5 Tips Memilih Pompa Asi Yang Tepat Agar Lancar Menyusui Si Kecil

Feb 05, 2025 12:30 PM - 1 minggu yang lalu 14345

Jakarta -

Bunda berencana untuk menggunakan pompa ASI untuk menyetok ASI? Sebelum membeli pompa ASI, jangan lupa membikin list pertimbangan dari kelebihan dan kekurangan produk ya.

Pertimbangan yang utama adalah mengetahui dulu faedah dari pompa ASI. Selain membantu pengosongan payudara, pompa ASI dapat mencegah masalah menyusui, seperti saluran ASI tersumbat.

"Pompa ASI sangat penting, terutama ketika Anda kudu berpisah dari bayi dan mau terus memberi mereka ASI. Pompa ASI juga bisa sangat membantu jika Anda mengalami penurunan suplai ASI, pembengkakan, alias saluran yang tersumbat," kata konsultan laktasi Wendy Wisner, melansir dari Very Well Family.

Tips memilih pompa ASI

Nah, berikut telah Bubun rangkum dari beragam sumber, 5 tips memilih pompa ASI yang sesuai untuk mencapai keberhasilan menyusui Si Kecil:

1. Pilih sesuai kebutuhan

Sebelum membeli pompa ASI, perihal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah argumen Bunda memerah dan seberapa sering memompa ASI. Artinya, Bunda perlu memilih pompa ASI yang sesuai dengan kebutuhan.

Bagi Bunda yang jarang memerah ASI alias hanya sesekali melakukannya, maka pompa elektrik alias pompa tangan bisa menjadi pilihan. Ada beberapa aspek yang dapat membantu menentukan pompa ASI yang ideal bagi Bunda. Jika mengalami kesulitan memilihnya, cobalah untuk konsultasi ke master laktasi alias dokter.

"Perlu diingat bahwa banyaknya jenis pompa ASI mencerminkan beragam kebutuhan perseorangan ibu menyusui, dan apa yang cocok untuk ibu yang satu mungkin tidak cocok untuk ibu lainnya. Memilih pompa ASI yang ideal adalah keputusan terbaik yang dibuat setelah mempertimbangkan kebutuhan ibu dan mempertimbangkan semua pilihan," demikian ulasan di laman Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA AS).

2. Pilih pelindung tetek yang sesuai

Menurut Australian Breastfeeding Association, pelindung tetek alias breast shield adalah bagian pompa ASI yang terbuat dari plastik cerah yang dipasang di atas puting payudara. Breast shield tersedia dalam beragam ukuran. Menggunakan ukuran yang tepat membantu memastikan proses pumping terasa nyaman dan Bunda dapat mengeluarkan ASI sebanyak mungkin.

Mengingat lebar puting tetek dapat berubah seiring waktu, Bunda mungkin perlu mengganti pelindung. Tapi perlu dicatat, menggunakan merek pompa ASI dan pelindung yang berbeda dapat memengaruhi langkah kerja pompa. Jadi, Bunda sejak awal perlu mempertimbangkan ukuran yang tersedia saat memilih pompa ASI.

Untuk menemukan ukuran yang tepat, Bunda perlu mengukur puting dan mencoba beberapa breast shield di sekitar ukuran tersebut. Cara tersebut dapat membantu Bunda mengetahui ukuran yang paling cocok dan nyaman. Catat ya, ukur lebar ujung puting dan pilih pelindung dengan ukuran yang sama alias 1-2 milimeter (mm) lebih besar.

Selanjutnya, periksa apakah ukuran pelindung sudah betul dengan memandang gimana puting pas dengan terowongan (corong nipple) breast shield saat Bunda memompa. Puting kudu pas dengan cerobong nipple tetapi di saat berbarengan dapat bergerak bebas dan mudah.

Jika puting tetek bersenggolan dengan sisi-sisinya pelindung, itu artinya ukuran breast shield terlalu kecil. Sementara bila areola tertarik ke dalam corong nipple berbareng puting tetek alias ASI bocor dari bagian bawah pelindung, maka pelindung tersebut terlalu besar.

Pompa ASIIlustrasi Pompa ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto

3. Pilih yang mudah dipasang dan tidak mencolok

Terkadang, Bunda perlu memilih pompa ASI yang ringkas, mudah dipasang, tak perlu dipegang, dan tidak mencolok ketika digunakan. Pompa ASI jenis ini sering kali diperlukan untuk pumping di tempat umum.

Pilihan pompa ASI wearable untuk mendapatkan semua faedah tersebut, Bunda. Pompa ASI wearable merupakan pompa ASI mini yang dapat diletakkan di dalam bra dan memungkinkan Bunda bergerak bebas ketika pumping.

Tidak banyak penelitian yang menjabarkan tentang pompa ASI wearable. Namun, beberapa Bunda bekerja merasa bahwa pompa ASI ini sangat membantu mereka.

Perlu dicatat juga ya, pompa ASI wearable mungkin tidak dapat mengeluarkan ASI dengan cukup baik, terutama jika mau mempertahankan suplai ASI. Pompa ASI wearable ini sebaiknya digunakan jika Bunda mempunyai pasokan ASI yang baik.

4. Desain dengan anti-reverse flow dan mode suction yang dapat diatur

Bunda juga perlu memilih pompa ASI yang didesain dengan anti-reverse flow alias aliran anti-balik. Desain unik ini dapat mencegah ASI mengalir kembali dan memastikan ASI tidak mudah terkontaminasi.

Saat ini, sudah banyak pompa ASI elektrik yang didesain dengan anti-reverse flow. Kebanyakan jenis pompa ASI didesain unik untuk Bunda dengan puting datar.

Selain anti-reverse flow, Bunda jangan lupa memilih pompa ASI yang mempunyai mode suction ya. Pastikan mode suction ini dapat diatur sehingga cocok digunakan bagi yang mempunyai puting datar.

"Ibu menyusui dapat menggunakan perangkat isap (suction) dari pompa ASI untuk membantu mengeluarkan puting yang rata alias terbalik jika metode lain untuk merangsang puting tidak berhasil," kata mantan pendidik keperawatan Deborah Weatherspoon, Ph.D., MSN, dikutip dari Healthline.

5. Pilih yang BPAdan mudah dicuci

Kebanyakan pompa ASI terbuat dari bahan plastik. Nah, tidak semua bahan plastik tersebut kondusif untuk digunakan sebagai produk bayi, termasuk pompa ASI ya.

Jadi, Bunda juga perlu mempertimbangkan keamanan ini sebelum membeli pompa ASI, ialah bebas BPA (BPA Free). Label ini menunjukkan produk pompa ASI tidak mengandung unsur kimia rawan alias kondusif untuk menampung ASI.

Selain itu, pilihlah pompa ASI yang bentuknya sederhana alias tidak rumit, sehingga mudah dicuci alias dibersihkan. Menjaga kebersihan pompa ASI sangat krusial untuk mencegah paparan bakteri, Bunda.

Demikian 5 tips memilih pompa ASI untuk Bunda menyusui. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya