12 Permainan Tradisional Jawa Barat Dan Cara Memainkannya

Dec 28, 2024 04:00 PM - 4 minggu yang lalu 35287

Permainan tradisional Jawa Barat banyak menyimpan keseruan untuk diperkenalkan pada Si Kecil. Permainan ini juga bisa untuk mengisi libur sekolah yang ditunggu-tunggu oleh Si Kecil.

Selain berpiknik berbareng keluarga, mereka dapat mengisi waktu senggang dengan bermain berbareng teman-temannya. Memberikan permainan tradisional bisa menjadi solusi agar Si Kecil tidak menghabiskan waktunya hanya untuk game online. 

Bunda dapat memberikan pemahaman bahwa permainan konvensional era dulu tak kalah asiknya dengan game yang ada di handphone. Salah satunya adalah permainan tradisional dari Jawa Barat, mereka dapat bernostalgia dan mempelajari budaya dari daerah tersebut. 

Permainan tradisional ini dapat menghibur dan berkesan untuk menciptakan kenangan masa mini tak terlupakan. Melalui permainan tradisional, mereka juga dapat membentuk golongan dan bekerja sama untuk meraih kemenangan.

Di samping itu, Si Kecil juga dapat bersosialisasi secara nyata dengan teman-teman di rumahnya. Alhasil, hubungan sosial mereka meningkat setelah bermain bersama. Aktivitas anak melalui permainan tradisional tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengasah keahlian sosial dan mengenalkan budaya Jawa Barat pada anak sejak dini.

Kumpulan permainan tradisional Jawa Barat dan langkah memainkannya

Selama liburan sekolah, Si Kecil dapat mencoba permainan tradisional Jawa Barat berikut dengan langkah permainannya. Dikutip dari kitab Permainan Tradisional Indonesia dan detikcom, simak ulasan selengkapnya berikut ini:

1. Sasalimpetan

Sasalimpetan merupakan permainan tradisional Jawa Barat yang dimainkan dengan banyak orang. Kemudian para pemain bakal memegang tangan antara satu dengan lainnya.

Setiap pemain secara bergantian bakal melewati ruang di bawah tangan, tepat di antara dua pemain yang saling berpegangan. Proses ini dilanjutkan oleh pemain berikutnya sehingga membentuk pola menyerupai spiral.

Berikut ini lagu yang bakal mengiringi permainannya:

Sasalimpetan jajahan aing nu panjang, hey hey
Aki janggotan tumpak kuda heheotan
Sasalimpetan jajahan aing nu panjang, hey hey
Aki janggotan tumpak kuda heheotan
Tumpak kuda heheotan
Tumpak kuda heheotaaaaan
Tumpak kuda heheotan

2. Jajangkungan

Permainan ini biasa dikenal dengan egrang. Cara memainkannya dengan kayu bambu yang telah dibentuk unik sehingga dapat dinaiki oleh seseorang untuk berjalan. Meski hanya dapat dimainkan secara individu, namun permainan ini tetap menyenangkan dan seru untuk menguji adrenalin Si Kecil, Bunda.

3. Endog-endogan

Permainan tradisional Jawa Barat ini melibatkan beberapa orang sekaligus. Permainannya dilakukan dengan mengepalkan tangan, lampau menyusun kepalan tangan tersebut secara bertumpuk ke atas. Setelah itu, setiap kepalan tangan bakal disentuh satu per satu seperti sedang memecahkan telur.

Saat bermain, Si Kecil dapat menggunakan lagu berikut ini:

Endog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Goleang-goleang mata sapi bolotot

4. Boi-boian

Boi-boian merupakan permainan tradisional Jawa Barat yang tetap asing di telinga banyak orang. Permainan ini dapat dimainkan secara perseorangan maupun dalam golongan dengan menggunakan pecahan genting alias bola kasti sebagai perangkat utamanya.

Permainan dimulai dengan menumpuk pecahan genting menjadi satu, kemudian bola dilemparkan ke arah tumpukan tersebut hingga berantakan. Setelah itu, para pemain kudu menjauh, sementara pemain yang bekerja sebagai penjaga kudu menyusun kembali tumpukan yang berhamburan. Proses ini dilakukan berulang kali hingga menemukan pemenangnya.

5. Cingciripit

Cingciripit merupakan permainan tradisional Jawa Barat yang mirip dengan hompimpa. Biasanya, cingciripit dilakukan sebagai pembuka sebelum memulai permainan lain seperti petak umpet alias kucing-kucingan.

Cara memainkannya cukup sederhana, anak-anak berkumpul membentuk lingkaran, sementara salah satu anak membuka telapak tangannya untuk dijadikan wadah selama permainan berlangsung.

