Bunda dan Ayah mungkin sudah merasa capek menghadapi tingkah anak yang susah diatur. Oleh lantaran itu, Bunda bakal mengatasinya dengan memberikan sedikit ancaman.
Mengancam anak mungkin menjadi perihal yang efektif untuk membikin anak lebih bisa diatur. Meski begitu, perihal ini tidak bakal memperkuat lama.
Mengancam merupakan tindakan serius yang bisa berakibat negatif pada perkembangan mental dan emosional anak. Pada banyak kasus, anak yang sering mendapat ancaman bisa merasa terintimidasi dan menimbulkan rasa takut.
Menurut Psikolog anak dan family sekaligus co-founder @tigagenerasi, Saskhya Aulia, M.Psi mengungkap bahwa ancaman untuk anak mungkin bakal efektif jika diberikan dalam jangka pendek. Namun, anak tidak bakal mengerti nilai yang Bunda ajarkan ketika mereka terus mendapatkan ancaman.
"Sebenarnya memang ancaman ini mungkin efektif ya dalam jangka waktu pendek. Tapi pada saat dilakukan terus-terusan, maka dalam jangka panjang bakal membikin anak menjadi lebih enggak ngerti value-nya apa," tuturnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Ketika Bunda dan Ayah terus memberikan ancaman pada Si Kecil, bakal ada beberapa akibat negatif yang terlihat.
Dampak sering menakut-nakuti anak
Ilustrasi Menagancam Anak/Foto: iStock
Menurut penjelasan dari Psikolog Saskhya, ada beberapa akibat yang terlihat ketika Bunda dan Ayah sering memberikan ancaman pada anak. Berikut ini beberapa deretannya:
1. Anak tidak mengerti yang diajarkan
Sashkya mengatakan ketika anak sering mendapatkan ancaman, mereka menjadi tidak tahu nilai apa yang sedang diajarkan oleh Bunda. Mereka pun bakal melakukan apa yang Bunda inginkan lantaran adanya rasa takut.
"Anak jadi enggak tahu nilai alias value suatu perihal itu salah dan betul alias sebenarnya pentingnya apa pada saat kita memperbolehkan alias tidak memperbolehkan perihal tersebut. Karena sebenarnya dia lebih ngikutin kita lantaran kita takut saja sama kita. Jadi enggak tahu argumen persisnya apa," tuturnya.
2. Hubungan dengan anak tidak positif
Ancaman yang terus berulang bisa membikin hubungan antara Bunda dan Si Kecil menjadi tidak baik. Hal ini lantaran mereka merasa takut sehingga tidak mempunyai bonding secara emosional.
"Hubungan kita sama anak tentunya jadi lebih enggak positif. Karena anak jadi dikit-dikit merasa takut sama kita. Nah, jika sudah hubungannya enggak positif, bonding-nya kita secara emosional sama anak itu jadi jelek. Akhirnya komunikasi kita sama anak juga jadi enggak bagus-bagus amat," ungkap Sashkya.
3. Anak merasa boleh melakukan perihal yang sama
Jika Bunda dan Ayah terus memberikan ancaman pada Si Kecil, mereka bakal merasa bahwa perihal tersebut boleh dicontoh. Akhirnya, anak pun bakal dengan mudah memberikan ancaman pada orang lain.
"Ancaman ini ngasih sinyal alias panutan role model ke anak apalagi anak boleh lho melakukan perihal itu juga ke orang lain. Jadi bisa jadi anak melakukan perihal tersebut dalam corak bullying alias apalagi menakut-nakuti orang-orang di sekitarnya juga," ucap Saskhya.
Demikian info tentang akibat negatif menakut-nakuti anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Jangan lupa intip juga video akibat menakut-nakuti anak menurut psikolog berikut ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(mua/fir)
Loading...