11 Tanda Bahaya Kepala Bayi Terbentur, Efek Samping Dan Cara Mengatasinya

Jan 15, 2025 06:00 PM - 3 bulan yang lalu 115972

Jakarta -

Ada beragam perihal yang mungkin terjadi pada bayi, Bunda. Salah satunya yang sering ditemukan adalah kepala bayi yang terbentur.

Meskipun banyak cedera kepala yang tidak serius dan memerlukan perawatan medis, bukan berfaedah mereka tidak mempunyai akibat cedera kepala yang parah. Bahkan, penelitian mengungkap anak bakal mengalami peningkatan cedera kepala seiring bertambahnya usia.

Dilansir dari laman Childrens Colorado, informasi yang dilaporkan oleh CDC pada tahun 2020 mengungkap bahwa 6,8 persen anak mengalami indikasi gegar otak alias cedera otak di beberapa titik dalam hidup mereka. Setidaknya dua persennya anak di bawah usia lima tahun dan sekitar 5,8 persen anak usia enam hingga 11 tahun.

"Cedera kepala bisa menakutkan, terutama ketika seorang anak melakukan sesuatu yang tidak biasa setelah kepalanya terbentur," ujar master ahli olahraga anak, Julie Wilson, MD.

"Ketika kepala terbentur, terkadang Anda melakukan hal-hal asing lantaran respons yang dimiliki tubuh, ialah stres, syok, dan rasa sakit. Dan terkadang Anda melakukan hal-hal asing lantaran ada cedera yang lebih parah pada otak seperti pendarahan, bengkak, dan patah tulang. Dan mungkin susah untuk mengetahui apa yang terjadi saat itu," sambungnya.

Mengapa kepala bayi bisa terbentur?

Dikutip dari laman Healthline, benjolan di kepala yang tidak disengaja adalah salah satu cedera yang paling umum terjadi pada bayi dan balita. Namun, kejadian terjatuh sering kali disebabkan oleh perkembangan bentuk Si Kecil dan bukan lantaran pola asuh.

Kepala bayi sering kali lebih besar secara proporsional dibandingkan tubuhnya. Oleh lantaran itu, mereka mudah kehilangan keseimbangan.

Tidak hanya itu, kekuatan dan keahlian bentuk bayi terus berubah sehingga memengaruhi stabilitas dan koordinasinya. Ketika mereka melangkah dengan sempoyongan, mereka bisa membahayakan diri ketika menghadapi permukaan baru yang tidak rata.

Bayi juga condong melakukan tindakan yang lebih berani yang mengharuskan mereka memanjat, melompat, alias mencoba terbang hanya untuk mencari sensasi. Selain itu, cedera kepala juga bisa terjadi lantaran hal-hal umum sebagai berikut:

  • Tergelincir di bak mandi
  • Jatuh ke belakang
  • Jatuh dari tempat tidur
  • Jatuh setelah memanjat furnitur
  • Jatuh alias keluar dari tempat tidur bayi
  • Tersandung barang di lantai
  • Jatuh dari tangga
  • Jatuh saat menggunakan perangkat bantu jalan
  • Jatuh saat bermain ayunan

Tanda ancaman kepala bayi terbentur

Menilik dari laman Verywell Health, bayi bisa saja mengalami cedera yang parah ketika kepalanya terbentur sehingga mereka memerlukan perhatian medis. Berikut ini tandanyanya:

  1. Bayi mengalami kejang
  2. Bayi kehilangan kesadaran
  3. Bayi mempunyai luka besar di kepala yang mungkin perlu dijahit
  4. Bayi mengalami pendarahan dahsyat yang tidak bisa dihentikan setelah memberikan tekanan kuat selama beberapa menit
  5. Adanya drainase dari telinga alias hidung, biasanya berupa darah alias cairan bening
  6. Adanya bengkak alias memar di sepanjang kepala yang bisa menjadi indikasi patah tulang tengkorak
  7. Tidak bisa menggerakkan lehernya secara normal
  8. Mengalami kesulitan bernapas
  9. Bayi terlihat pucat
  10. Pupilnya melebar dan mempunyai tatapan kosong
  11. Menangis berlebihan

Efek samping cedera kepala pada bayi

Anak yang mengalami cedera parah bisa kehilangan kegunaan otot, bicara, penglihatan, pendengaran alias pengecapan. Dikutip laman Johns Hopkins Medicine, hal ini berjuntai pada area otak yang mengalami kerusakan akibat benturan.

Perubahan kepribadian alias perilaku jangka panjang maupun pendek juga bisa terjadi. Pada beberapa anak, mereka juga mungkin memerlukan perawatan medis dan rehabilitasi seumur hidup mencakup terapi fisik, okupasi, alias wicara.

Cara mengatasi cedera kepala pada bayi

Dalam kebanyakan kasus, memberikan banyak perhatian dan kasih sayang tambahan adalah langkah yang tepat ketika bayi mengalami cedera pada kepalanya. Ingatlah bahwa indikasi kepala yang lebih serius biasanya terjadi pada waktu 48 jam setelah kecelakaan terjadi.

Dikutip dari Healthline, ada beberapa perihal yang bisa Bunda lakukan selama masa ini. Berikut ulasannya:

  • Oleskan es sesuai dengan toleransi bayi
  • Bersihkan dan balut luka mini alias lecet pada kulitnya
  • Periksa perubahan alias konsistensi pupil bayi
  • Pantau bayi saat mereka tidur di siang dan malam hari
  • Hubungi master untuk mendapatkan pedoman lebih lanjut jika Bunda merasa khawatir

Demikian info tentang tanda ancaman kepala bayi terbentur, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya