Jakarta -
Ramadhan dikenal sebagai bulan suci yang penuh berkah, refleksi, dan kebersamaan. Bulan ini merupakan waktu bagi family untuk berkumpul guna memperkuat ikatan dan memperdalam ketaatan mereka.
Namun, di tengah berkah dan ketenangan Ramadhan, jam puasa yang panjang, pola tidur yang berubah, dan tanggung jawab sehari-hari terkadang dapat menyebabkan meningkatkan ketegangan alias kejengkelan.
Bahkan, banyak pasangan terlibat dalam bentrok alias pertengkaran yang tidak perlu, yang dapat merusak suasana tenteram dan penuh kasih yang semestinya dihadirkan oleh Ramadhan. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa perihal yang dapat Bunda dan pasangan lakukan.
7 Cara mengatasi bentrok dengan pasangan saat puasa Ramadhan
Selain memengaruhi tubuh, terkadang puasa membikin seseorang lebih sensitif dan rentan terhadap frustrasi. Namun, krusial untuk diingat bahwa Ramadhan adalah bulan kesabaran, rasa syukur, dan pengendalian diri.
Berikut beberapa langkah mengatasi bentrok dengan pasangan saat puasa Ramadhan yang dapat dilakukan:
1. Luangkan waktu sejenak
Dilansir dari laman choosing therapy, ketika keadaan memanas dan emosi memuncak, pasangan condong melakukan dan mengatakan hal-hal yang yang tidak pernah dilakukan.
Dengan meluangkan waktu sejenak, Bunda memberi satu sama lain kesempatan untuk berinteraksi dengan satu sama lain dengan langkah yang lebih penuh kasih sayang dan pengertian.
2. Komunikasi tanpa menyalahkan pasangan
Perlu diketahui bahwa yang paling krusial adalah bukan apa yang dikatakan, tetapi gimana Bunda mengatakannya. Komunikasikan apa yang dirasa tanpa membikin dugaan alias menyalahkan pasangan.
3. Bersedia memaafkan
Setiap Muslim dianjurkan untuk saling memaafkan, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan pahala.
Memaafkan memang bukan perihal mudah, tetapi ini adalah sebuah proses. Mengakui kesalahan, mengubah perasaan, keinginan, pikiran, dan mengutamakan pasangan, tentunya menjadi pilihan yang baik.
4. Hindari mengungkit kesalahan masa lalu
Jika pasangan telah melakukan sesuatu yang membikin Bunda jengkel dan mungkin ini pernah terjadi sebelumnya, hindari menyebut kesalahan masa lampau saat menyelesaikan situasi saat ini.
Dengan begitu, pasangan bakal merasa bersalah dan Bunda bakal terlihat seperti menghakimi. Jadi, langkah yang tepat adalah bertanya kepada pasangan gimana Bunda dapat membantunya sehingga ada pemahaman dari perspektif pandang emosional tentang langkah menyelesaikan masalah ini dari akarnya.
5. Saling mendengarkan
Dilansir dari laman Verywell mind, menjadi pendengar aktif juga sangat krusial ketika Bunda dan pasangan mencari solusi bersama.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Bunda berupaya tidak hanya untuk memandang sesuatu dari perspektif pandang mereka, tetapi juga untuk memahami apa yang mereka rasakan.
6. Tetap saling menghargai pasangan
Memanggil pasangan dengan julukan yang tidak pantas, berteriak saat mereka sedang berbicara, melontarkan ancaman, dan menggunakan nada bunyi yang mengejek alias sarkas bukan hanya tidak sopan, tetapi juga menghalangi komunikasi yang efektif.
Oleh lantaran itu, saat berbincang dengan pasangan, perhatian emosi dan hargai mereka juga, ya, Bunda.
7. Berhenti mengikuti pikiran sendiri
Salah satu langkah paling berfaedah adalah berakhir mengikuti cerita dalam pikiran dan konsentrasi pada perasaan. Komunikasikan apa yang dirasakan Bunda dan pasangan dengan baik.
Nah, itulah beberapa langkah yang dapat Bunda dan pasangan lakukan ketika ada bentrok alias perselisihan yang terjadi saat puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)