5 Trik Membuat Lontong Daun Pisang Cepat Matang Dan Tidak Pecah

Jan 14, 2025 01:00 PM - 1 bulan yang lalu 37253
5 Trik membikin lontong daun pisang sigap matang dan tidak pecah

foto: shutterstock.com

KincaiMedia - Lontong adalah hidangan tradisional yang terkenal di beragam daerah di Indonesia. Terbuat dari beras yang dikukus dalam gulungan daun pisang, lontong sering disajikan sebagai pendamping jenis masakan, mulai dari sayur lodeh, opor ayam, gulai, hingga sate. Kelezatan dan teksturnya yang kenyal menjadikan lontong sebagai pilihan tepat untuk melengkapi cita rasa hidangan utama.

Sejarah lontong dapat ditelusuri hingga beratus-ratus tahun lalu. Menurut catatan sejarah, lontong sudah ada sejak era Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Kala itu, lontong dikenal dengan nama "rukti" yang berfaedah "nasi yang dibungkus daun". Seiring perkembangan zaman, lontong semakin terkenal dan menjadi hidangan yang tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia.

Bahan utama pembuatan lontong adalah beras, yang dimasak dengan air hingga separuh matang, lampau dipadatkan dan dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang dipilih lantaran kemampuannya dalam memberikan aroma unik yang menggugah selera. Selain itu, daun pisang juga berkedudukan dalam menjaga kelembapan lontong selama proses pemasakan, sehingga menghasilkan tekstur yang pulen dan kenyal.

Lontong daun pisang digemari lantaran cita rasanya yang autentik dan aroma daun pisang yang menambah kelezatannya. Namun, membikin lontong daun pisang yang sempurna bisa menjadi tantangan tersendiri. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi antara lain lontong yang pecah, tekstur yang keras alias terlalu lembek, serta waktu memasak yang lama.

Nah, jika Anda mau membikin lontong daun pisang yang sigap matang, pulen, dan anti gagal, simak lima trik berikut ini:

1. Pilih beras pulen berkualitas.

Kunci pertama dalam membikin lontong daun pisang yang lezat dan pulen adalah pemilihan beras yang tepat. Pilihlah beras pulen berbobot tinggi, seperti beras IR 64 alias beras Rojolele. Beras pulen bakal menghasilkan tekstur lontong yang lebih kenyal dan tidak mudah pecah.

2. Rendam beras sebelum dimasak.

Sebelum memasak beras, rendam terlebih dulu selama 2-3 jam. Perendaman ini bermaksud untuk melunakkan tekstur beras dan mempersingkat waktu pemasakan. Setelah direndam, tiriskan beras hingga airnya berkurang.

3. Tambahkan santan untuk aroma dan kelezatan.

Untuk menambah aroma dan kelezatan lontong, tambahkan santan saat memasak beras. Perbandingan yang tepat adalah 1 bagian beras dan 2 bagian campuran air dan santan. Aduk rata hingga beras separuh matang, lampau balut dengan daun pisang.

4. Bungkus dengan daun pisang yang segar.

Pilihlah daun pisang yang segar dan tidak sobek untuk membungkus lontong. Daun pisang yang segar bakal memberikan aroma yang lebih wangi dan mencegah lontong pecah saat dikukus. Bungkus beras yang sudah dimasak separuh matang dengan rapat, lampau ikat dengan tali alias semat dengan lidi.

5. Gunakan api sedang dan kukus hingga matang.

Saat mengukus lontong, pastikan air dalam kukusan sudah mendidih dan gunakan api sedang. Kukus lontong selama 30-40 menit hingga matang sempurna. Jangan lupa untuk menambahkan air jika diperlukan agar lontong tidak gosong.

Cara menyimpan lontong daun pisang agar awet 2–3 hari.

Agar lontong daun pisang tetap awet dan tidak mudah basi, berikut langkah-langkah penyimpanan yang komplit dan benar:

1. Dinginkan lontong sepenuhnya.

Setelah matang, biarkan lontong dingin pada suhu ruang. Jangan langsung memasukkannya ke lemari es dalam keadaan panas, lantaran uap air dari lontong dapat menyebabkan kondensasi yang mempercepat pembusukan.

2. Gunakan wadah alias plastik rapat udara.

Simpan lontong di wadah rapat udara alias balut dengan plastik wrap untuk menghindari kontak langsung dengan udara dan mencegah kontaminasi. Alternatifnya, lontong juga bisa diletakkan dalam kantong plastik yang rapat.

3. Letakkan di kulkas.

Masukkan lontong ke dalam kulkas, bukan freezer, dengan suhu sekitar 2–5°C. Penyimpanan di lemari es bakal memperpanjang umur lontong hingga 2–3 hari. Jika disimpan di freezer, lontong bisa memperkuat lebih lama, tetapi teksturnya bisa berubah setelah dihangatkan kembali.

4. Panaskan sebelum disajikan.

Saat hendak dimakan, keluarkan lontong dari lemari es dan kukus kembali selama 10–15 menit hingga hangat dan kenyal. Ini juga bakal mengembalikan aroma unik lontong daun pisang.

5. Hindari penyimpanan dengan bahan berbau tajam.

Pastikan lontong tidak disimpan berbareng bahan lain yang mempunyai aroma menyengat, seperti durian alias ikan asin, lantaran lontong dapat menyerap aroma tersebut.

Cara mengatasi lontong yang pecah alias tidak matang.

Kadang, lontong daun pisang bisa pecah saat dimasak alias teksturnya tidak sempurna. Berikut tips untuk mengatasinya:

- Jika pecah saat direbus:

Gunakan daun pisang yang lebih lebar dan ikat ujungnya dengan kencang menggunakan tali rafia. Jika sudah pecah, Anda bisa membungkus ulang lontong dengan daun pisang segar dan mengukusnya kembali.

- Jika lontong belum matang sempurna:

Potong lontong menjadi bagian yang lebih mini dan kukus kembali selama 10–20 menit. Ini bakal membantu lontong matang merata tanpa menjadi lembek.

- Untuk mencegah pecah:

Jangan terlalu memadatkan beras saat membungkus lontong, lantaran tekanan saat memasak dapat menyebabkan daun pisang sobek.

Dengan mengikuti langkah penyimpanan dan trik tambahan ini, lontong daun pisang bakal tetap awet, enak, dan siap dinikmati kapan saja.

(brl/tin)

Selengkapnya