5 Makanan Yang Dilarang Untuk Ibu Hamil Dan Risikonya Untuk Janin

Feb 12, 2025 12:40 PM - 1 bulan yang lalu 23551

Jakarta -

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang sangat disarankan selama hamil, Bunda. Sebaliknya, ada pula makanan yang dilarang untuk ibu mengandung lantaran dianggap tidak bernutrisi dan berisiko memberikan akibat jelek pada kehamilan.

Kecukupan mikronutrien selama masa antenatal alias kehamilan dapat diketahui dari screening, seperti screening kadar zinc, vitamin D, masam folat, dan unsur besi. Ada range alias nilai mikronutrien yang dibutuhkan dan kudu dipenuhi selama masa kehamilan.

Bunda perlu ketahui, kurangnya asupan nutrisi hingga tidak dapat dikejar di trimester pertama berisiko memengaruhi perkembangan janin. Sebab, pada trimester pertama terjadi proses pembentukan organ-organ vital janin, seperti sistem saraf pusat, sistem kardiovaskular seperti jantung dan pembuluh darah, sistem pernapasan, dan sistem pencernaan.

Misalnya, mikronutrien masam folat yang dibutuhkan sejak masa prenatal hingga antenatal untuk membentuk sususan saraf pusat. Kekurangan masam folat dapat meningkatkan akibat abnormal lahir pada bayi, seperti terkena spina bifida alias anencephaly.

Sumber mikronutrien, seperti masam folat, bisa didapatkan dari makanan. Nutrisi ini banyak ditemukan di makanan sehat, seperti sayuran hijau hingga buah-buahan.

Makanan yang dilarang untuk ibu hamil

Seperti pada penjelasan sebelumnya, selain memenuhi asupan mikronutrien dari makanan, Bunda yang sedang menjalani kehamilan juga disarankan untuk menghindari makanan yang dapat memicu masalah pada kehamilan. Berikut beberapa jenis makanan yang dilarang alias tidak disarankan untuk dikonsumsi selama hamil:

1. Makanan mentah alias tidak dicuci bersih

Makanan mentah yang tidak dimasak matang berisiko terkontaminasi Toxoplasma gondii, ialah kuman penyebab toksoplasmosis. Kontaminasi juga dapat ditemukan pada makanan yang tidak dicuci bersih alias tidak higienis, Bunda.

Infeksi Toxoplasma gondii terjadi ketika parasit ini masuk ke makanan yang dikonsumsi saat hamil. Meski tubuh ibu mengandung dapat mengeluarkan antibodi untuk menyerang parasit, jangkitan ini dapat menyasar ke janin dan menyebabkan masalah, seperti makrosefali.

Pada trimester pertama, jangkitan Toxoplasma gondii sering kali tidak menimbulkan gejala. Beberapa Bunda yang terkena jangkitan kemungkinan mengalami flek, sementara janin berisiko mengalami masalah pada proses pembentukan sel tubuh. Infeksi Toxoplasma gondii yang parah dapat menyebabkan keguguran di trimester pertama.

Perlu dicatat ya, makanan mentah sebenarnya tidak dilarang selama masa kehamilan. Bunda boleh saja mengonsumsi makanan mentah, asalkan makanan sudah dipastikan tidak terinfeksi kuman Toxoplasma gondii, terutama dalam proses penyediaan dan penyajiannya. Namun, lantaran akibat kontaminasi yang besar termasuk dampaknya pada janin, maka banyak master yang tidak menyarankan ibu mengandung untuk mengonsumsi makanan mentah.

2. Makanan mengandung penyedap rasa

Banyak ibu mengandung kerap mengidam makanan yang mengandung ramuan penyedap rasa, seperti makanan sigap saji alias makanan olahan. Makanan tersebut memang dapat meningkatkan selera makan, tetapi sebenarnya berisiko bagi kehamilan.

Makanan dengan penyedap rasa umumnya hanya mengandung karbohidrat yang tinggi dan minim nilai gizi. Artinya, makanan jenis tersebut hanya dapat memberikan pengaruh mengenyangkan tanpa bisa memenuhi asupan gizi yang diperlukan ibu hamil.

3. Makanan yang dibakar

Bunda yang sedang mengandung juga sebaiknya menghindari makanan yang dimasak dengan langkah dibakar. Makanan yang dibakar kemungkinan mengandung unsur karsinogenik yang rawan bagi kesehatan.

Zat karsinogenik merupakan bahan kimia beracun. Paparan unsur ini tak hanya berakibat bagi kesehatan Bunda, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin.

Selain itu, kebanyakan makanan yang dibakar, seperti daging, juga rentan terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii. Seperti penjelasan sebelumnya, jangkitan parasit ini dapat menyebabkan kerusakan organ janin hingga menyebabkan keguguran di awal kehamilan.

4. Makanan yang mengandung gas

Perut yang mengandung gas dapat menyebabkan rasa tidak nyaman selama kehamilan. Terkadang, gas di dalam perut juga dapat menyebabkan perut kembung hingga Bunda mengalami masalah pencernaan.

