakibat terbesar pada kadar gula darah setelah makan.

Ini berfaedah bahwa meskipun Bunda makan dengan baik, kemungkinan kesulitan mengelola glukosuria jika makan terlalu banyak karbohidrat. Karbohidrat bertepung semestinya hanya sekitar seperempat dari apa yang Bunda makan.

Untuk membantu Anda kadar gula darah, pilih karbohidrat dengan GI yang lebih rendah. Jumlah karbohidrat dalam makananlah yang bakal paling memengaruhi kadar gula darah. Dan tidak semua makanan GI rendah itu sehat, jadi pastikan Bunda membaca label makanan dan membikin pilihan yang sehat.

10. Kelola berat badan

Jika Bunda mengalami kenaikan berat badan yang terlalu banyak selama kehamilan, perihal itu dapat mempersulit ibu mengandung untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat dan dapat meningkatkan tekanan darah serta memengaruhi kesehatan.

Membuat perubahan pada pola makan dan tingkat kegiatan bentuk dapat membantu ibu mengandung menghindari kenaikan berat badan yang terlalu banyak. Ini juga bakal membantu Bunda menjaga gula darah dalam kisaran yang aman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya