Lagu daerah merupakan warisan budaya yang kaya bakal nilai-nilai sejarah, tradisi, dan kearifan lokal. Salah satu provinsi yang mempunyai kekayaan lagu daerah adalah Jambi, sebuah daerah di Pulau Sumatra yang terkenal dengan kekayaan budaya Melayu-nya.
Selain menggambarkan kehidupan masyarakat setempat, tetapi lagu daerah Jambi juga mengandung pesan moral dan kebijaksanaan yang relevan sampat saat ini. Pada lagu ini juga dengan melodi yang mempunyai karakter unik tersendiri dan lirik yang bermakna.
Melalui lagu-lagu tersebut, anak-anak diajak untuk memahami kehidupan masyarakat Jambi, seperti budaya istiadat, hubungan dengan alam, hingga perjuangan mereka dalam menjaga harmoni. Tak heran jika lagu-lagu ini tetap dilestarikan dan diajarkan dari generasi ke generasi.
Menariknya, lagu daerah Jambi tidak hanya dinikmati oleh masyarakat lokal, tetapi juga semakin dikenal di tingkat nasional. Banyak sekolah di beragam daerah yang mulai mengenalkan lagu-lagu ini pada pembelajaran seni budaya sebagai corak apresiasi terhadap keragaman budaya Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa lagu daerah Jambi mempunyai daya tarik universal yang bisa menyentuh hati masyarakat. Dengan pemahaman lagu-lagu ini, Si Kecil tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga belajar menghargai nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya.
Berikut lagu Daerah Jambi terpopuler dengan makna dan liriknya yang dapat dipelajari Si Kecil seperti dilansir beragam sumber:
1. Lagu Daerah Jambi: Injit-injit Semut
Injit-Injit Semut biasanya dinyanyikan dalam permainan cubit-cubitan. Dalam permainan ini, anak-anak menyanyi sembari saling mencubit tangan, kemudian pemenangnya ditentukan dari yang paling tahan terhadap cubitan.
Lagu ini mengandung makna mengenai karma dan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik. Pesannya, jika kita menyakiti orang lain, perihal serupa bakal terjadi pada kita. Selain itu, lagu ini mengajarkan nilai kebersamaan, baik dalam suka maupun duka, serta menggambarkan support kawan dalam menghadapi kesulitan.
Berikut lirik lagu dari Injit-Injit Semut:
Jalan-jalan ke tanah Deli
Sungguh bagus tempat tamasya
Kawan jangan bersedih
Mari nyanyi bersama-sama
Kalau pergi ke Surabaya
Naik perahu dayung sendiri
Kalau hatimu sedih
Yang rugi diri sendiri
Injit-injit semut
Siapa sakit naik di atas
Injit-injit semut
Walau sakit jangan dilepas
Injit-injit semut
Siapa sakit naik di atas
Injit-injit semut
Walau sakit jangan dilepas
2. Selendang Mayang
Lagu Selendang Mayang mengajarkan pentingnya bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Pesan moral ini menjadi inti dari lirik lagunya dengan makna yang sangat bagus.
Lirik pada lagu ini disusun dalam corak bait-bait pantun yang unik dan menarik. Keindahan pantun ini tidak hanya menambah daya tarik lagu, tetapi juga melestarikan tradisi sastra lisan unik masyarakat Jambi.
Berikut lirik lagu dari Selendang Mayang:
Orang membakar di Pulau Hantu
asapnya ada tabun menabun
Orang membakar di Pulau Hantu
asapnya ada tabun menabun
asap api membakar kebun
merendang lada di sampul luleh
Taruknya kaca tangkainya embun
dipandang ada diambil tak boleh
Merendang lada disampul puleh
asapnya sampai ke Gunung Tujuh
3. Timang-Timang Anakku Sayang
Timang-Timang Anakku Sayang mengangkat tentang pendekatan antara Ayah dengan anaknya. Lagu terkenal ranking tiga ini, dengan lirik yang berkesan dan bercerita mengenai angan serta angan dari Ayah untuk anak tercintanya.
Berikut lirik lagu dari Timang-Timang Anakku Sayang:
Timang-timang anakku sayang
buah hati ayah 'nda seorang
Jangan menangis dan jangan merajuk sayang
tenanglah tenang di dalam buaian
Betapa hati tak 'kan riang
bila kau berbual tertawa
mogalah jauh dari marabahaya sayang
riang ceria sepanjang masa
Setiap waktu ku berdoa
pada Tuhan Maha Kuasa
Jika kau sudah dewasa
hidupmu senang sentosa
Timang-timang anakku sayang
kasih hati permata ayah nda
Tidurlah tidur pejamkan mata sayang
esok hari bermain kembali
4. Batanghari
Lagu yang unik dengan kearifan budaya dan budaya Jambi ini diciptakan oleh Ajis Sultan Sati. Melalui bait pantun, membikin lirik lagu tersebut menjadi lebih berkesan dan indah.
Makna dari lagu Batanghari bercerita tentang emosi sedih dari seorang laki-laki yang mencintai seorang perempuan, tetapi wanita tersebut malah dilamar laki-laki lain.
Berikut lirik lagu dari Batanghari:
Batanghari aeknyolah tenang
Biakpun tenang deraslah ketepi
Anaklahnyo jambi oy jangan lah dikenang
Siang tebayang bamimpi malam lah bamimpi
Anaklah jambi jangan lah dikenang
Siang tebayang bamimpi malam lah bamimpi
Jalanlah jalan ke ojong jabong
Singgah sejenak di penyaguan
Oy kangen dan dendam dik oy idaklah tetanggong
Budi setitik kenang jadilah kenangan
Rindu dan dendam dik oy idaklah tetanggong
Budi setitik kenang jadilah kenangan
Pegi besantai ke tanggo rajo
Nampaklah jelas jambi seberang
Maulah ku pinang dek oy apolah kan dayo
Sudahlah nasib orang diambeklah orang
Maulah ku pinang dek oy apolah kan dayo
Sudahlah nasib orang diambeklah orang
Batanghari kebanggaan jambi
Sungai tepanjang sebatas negeri
Pojoklahnyo hati dek oy bawaklah menari
Mari berjoget lagu si batanghari
Pojoklahnyo hati dek oy bawaklah menari
Mari berjoget lagu si Batanghari
5. Dodoi Si Dodoi
Dikutip dari buku Kumpulan Lagu Daerah Nusantara Terpopuler, lagu Dodoi Si Dodoi sering dinyanyikan sebagai pengantar tidur untuk anak-anak. Liriknya menyampaikan ungkapan kerinduan yang mendalam dari seorang Ibu kepada anak dan suaminya yang sedang merantau, serta mengilustrasikan emosi hangat dan kasih sayang dalam keluarga.
Lagu ini diciptakan oleh Victor Hutabarat, seorang penyanyi yang dikenal luas oleh masyarakat dengan karya-karyanya yang berkesan. Melalui Dodoi Si Dodoi, Victor sukses menggambarkan hubungan emosional yang kuat antara personil keluarga, sehingga menjadi salah satu lagu daerah Jambi yang penuh makna.
Berikut lirik lagu dari Dodoi Si Dodoi:
Buah hatiku junjungan jiwa
Buah hatiku junjungan jiwa
Tidurlah tidur hai anak Ibu dodoikan ya sayang
Tidurlah tidur hai anak Ibu dodoikan ya sayang
Dodoi si dodoi
Janganlah anak suka menangis
Janganlah anak suka menangis
Ayahmu jauh ya anak di rantau orang ya sayang
Ayahmu jauh ya anak di rantau orang ya sayang
Dodoi si dodoi
Tidurlah anak dalam ayunan
Tidurlah anak dalam ayunan
Tidurlah nyenyak ya anak sembari kubuai ya sayang
Tidurlah nyenyak ya anak sembari kubuai ya sayang
Dodoi si dodoi
Janganlah anak suka menangis
Janganlah anak suka menangis
Ayahmu jauh ya anak di rantau orang ya sayang
Ayahmu jauh ya sayang di rantau orang ya sayang
6. Orang Kayo Hitam
Judul lagu ini diambil dari nama tokoh yang terkenal dengan kesaktian dan keberaniannya ialah Orang Kayo Hitam. Menurut masyarakat Jambi, Orang Kayo Hitam merupakan seorang pendakwah kepercayaan Islam yang sukses mengamalkan beragam nilai keislaman untuk pengelolaan pemerintahan pada masa kerajaan.
Lagu daerah Jambi ini bercerita tentang nasihat bahwa manusia kudu selalu mengingat Tuhannya dalam situasi alias kondisi apapun. Di samping itu, lagu ini juga mengajarkan pada setiap manusia untuk selalu menjaga kerukunan dan menyayangi antar sesama.
Berikut lirik lagu dari Orang Kayo Hitam:
Orang kayo hitam, gagah perkaso
Namonyo agung di mano-mano
Sampai Mataram orang kenali
Pusako bundo di Batanghari
Ayah bernamo Datuk Berhalo
Turunan suci asal bagindo
Putri Pinang Masak namo ibunyo
Dari Pagaruyung negeri asalnyo
Sutooo…
Orang Kayo Hitam agung di mano-mano
Keris siginjai senjato yang utamo
Rangkaio Pingai dulur yang tuo
Yang bijaksano mimpin negeri
Kedataran lamo dulur yang mudo
Gunung balangsebo diuji kenari
Mayang mengurai istri setio
Anak Tumenggung Merah Melato
Meriam sijimat penjelmaannyo
Egung sitimang pulo ibunyo
Sutooo…
Orang Kayo Hitam agung di mano-mano
Keris siginjai senjato yang utamo
7. Gadis Rimbo Bujang
Lagu Gadis Rimbo Bujang merupakan salah satu lagu daerah Jambi yang paling populer, khususnya di Kabupaten Tebo. Lagu ini diciptakan oleh Lukman Sa’i dan dinyanyikan oleh Saputra berbareng Nunung.