Untuk menghindari dampaknya, maka Bunda disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung gas. Selain membikin perut menjadi kembung, makanan yang mengandung gas juga dapat memicu rasa mual dan muntah, yang mengakibatkan ibu mengandung enggan makan.

Gangguan makan lantaran pengaruh negatif tersebut dapat membikin asupan nutrisi ke janin berkurang, yang pada akhirnya mengganggu perkembangan janin hingga menyebabkan masalah pada kehamilan.

5. Susu rendah nutrisi dan tinggi gula

Konsumsi susu tidak dilarang selama masa kehamilan. Asalkan, susu yang dikonsumsi betul-betul mengandung vitamin dan mineral yang dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

Perlu diketahui bahwa ibu mengandung sebaiknya tidak mengonsumsi susu yang mengandung kadar gula yang tinggi. Membatasi asupan gula perlu dilakukan selama mengandung untuk mencegah terjadinya glukosuria gestasional.

Ibu mengandung yang mengalami glukosuria gestasional rentan melahirkan bayi dengan berat badan berlebih. Selain itu, bayi juga rentan mengalami hipoglikemia alias kadar gula darah rendah setelah lahir.

Lantas, kenapa bayi dapat mengalami hipoglikemia walaupun dia banyak mendapatkan gula saat tetap di dalam kandungan?

Hal tersebut dapat terjadi lantaran saat bayi tetap di dalam kandungan, proses pembentukan insulin tetap terjadi di tubuh ibu. Tetapi setelah lahir, proses ini bakal 'dikerjakan' sendiri oleh tubuh bayi. Pada saat itu, asupan gula yang masuk ke bayi bakal berkurang, sehingga mengakibatkan hipoglikemia.

Ilustrasi Ibu HamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: iStockphoto/Mykola Sosiukin

Mitos dan kebenaran makanan yang dilarang untuk ibu hamil

Banyak jenis makanan dianggap kondusif untuk dikonsumsi selama hamil. Namun, ada pula mitos yang mengatakan bahwa beberapa jenis makanan, seperti buah nanas dan kembang pepaya alias pepaya muda, perlu dihindari lantaran dapat memberikan akibat negatif pada kehamilan.

Buah nanas tidak dilarang untuk dikonsumsi selama kehamilan. Apalagi, buah ini mengandung vitamin C yang tinggi. Sama halnya dengan nanas, kembang pepaya alias pepaya muda juga tidak dilarang lantaran mengandung vitamin B, Bunda.

Namun, kedua makanan tersebut tidak dianjurkan untuk dikonsumsi secara berlebihan selama hamil. Misalnya, buah nanas mengandung unsur tertentu yang dapat memicu kontraksi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak di trimester ketiga kehamilan. Sementara itu, kembang pepaya alias pepaya muda juga dianggap rawan bagi janin jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.

Sebelum mengonsumsi makanan saat hamil, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dulu dengan master ya. Pastikan juga untuk mengetahui kandungan gizi dari setiap makanan yang bakal dikonsumsi, serta dampaknya pada kehamilan.

Bolehkah ibu mengandung minum teh, kopi, alias minuman herbal seperti air jahe?

Konsumsi teh, kopi, dan minuman herbal saat mengandung juga sering kali menimbulkan perdebatan. Beberapa orang percaya bahwa minuman tersebut tidak boleh dikonsumsi selama mengandung lantaran rawan untuk janin. Benar tidak ya?

Konsumsi kopi sesekali tidak dilarang selama hamil. Asalkan, Bunda tetap mengimbanginya dengan asupan cairan yang cukup.

Kopi dapat menarik cairan dari tubuh lantaran mengandung unsur diuretik yang dapat membikin ginjal bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan produksi urine. Efek ini berisiko menyebabkan Bunda dehidrasi yang rawan bagi janin.

Sama halnya dengan kopi, minum teh saat mengandung juga terbilang kondusif asalkan mengonsumsinya dengan betul dan tidak berlebihan. Bunda yang minum teh saat mengandung disarankan untuk tidak mengonsumsinya berbarengan dengan suplemen unsur besi.

Teh mengandung unsur yang dapat menghalang penyerapan unsur besi. Seperti diketahui, asupan unsur besi dibutuhkan selama mengandung untuk proses pembentukan hemoglobin (Hb) guna memastikan pasokan oksigen cukup bagi janin. Zat besi juga diperlukan ibu mengandung untuk mencegah anemia.

Tak jauh berbeda dengan kopi dan teh, konsumsi minuman herbal dari rempah original juga diperbolehkan selama hamil. Namun, Bunda perlu jeli dalam memilih bahan herbal yang aman.

Salah satu contoh herbal yang kondusif adalah jahe. Rempah yang mempunyai rasa pedas ini dapat dikonsumsi sesekali untuk mengatasi mual di awal kehamilan. Hal ini berbanding terbalik dengan air rumput fatimah yang dilarang untuk diminum di awal kehamilan. Air rendaman rumput fatimah dapat memicu kontraksi rahim sebelum waktunya, sehingga meningkatkan akibat keguguran alias janin meninggal di dalam kandungan.

Demikian penjelasan mengenai makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya