6 Kebiasaan Ibu Hamil Yang Bikin Persalinan Semakin Menyakitkan

Dec 04, 2024 09:30 PM - 1 bulan yang lalu 62215

Jakarta -

Sejumlah ibu mengandung dihantui kekhawatiran jika persalinannya terasa menyakitkan meski bakal diliputi kebahagiaan. Bunda bisa mencoba menguranginya dengan mengubah kebiasaan. Beberapa kebiasaan selama kehamilan disebut-sebut dapat menyebabkan persalinan terasa semakin menyakitkan. 

Khawatir alias takut melahirkan itu menyakitkan bukan sesuatu yang salah. Namun, Bunda dapat mencoba mengubah emosi tentang kelahiran tersebut dengan melakukan banyak perihal yang dapat membantu Bunda mengelola proses kelahiran. 

Melahirkan pertama kali menyakitkan?

Calon ibu baru yang sedang mengandung sering diliputi rasa ketakutan, bertanya-tanya seperti apa proses melahirkan. Seberapa menyakitkan dan gimana mengatasinya. Dilansir laman Asahq, melahirkan memang menyakitkan. Namun, itu bisa diatasi.

Faktanya, sekitar 46 persen ibu yang baru pertama kali melahirkan mengatakan rasa sakit yang dialami saat melahirkan anak pertama lebih baik dari yang dikira. Ini menurut survei nasional yang ditugaskan American Society of Anesthesiologists (ASA) dalam memperingati Hari Ibu.

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak ibu yang baru pertama kali melahirkan mempunyai beberapa kepercayaan yang salah tentang manajemen nyeri persalinan sebelum mengalami persalinan:

  • 74 persen mengira epidural tidak dapat diberikan setelah waktu tertentu dalam persalinan. Padahal ini dapat digunakan hingga kepala bayi mulai keluar, yang dikenal sebagai crowning.
  • 44 persen takut nyeri di tempat suntikan epidural bakal berjalan lama.
  • 26 persen percaya epidural memperlambat persalinan.
  • Yang paling mengkhawatirkan, 20 persen percaya hanya satu pilihan manajemen nyeri yang dapat diberikan selama persalinan dan 16 persen memikirkannya tetapi tidak tahu.

Bagaimana langkah mengatasinya? Ibu mengandung kudu bekerja sama dengan penyedia jasa kesehatan, termasuk master anestesi, untuk membahas metode manajemen nyeri apa yang paling cocok untuknya.

Ibu mengandung kudu berbincang dengan master untuk mengetahui siapa yang bakal memberikan anestesi jika memutuskan untuk minum obat pereda nyeri selama persalinan. 

Perawatan anestesi kudu dipimpin oleh master ahli anestesiologi, master medis yang mengkhususkan diri dalam anestesi, nyeri, dan pengobatan perawatan kritis, yang bakal bekerja sama dengan semua master ibu untuk mengembangkan dan mengelola rencana manajemen nyerinya.

“Ibu yang baru pertama kali melahirkan perlu mengetahui bahwa ada beragam macam pilihan untuk mengelola nyeri, mulai dari epidural hingga pijat, nitrogen oksida hingga teknik pernapasan, dan bahwa boleh saja mengganti metode alias menggunakan kombinasi keduanya selama nyaris setiap tahap persalinan,” kata Presiden ASA James D. Grant, M.D., M.B.A., FASA. 

Namun Grant mengingatkan krusial juga ibu mengandung untuk bersikap fleksibel, lantaran mungkin perlu mengubah metode manajemen nyeri berasas proses persalinan itu sendiri.

Menurutnya rasa sakit pada setiap ibu mengandung saat bersalin itu berbeda-beda. Untuk itu, berkonsultasi dengan penyedia jasa kesehatan dan master ahli anestesi dapat membantu ibu mengandung memutuskan metode manajemen rasa sakit mana yang bakal memberikan pengalaman persalinan dan melahirkan terbaik.

"Wanita dapat memilih untuk tidak menggunakan satu pun, beberapa, alias lebih dari satu metode manajemen nyeri, tergantung pada gimana persalinan berlangsung," ujarnya.

6 Kebiasaan ibu mengandung yang bikin persalinan semakin menyakitkan

Ibu mengandung memerlukan persiapan bentuk dan mental yang matang dalam menghadapi proses persalinan. Namun, beberapa kebiasaan ibu mengandung tanpa disadari dapat membikin persalinan terasa semakin menyakitkan. 

Berikut beberapa kebiasaan yang perlu Bunda perhatikan sejak hari ini jika mau persalinan tidak terlalu menyakitkan dikutip dari CNN:

1. Tidur terlentang

Kebiasaan tidur telentang saat mengandung bisa membikin proses persalinan terasa semakin menyakitkan. Ada beragam argumen kenapa berebahan terlentang saat mengandung maupun saat bersalin menjadi posisi yang tidak direkomendasikan.

Ketika Bunda tidur dengan posisi terlentang maka berat bayi bakal menekan tulang belakang. Ini tidak baik untuk suplai darah dan oksigen, yang dibutuhkan rahim dan bayi saat bersalin. 

Posisi telentang juga bakal membikin tubuh melawan gravitasi sehingga membikin ibu mengandung kekurangan tenaga untuk mengejan saat melahirkan.

2. Merasa terlalu takut

Persalinan terasa semakin menakutkan ketika ibu mengandung merasa ketakutan. Saat seorang ibu mengandung ketakutan, dia tidak bisa bernapas dengan benar. Kemudian rasa sakit bakal terasa lebih akut.

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa rasa takut mengganggu hormon yang membikin persalinan semakin sulit. Ibu mengandung yang hendak melahirkan, usahakan bersantai dan perlu memastikan suami juga santai. 

3. Lingkungan yang stres

Ibu mengandung kudu mempertimbangkan agar lingkungan persalinan yang kondusif dan nyaman. Untuk itu perlu memilih rumah sakit dan master yang membikin Bunda merasa nyaman. Ketika lingkungan Bunda tidak nyaman, Bunda bakal tegang dan proses persalinan menjadi tidak mudah.

4. Dehidrasi

Dehidrasi juga menjadi salah satu argumen utama ibu mengandung merasa proses persalinan terasa lebih menyakitkan. 

Dehidrasi memengaruhi semua sel dalam tubuh. Ini bakal membikin Bunda merasa lelah, tidak dapat konsentrasi dan berkonsentrasi.

5. Kurang olahraga

Ibu mengandung yang mempunyai kebiasaan jarang bergerak alias olahraga dapat mengalami otot panggul yang kaku. Ini dapat membikin persalinan lebih menyakitkan. 

Studi dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan ibu mengandung melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki alias yoga prenatal. Cara ini untuk meningkatkan kekuatan dan elastisitas otot panggul, sehingga dapat mempercepat proses persalinan.

6. Kurang tidur 

Ibu mengandung dapat kekurangan daya dan lebih sensitif dengan rasa sakit selama persalinan jika kurang tidur. Sebuah penelitian dari University of California menemukan bahwa ibu mengandung yang tidur kurang dari 6 jam per malam condong memerlukan waktu persalinan lebih lama dibandingkan dengan ibu mengandung yang tidur berkualitas. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya