12.12: The Day Review – Kudeta Militer Dan Periode Tergelap Korea Selatan

Dec 05, 2024 11:30 PM - 1 bulan yang lalu 62149

‘12.12: The Day’ (Judul asli: Seoul-ui bom) adalah movie drama politik epik karya sutradara Kim Sung-soo, yang menggambarkan kudeta militer berhistoris pada 12 Desember 1979 di Korea Selatan.

Film ini tidak hanya menjadi salah satu movie tersukses di box office Korea Selatan pada 2023 tetapi juga menawarkan pandangan mendalam pada salah satu periode paling gelap dalam sejarah modern Korea. Dibintangi oleh Hwang Jung-min dan Jung Woo-sung, movie ini mengombinasikan ketegangan politik dengan akting luar biasa dan sinematografi menawan.

Cerita berpusat pada Chun Doo-hwan (Hwang Jung-min), seorang jenderal ambisius yang memanfaatkan kekacauan politik pasca-pembunuhan Presiden Park Chung-hee untuk merebut kekuasaan. Di sisi lain, Lee Tae-shin (Jung Woo-sung) adalah seorang komandan militer yang mencoba mempertahankan keutuhan bangsa di tengah ancaman kudeta. Narasi berfokus pada sembilan jam krusial yang menentukan arah masa depan Korea Selatan.

 The Day

Film ini secara efektif menggunakan dualitas “baik versus jahat” untuk menggambarkan bentrok moral dan politik, dengan Chun sebagai tokoh antagonis penuh ambisi dan Lee sebagai simbol integritas. Drama intens ini diperkaya oleh representasi jeli dari kebenaran sejarah, meski beberapa komponen fiksi ditambahkan untuk meningkatkan emosi dan ketegangan.

Hwang Jung-min memukau dengan penampilannya sebagai Chun, seorang tokoh yang digambarkan penuh manipulasi, haus kekuasaan, dan tanpa ampun. Jung Woo-sung membawa kedalaman emosional sebagai Lee, menonjolkan karakter yang tenang namun kuat dalam mempertahankan prinsipnya. Pendukung seperti Park Hae-joon dan Kim Sung-kyun juga memberikan performa solid, meski karakter wanita dalam movie ini hanya diberi peran mini yang kurang signifikan.

Sinematografi movie ini memanfaatkan lanskap urban Seoul dan momen-momen dramatis untuk menciptakan suasana yang penuh ketegangan. Adegan seperti kendaraan militer yang melintasi jembatan menuju Gwanghwamun Square ditangkap dengan sangat megah, memperkuat intensitas cerita. Desain produksi secara konsisten menggambarkan kecermatan sejarah, termasuk perincian visual seperti seragam dan arsitektur masa itu.

Kim Sung-soo sukses menjaga keseimbangan antara kecermatan sejarah dan narasi yang dramatis. Skripnya tidak terlalu bertele-tele, langsung menyoroti bentrok dan keputusan-keputusan krusial yang diambil para tokoh. Meski ada beberapa komponen klise dalam plot, konsentrasi pada moralitas dan tekanan psikologis memberikan kedalaman pada cerita.

‘12.12: The Day’ mengangkat tema krusial tentang gimana kekuasaan dapat merusak moralitas. Film ini menggambarkan ancaman ambisi politik yang tidak terkendali, sekaligus menunjukkan pentingnya integritas dalam kepemimpinan. Pesannya mengingatkan bahwa sejarah kudu diingat untuk mencegah kesalahan yang sama terulang.

Film ini adalah karya luar biasa yang memadukan ketegangan politik dengan akting kuat dan produksi yang memukau. Sebagai drama sejarah, ‘12.12: The Day’ menawarkan wawasan yang menggugah tentang bentrok moral dan ambisi di kembali kudeta militer Korea Selatan.

Selengkapnya