Jakarta -
Wakil Presiden ke-49 Amerika Serikat, Kamala Harris menjadi salah satu sosok wanita handal yang berkharisma. Ia sempat menuturkan bahwa kesuksesannya saat ini turut dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan oleh sang bunda.
Dikutip dari CNBC, Kamala Harris sering mengutip pelajaran hidup dari ibunya saat menyampaikan pidato politiknya. Salah satu nasihat yang sering didengarnya ialah untuk tidak melakukan sesuatu dengan separuh hati.
Ibu Kamala Harris, Shyamala Gopalan, merupakan seorang imigran yang ketika itu berumur 19 tahun saat meninggalkan India menuju AS. Gopalan memperoleh gelar Ph.D. di University of California, Berkeley, sebelum memulai pekerjaan sebagai peneliti kanker tetek dan meninggal pada tahun 2009.
Menurut Harris, nasihat-nasihat yang diberikan ibunya sebagian besar termasuk dalam style pengasuhan otoritatif. Hal ini berfaedah orang tua menetapkan patokan dan angan yang jelas untuk anak-anaknya.
Psikolog anak, Francyne Zeltser juga sempat menuturkan bahwa pola asuh demikian jika dilakukan dengan tepat bisa memberikan pembentukan karakter positif bagi anak.
4 pelajaran parenting dari ibu Kamala Harris
Lalu apa saja pelajaran parenting dari ibu Kamala Harris yang krusial dan disebut-sebut memengaruhi kesuksesannya kini? Yuk simak ulasan berikut ini, Bunda:
1. 'Jangan pernah melakukan sesuatu dengan setengah-setengah'
Harris menuturkan bahwa sang ibu sangat sering memberikan nasihat ini. Ucapan tersebut kemudian membuatnya terinspirasi sepenuhnya untuk mengejar pekerjaan di bagian hukum, menjadi jaksa untuk membantu melindungi masyarakat.
"Di usia muda, saya memutuskan untuk melakukan pekerjaan itu," kata Harris.
Menurut sebuah penelitian dalam Association for Psychological Science, anak-anak yang belajar untuk berkomitmen penuh pada tujuan dan yang tidak menyerah pada kesulitan, lebih mungkin untuk mencapai tujuan tersebut dalam perjalanan menuju kesuksesan.
"Orang tua yang memuji upaya anak, mengajarkan bahwa mereka cukup kuat untuk menghadapi kegagalan dan bangkit kembali. Pastikan anak memahami bahwa orang tua juga terkesan dengan upaya dan perjuangannya," ungkap psikoterapis Amy Morin.
2. 'Jangan biarkan siapa pun memberi tahumu siapa kamu, tunjukkan kepada mereka siapa kamu'
Menurut Kamala Harris, nasihat yang satu ini memberi kepercayaan diri untuk mengabaikan orang-orang yang meragukannya sepanjang kariernya.
Tak sedikit orang yang mencegah jalannya lantaran dianggap terlalu muda alias kurang pengalaman. Namun, ucapan-ucapan ini tidak didengarkan oleh Harris.
Terkait perihal ini, Morin kembali menanggapi bahwa anak-anak yang kuat secara mental tidak bakal menyerah pada tekanan kawan sebaya alias membiarkan orang lain mendefinisikan mereka. Mereka juga lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri.
3. 'Jangan mengeluh'
"Jika kami pulang ke rumah dan mengeluh tentang sesuatu, ibu bakal menatap kami dengan wajah serius dan berkata, 'Baiklah, apa yang bakal Anda lakukan tentang perihal itu?'” kata Harris.
Pakar parenting pada umumnya menyarankan untuk tidak memanjakan anak lantaran membikin mereka condong tidak termotivasi. Sebaiknya cari jalan tengah di mana orang tua dapat meminta pertanggungjawaban anak atas angan yang jelas yang telah disepakati bersama.
"Ketika orang tua memercayai anaknya untuk membikin keputusan sendiri, mereka mulai merasa lebih terlibat, percaya diri, dan berdaya," ungkap master parenting, Esther Wojcicki.
4. 'Kamu pikir Anda baru saja jatuh dari pohon kelapa?'
Kutipan 'pohon kelapa' yang sempat viral ini mungkin merupakan nasihat paling terkenal yang menurut Harris diterima dari sang Bunda.
Saat Harris dan saudaranya sedang menghadapi masa sulit, sang Bunda bakal berkata, 'kalian pikir kalian baru saja jatuh dari pohon kelapa?'.
Meski terdengar lucu, kalimat ini mempunyai makna yang dalam lho, Bunda. Sang Bunda sedang berupaya mengingatkan konteks bahwa ada banyak perihal yang terjadi sebelum masa ini namalain tidak secara instan.
Ibunda Kamala Harris mau menegaskan bahwa anak-anaknya hanya berpikir tentang masalah diri sendiri, padahal ada konteks yang jauh lebih besar.
"Keterbukaan pikiran dan empati adalah sifat-sifat utama kepintaran emosional yang dibutuhkan anak-anak untuk menjadi kuat secara mental," imbuh praktisi parenting Reem Raouda.
Bagaimana kesehatan mental Bunda memengaruhi perkembangan anak?
Dikutip dari Mom Junction, kesehatan mental seorang Bunda sangat memengaruhi perkembangan anak. Jika Bunda sudah bisa mengatur emosinya, respons emosional yang diberikan ke anak pun sudah konsisten.
Hal ini pada gilirannya berpotensi membikin anak jadi merasa kondusif dan percaya diri.
Saat Bunda tersedia secara emosional untuk anak, perihal itu membantu anak dalam mengatur kepintaran emosional mereka. Di sisi lain, ketika seorang Bunda tidak tersedia secara emosional untuk anak, mereka mungkin tumbuh dengan belajar untuk menekan emosi, yang meningkatkan kemungkinan depresi dan kecemasan.
Dengan kata lain, anak yang dibesarkan dengan orang tua yang datang utuh secara emosional tumbuh dengan rasa percaya diri yang lebih baik. Semoga berfaedah ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)