Lirik lagu ini menggambarkan kisah cinta seorang pemuda dengan seorang gadis elok dari Rimbo Bujang. Dalam lagunya, terselip banyak rayuan dari sang pemuda kepada wanita pujaan hatinya, sehingga menjadi lagu yang penuh nuansa romantis.
Berikut lirik lagu dari Gadis Rimbo Bujang:
Cantik nian gadis rimbo bujang
lesung pipih jalan melenggang
Elok nian gadis rimbo bujang
tutur saponyo sungguh menawan
Kusapo dio tertunduk malu
kurayu dio tersenyum sajo
Di dalam hatinyo pun jatuh cinto
Cantik nian gadis rimbo bujang
lesung pipih jalan melenggang
Elok nian gadis rimbo bujang
tutur saponyo sungguh menawan
Sayang…
sejak dalam pertemuan
membuat hatiku tak tenang
siang malam jadi pikiran
Abang…
sayo juga merasokan
sejak kito berjumpa pandang
susah tiduk susah makan
Kalo itu yang kito rasokan
berarti kito samo samo jatuh cinto
Kalo abang nak ke rimbo bujang
naiklah omplen duduk di depan
Kalo abang betul benar sayang
apo tandonyo boleh kusimpan
8. Lagu Daerah Jambi: Putri Muaro Jambi
Lagu Putri Muaro Jambi merupakan buatan Heri Yusdi. Lagu ini mempunyai lirik yang cukup kompleks sehingga susah dihafal bagi orang-orang yang bukan berasal dari Jambi.
Salah satu alasannya adalah minimnya pengulangan dalam lagu ini, sehingga lagu ini unik sekaligus menantang untuk dinyanyikan. Melalui lirik lagu tersebut, mengisahkan perjalanan seorang putri dari Muaro Jambi dan menciptakan gambaran tentang keelokan serta nilai-nilai budaya daerah tersebut. Lagu ini juga menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan sejarah dan tradisi lokal kepada masyarakat.
Muaro Jambi sendiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan daerah seperti Musi Banyuasin dan Batanghari. Keberadaan daerah ini berkedudukan dalam memperkaya identitas budaya Jambi.
Berikut lirik lagu dari Putri Muaro Jambi:
Bermulo di rawa golak
Hanyut perahu ke Batanghari
Tanggo batu ado di Jambi
Adonyo di Muaro Jambi
Tanah cinto kepado putri
Iko lagu sejarah Muaro Jambi
Hooooo….
Marilah kito ke Muaro Jambi
Menenggok orang menuai padi
Sakitlah badan dak teraso lagi
Gara-gara bejalan kaki
Bujang gadis menyagil kami
Tuo mudo senang bernyanyi
Lagu kami daerah Jambi
Aslinyo dari Muaro Jambi
9. Pinang Muda
Pinang Muda merupakan lagu daerah Jambi yang mengisahkan tentang dua anak kembar, kemudian digambarkan begitu mirip hingga diibaratkan seperti pinang yang dibelah dua.
Melalui liriknya, lagu ini menyampaikan hubungan erat dan kesamaan yang mendalam antara kedua anak tersebut, sehingga menjadi cerita yang penuh makna.
Berikut lirik lagu dari Pinang Muda:
Pinang muda pinang muda dibelah dua
Gunung kerinci gunungnya tinggi menjulang
Wahai anak muda jika melangkah kudu berdua
Senanglah hati meski tiada orang yang larang
Udang sama udang ada udang d ipinggir kali
Gadis sama bujang orang tua tak ambik peduli
Burung pipit burung pipit meninggal tergantung
Jatuh kebawah jatuhnya menimpa karang
Si nona elok aduh ibu jangan seorang
Orangnya elok aduh nona rambutnya panjang
Udang sama udang ada udang dibalik batu
Gadis sama lajang orang tua tak boleh tahu
Sana gunung sana gunung disini gunung
Tengah tengah tengah tengah kembang melati
Wahai gadis kampung memang elok pakai kudung
Ingin ku menyunting kan kubawa sampai mati
Hitam hitam hitam hitam hitam si buah manggis
Biar dia hitam tapi saya pandang manis
Ayam hitam ayam hitam bertali putih
Terbang tinggi terbang tinggi diatas perigi
Orangnya hitam aduh ibu giginya putih
Kalau tertawa sungguh elok manis sekali
Udang sama udang ada udang dibalik batu
Gadis sama lajang orang tua tak boleh tahu
10. Dagang Manumpang (Cik Minah)
Lagu daerah Jambi yang berjudul Dagang Manumpang alias lebih dikenal dengan nama Cik Minah. Lagu ini mempunyai ketenaran tersendiri di tengah masyarakat. Asalnya dari Kabupaten Merangin, Jambi, lagu ini pernah dibawakan oleh dua penyanyi terkenal, Aty Yusria dan M. Hazayen yang turut mengenalkan pada khalayak luas.
Berikut lirik lagu dari Dagang Manumpang (Cik Minah):
Cik Minah tekuluk putih
Pegi merancak darat pelayang
Cik minah tekuluk putih
Pegi merancak darat pelayang
Tanjung putus pulaulah beranjak sayang bang oi
Dusun merindang berajo hilang
Tanjung putus pulaulah beranjak sayang bang oi
Dusun merindang berajo hilang
Ikan sepat ikan tenggiri
Anaklah udang di bawah daun
Ikan sepat ikan tenggiri
Anaklah udang di bawah daun
Idak dapat rambut yang keriting sayang bang oi
Bila menggadih sepuluh tahun
Idak dapat rambut yang keriting sayang bang oi
Bila menggadih sepuluh tahun
Bahumo waduk ketapang
Tanamlah padi sakiding duo
Bahumo waduk ketapang
Tanamlah padi sakiding duo
Sakit nian daganglah manumpang sayang bang oi
Aeklah keruh dimunum jugo
Sakit nian daganglah manumpang sayang bang oi
Aeklah keruh dimunum jugo
11. Lagu Daerah Jambi: Tanjung Bajure
Secara garis besar, lagu Tanjung Bajure menceritakan tentang keelokan dan karakter unik dari daerah Tanjung Bajure. Lagu ini juga menjadi corak penghormatan terhadap daerah tersebut, sekaligus mengenalkan mengenai kekayaan budaya yang dimilikinya.
Berikut lirik lagu dari Tanjung Bajure:
Tanjunglah bajure, tanjunglah bajure
Aye ranyo ala bire, aye ranyo laila la bire
Ala disayang ae,ala disayang ae
Lubuk ala rameh, lubuk ala rameh latapian bate
Ala disayang ae, ala disayang ae
Sudeah ala lamo, sudeah ala lamo
Kamai dimu ala rindau, kamai dimu laila la rindau
Ala disayang ae, ala disayang ae
Baru ala kinai, baru ala kinai dapeak dibu…
Suo ala disayang ae, ala disayang ae
Sudeah ala lamo, sudeah ala lamo
Kamai dimu ala rindau, kamai dimu laila la rindau
Ala disayang ae, ala disayang ae
Baru ala kinai,baru ala kinai dapeak dibu…
Suo ala disayang ae, ala disayang ae
12. Ketimun Bungkuk
Lagu daerah Jambi yang terakhir adalah Ketimun Bungkuk, lagu ini dikenal mempunyai nuansa paling melankolis. Melalui liriknya, mengisahkan tentang kekurangan yang dimiliki seseorang, baik secara fisik, mental, maupun finansial.
Dalam lagu ini, seseorang diibaratkan sebagai ketimun bungkuk yang, meski masuk ke dalam karung, tetap tidak diperhitungkan dalam timbangan. Hal ini menjadi simbol ketidakadilan yang dialami oleh perseorangan tersebut.
Berikut lirik lagu dari Ketimun Bungkuk:
Sudah nasib ketimun bungkuk dak masuk dalam timbangan
Sudahlah nasib ketimun bungkuk dak masuk dalam timbangan
Dak masuk dalam etongan
aduh sayang…
Apo lagi masuk dalam idangan…
Apo lagi masuk dalam idangan…
Malang nasib ketimun bungkuk dak renti dicaci orang
Malang nasib ketimun bungkuk dak renti dicaci orang
Dak sudi ditoleh kawan
aduh sayang…
Tinggalah tegolek bawah timbangan…
Tinggalah tegolek bawah timbangan…
Bilo nian nasib badan macam ketimun lain…
Disapo dipilih kawan berego bukan maen…
Malang nian nasib awak kemano badan dibawa
kemano kaki dianjak, aduh sayang…
Jangan lah beibo nian wahai ketimun bungkuk
Esok subuh tetap ayam bekukuk…
Segalonyo isi alam pasti ado duonyo
Kalu ado malam ado siangnyo…
Itulah lagu daerah Jambi terpopuler dengan makna beserta liriknya. Semoga berfaedah untuk pengetahuan Si Kecil, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)