Setelah itu, orang lain yang ikut bermain bakal meletakkan telunjuknya ke bagian tengah telapak tangan yang berkedudukan jadi wadah tersebut sembari menyanyi lagu berikut ini:

Cing ciripit
Tulang bajing kacapit
Kacapit ku bulu paré
Bulu paré sesekeutna
Jol pa dalang mawa wayang
Jrék-jrék nong, Jrék-jrék nong

Ketika sampai di akhir lagu, bagi anak yang berkedudukan sebagai pemilik wadah bakal menangkap jari-jari dari para pemain yang ikut serta. Siapa yang tertangkap, maka mereka berfaedah kalah dan mendapatkan peran menjadi penjaga saat permainan petak umpet. 

6. Congklak

Permainan Jawa Barat ini pastinya tidak asing di kalangan anak-anak, lantaran tetap sering dimainkan oleh anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya.

Cara bermainnya pun cukup mudah untuk Si Kecil, Bunda. Permainan dengan media papan congklak dan biji congklak, di mana nantinya biji tersebut dibagi ke dalam lubang-lubang papan congklak berbareng musuh mainnya.

Permainannya pun dilakukan dua orang dengan melawan satu sama lain. Pastinya bakal seru dan menegangkan bagi Si Kecil dan teman-temannya, Bunda.

7. Oray-orayan

Sampai saat ini, oray-orayan tetap menjadi permainan tradisional Jawa Barat yang disenangi anak-anak. Permainan ini mirip dengan ular tangga, di mana para pemain berbanjar menyerupai ular yang bergerak meliuk-liuk.

Biasanya, oray-orayan dilakukan secara berkelompok dengan melibatkan 10-20 orang. Si Kecil dapat menyanyikan lagu berikut saat permainan berjalan:

Oray-orayan luar leor ka kebon
Entong ka kebon di kebon loba nu ngangon
Mending ka leuwi di leuwi loba nu mandi
Saha anu mandi? Anu mandina pandeuri

Cara bermainnya cukup sederhana. Sebagian pemain membentuk barisan ular, sementara dua orang lainnya membikin terowongan dengan menyatukan kedua tangan secara berhadapan. Selama permainan diiringi lagu, kemudian ketika lagu berhenti, pemain terakhir yang melewati terowongan bakal ditangkap. 

8. Perepet jengkol

Perepet jengkol biasanya melibatkan tiga orang alias lebih dan dapat dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. Para pemain bakal membentuk lingkaran dengan saling berpegangan tangan sembari menghadap ke arah belakang. Kemudian, mereka mengangkat kaki kanan untuk diletakkan di betis pemain lain, sehingga kaki saling menindih seperti membentuk anyaman.

Aturan utama permainan ini adalah semua pemain kudu menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh. Setelah kaki saling mengait, para pemain melepaskan pegangan tangan dan mulai meloncat-loncat berputar ke kiri sembari bertepuk tangan, menciptakan suasana yang meriah dan penuh tawa.

9. Paciwit Luntung

Paciwit-ciwit lutung merupakan permainan tradisional yang dimainkan dengan langkah mencubit punggung tangan sembari menyusun tumpukan tangan secara bertingkat. Permainan ini biasanya dilakukan dalam golongan mini yang terdiri dari 4-6 orang.

Saat bermain, para pemain berdiri membentuk lingkaran dengan tangan ditempatkan di tengah. Kemudian masing-masing tangan disusun ke atas secara bergantian, saling mencubit namun tetap terhubung tanpa terputus,  sehingga menciptakan susunan yang unik dan menyenangkan.

Si Kecil dapat menyanyikan lagu berikut saat permainan berlangsung:

Paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur
Paciwit-ciwit lutung si lutung pindah ka luhur

10. Slep Dur

Slep Dur merupakan permainan golongan yang melibatkan 7-10 anak yang berbaris, di mana dua anak membikin terowongan yang kudu dilalui oleh teman-temannya. Agar lancar dalam bermain, tentunya diperlukan kekompakan dan kecepatan anak-anak.

Saat bermain, Si Kecil dapat menyanyikan lagu berikut:

Slep dur, slep dur
Dilas dipan dipan debur
Kahijina kaduana Katiluna kaopatna
Kalimana kagenepna
Katujuhna nu pandeuri

11. Galah Asin

Dalam bahasa Indonesia, Galah Asin sering kali dikenal sebagai gobak sodor. Biasanya dimainkan secara berkelompok. Setiap golongan terdiri dari 4-5 orang, di mana satu tim bekerja menjaga garis depan hingga belakang, sementara tim musuh berupaya memasuki area permainan dan mencapai garis akhir tanpa tersentuh oleh tim penjaga.

12. Ucing Sumput

Ucing Sumput merupakan permainan tradisional Jawa Barat yang sering dikenal sebagai petak umpet. Teknis permainan ini melibatkan satu orang yang bekerja mencari pemain lain yang sedang bersembunyi. Pemain yang pertama kali tertangkap bakal menjadi orang yang berjaga di putaran berikutnya.

Bunda, itulah permainan tradisional Jawa Barat dan langkah memainkannya. Semoga berfaedah untuk intermezo Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya