5 Manfaat Puasa Untuk Anak Menurut Dokter Gizi, Salah Satunya Mendetoks Tubuh

Mar 12, 2025 02:00 PM - 5 hari yang lalu 6933

Jakarta -

Puasa merupakan salah satu perihal yang dianjurkan kepada umat Islam, Bunda. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa diajarkan berpuasa sejak usia dini.

Menurut Dokter Spesialis Gizi klinik Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Mulianah Daya, M.Gizi., SpGK, anak-anak bisa mulai berpuasa ketika mental dan fisiknya sudah siap. Secara kesehatan, usia yang tepat adalah usia baligh, ialah antara 11 sampai 14 tahun.

"Kalau dari segi kesehatan jika memandang kecukupan mental dan bentuk itu disarankan pada saat baligh jadi disarankan mulai dari usia 11 sampai 14 tahun," ujar dr. Mulianah dalam kegiatan IG Live KincaiMedia x Siloam Hospitals, Selasa (11/3/2025).

Penilaian Tengah Semester

Meski begitu, dr. Mulianah menyebut ada baiknya anak mulai belajar berpuasa sebelum baligh. Usianya pun berbeda-beda, sesuai dengan kesiapan Si kecil.

"Tapi ada baiknya dipersiapkan terlebih dulu sebelum usia wajib, dengan catatan anaknya siap," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Mulianah menyebut sebelum mengajari anak berpuasa, Bunda perlu periksa terlebih dulu kesehatan anak secara keseluruhan. Jika anak mempunyai kondisi tertentu yang mengganggu tumbuh kembangnya, latihan berpuasa bisa ditunda terlebih dahulu.

"Kalau bicara tentang puasa, kesiapan ini kudu dicek secara keseluruhan. Anak kudu sehat secara bentuk dan jasmani. Kita perlu teliti juga tumbuh kembangnya bagaimana. Kalau berat badannya tidak terkejar alias malnutrisi, ada baiknya ditunda puasanya," jelasnya.

Manfaat puasa bagi anak

Dokter Mulianah turut mengungkap beragam faedah puasa untuk anak. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Meregenerasi sel-sel di dalam tubuh

Dokter Mulianah menyebut ketika berpuasa tubuh dan sel-sel di dalamnya bakal beristirahat, Bunda. Dengan begitu, sel-sel bakal beregenerasi dan memperbaiki diri.

"Regenerasi diperlukan untuk sel-sel tubuhnya sehingga mempunyai keahlian untuk memperbaiki diri alias mendetoksifikasi sel-sel yang rusak," jelasnya.

2. Mendetoksifikasi tubuh

Anak-anak saat ini bisa dengan mudah mendapatkan makanan sigap saji dan dengan kadar gula yang tinggi. Jika terpapar perihal ini, anak bakal mengalami glukosuria dan terserang diabetes.

Secara fisiologis, puasa bakal membikin tubuh terdetoks sehingga radikal bebas di dalam tubuh pun bakal berkurang.

"Jadi secara fisiologi, detoksifikasi adalah untuk mengurangi radikal bebas yang ada di dalam badan. Jadi, radikal bebasnya dari mana? Dari yang tinggi gula misalnya gorengan, itu juga merupakan radikal bebas di sel-sel lemak tersebut. Dengan puasa, sel-sel tersebut beregenerasi dan juga mendetoksifikasi dari radikal bebas," ujarnya.

3. Menjaga metabolisme tubuh

Puasa sangat baik agar tubuh bisa terhindar dari beragam penyakit, Bunda. Dokter Mulianah mengungkap bahwa puasa dapat menjaga sistem metabolisme tubuh.

"Kalau puasanya dilakukan dengan baik, ini bisa mencegah penyakit di dalam tubuhnya untuk menjaga metabolisme," ungkapnya.

4. Sebagai diet sehat

Anak-anak yang mengalami glukosuria bisa melakukan diet sehat selama puasa. Namun, Bunda perlu mengatur pola makannya sehingga mereka tetap mendapatkan asupan gizi yang seimbang.

"Pada beberapa kasus tertentu, misalnya anaknya kelebihan berat badan alias obesitas, puasa ini juga baik untuk dilakukan," tutur dr. Mulianah.

5. Mengajarkan kedisiplinan

Tidak hanya dari sisi kesehatan, puasa juga mengajarkan anak konsep kedisiplinan. Dokter Mulianah menyebut secara tidak langsung anak juga bakal berlatih langkah mengatur waktu yang baik.

"Kalau dari luar segi kesehatannya, misalnya dari segi kesiapan psikis, anak ini juga secara tidak langsung dilatih untuk belajar disiplin, manajemen waktu, dan banyak sekali," ungkapnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya