6 Tanda Hormon Tidak Seimbang Yang Bisa Bikin Bunda Sulit Hamil Menurut Pakar

Dec 03, 2024 09:50 PM - 1 bulan yang lalu 51632

Jakarta -

Hormon memainkan peran krusial dalam menjaga kegunaan tubuh. Hormon yang tidak seimbang disebut dapat menyebabkan masalah kesuburan yang membikin Bunda susah untuk hamil.

Melansir dari Cleveland Clinic, ketidakseimbangan hormon terjadi saat seseorang mempunyai terlalu banyak alias terlalu sedikit hormon. Pada beberapa kondisi, hormon yang tidak seimbang dapat menyebabkan perubahan besar pada tubuh dan kondisi tertentu yang mungkin memerlukan perawatan medis.

Beberapa ketidakseimbangan hormon dapat berkarakter sementara, tapi yang lain berkarakter kronis (jangka panjang). Selain itu, beberapa ketidakseimbangan hormon juga memerlukan perawatan agar tubuh dapat berfaedah optimal, sementara yang lain mungkin tidak memengaruhi kesehatan tetapi dapat berakibat negatif pada kualitas hidup.

Hormon sendiri bekerja dalam mengatur metabolisme hingga memastikan kesehatan reproduksi. Perubahan hormon sekecil apa pun itu, termasuk hormon tidak seimbang, dapat mempunyai pengaruh signifikan terhadap sistem reproduksi perempuan.

Menurut Kepala Medis Regional dan Spesialis Kesuburan dari Oasis Fertility, Dr. Jalgam Kavya Rao, hormon sangat krusial untuk mengendalikan siklus menstruasi dan kesuburan. Hormon utama seperti luteinizing hormone (LH) and follicle-stimulating hormone (FSH) memainkan peran krusial dalam ovulasi dan pertumbuhan folikel.

Selain itu, ada pula hormon estrogen yang membantu menebalkan lapisan rahim dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk proses implantasi. Sementara itu, hormon krusial lainnya, seperti progesteron, bekerja untuk memastikan lapisan rahim siap untuk kehamilan.

Rao menekankan tentang pentingnya melacak perubahan hormon untuk meningkatkan kesempatan hamil. Menurutnya, dengan memahami pola hormonal, seseorang dapat mengatur waktu yang lebih efektif, sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan.

"Bagi seseorang yang mencoba untuk hamil, melacak perubahan hormon dapat meningkatkan kesempatan secara signifikan," ujar Rao, dilansir Times Now.

Tapi perlu diketahui juga ya. Hormon yang tidak seimbang dapat mengganggu siklus haid, sehingga menyebabkan disfungsi tiroid alias sindrom ovarium polikistik (PCOS). Faktor eksternal seperti stres, kenaikan berat badan yang tiba-tiba, alias olahraga yang berlebihan dapat semakin memengaruhi ovulasi, sehingga mempersulit terjadinya pembuahan.

Ilustrasi Hormon KehamilanIlustrasi Hormon Kehamilan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491

Tanda hormon tidak seimbang yang pengaruhi kesuburan

Mengenali tanda-tanda awal hormon tidak seimbang adalah kunci untuk mengatasi potensi masalah kesuburan. Setelah mengenali tanda-tanda, Bunda dapat segera berkonsultasi ke master untuk lebih perincian mengidentifikasi masalah yang terjadi, termasuk penanganannya.

Berikut beberapa tanda hormon seimbang yang dapat memengaruhi kesuburan:

1. Siklus menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi yang tidak teratur perlu diwaspadai sebagai tanda hormon tidak seimbang ya, Bunda. Siklus menstruasi tidak teratur ini seperti periode menstruasi yang terlambat, termasuk siklus yang sangat panjang alias pendek, perdarahan hebat, alias bercak di antara periode haid.

Secara khusus, gejala-gejala tersebut dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya seperti PCOS, disfungsi tiroid, alias kadar progesteron rendah. Semua kondisi tersebut dapat memengaruhi ovulasi dan kesuburan.

2. Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya

Kenaikan alias penurunan berat badan secara tiba-tiba juga perlu diperhatikan. Apalagi jika kondisi tersebut terjadi tanpa disertai perubahan signifikan dalam pola makan alias aktivitas.

Metabolisme yang memengaruhi berat badan dapat dipengaruhi hormon seperti insulin, kortisol, dan hormon tiroid. Ketidakseimbangan hormon-hormon itu dapat mengganggu proses metabolisme, yang memengaruhi kesuburan. Penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Reviews tahun 2019 menemukan bahwa hormon yang tidak seimbang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perubahan berat badan, terutama pada wanita dengan PCOS.

3. Kelelahan yang berkepanjangan

Kelelahan yang terus-menerus apalagi setelah rehat yang cukup juga bisa menjadi tanda hormon tidak seimbang. Pada kasus ini, kelelahan berkepanjangan dapat disebabkan lantaran kadar hormon tiroid yang rendah alias kelelahan adrenal, yang keduanya mengenai dengan masalah kesehatan reproduksi.

4. Muncul jerawat alias perubahan kulit

Perubahan hormon dapat menimbulkan jerawat. Bunda perlu waspada jika jerawat terus tumbuh, terutama di garis sekitar rahang lantaran itu dapat menjadi tanda hormon tidak seimbang. Tanda lainnya adalah perubahan kulit, di mana kulit menjadi kering dan berminyak berlebihan.

Perubahan kulit lantaran ketidakseimbangan hormon sering dialami pengidap PCOS. Hal itu terjadi lantaran produksi hormon androgen yang berlebihan.

5. Perubahan suasana hati dan kecemasan

Perubahan suasana hati memang kondisi wajar yang dialami selama perubahan hormon menjelang siklus haid. Tetapi, Bunda sebaiknya waspada pada perubahan suasana hati tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan kekhawatiran yang meningkat. Kedua kondisi tersebut dapat menjadi tanda hormon yang tidak seimbang.

Perlu diketahui ya, perubahan hormon estrogen dan progesteron dapat secara signifikan memengaruhi kesehatan mental dan stabilitas emosional. Sebuah studi dalam jurnal Psychoneuroendocrinology tahun 2020 menekankan akibat perubahan estrogen pada gangguan suasana hati, terutama pada periode pra-menstruasi dan pasca persalinan.

6. Rambut menipis di kepala alias pertumbuhan rambut berlebihan di wajah dan tubuh

Tanda lain dari hormon tidak seimbang adalah rambut yang menipis di kulit kepala alias pertumbuhan rambut berlebihan di wajah dan tubuh. Kedua tanda tersebut biasanya dikaitkan dengan tanda umum PCOS.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Clinical Endocrinology tahun 2019 menemukan bahwa hiperandrogenisme (hormon androgen yang berlebih) dapat berkontribusi terhadap hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebihan) dan alopecia (kerontokan rambut) pada wanita dengan ketidakseimbangan hormon.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya