Jakarta -
Bunda pernah enggak sih, pas lagi haid, tiba-tiba lihat darahnya berwarna lebih gelap, apalagi sampai hitam? Jangan buru-buru panik, yuk simak 7 kebenaran tentang darah menstruasi warna hitam berikut ini.
Apakah darah menstruasi hitam itu normal?
Dikutip dari Verywellhealth, darah menstruasi berwarna hitam biasanya muncul di awal alias akhir siklus menstruasi seseorang alias setelah kehamilan. Ini bisa menjadi indikasi normal bahwa darah memerlukan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim. Namun, darah menstruasi hitam juga bisa disebabkan oleh penyebab lain, seperti keguguran alias infeksi.
Di sisi lain, darah menstruasi yang hitam bisa jadi normal Bunda. Ini biasanya berfaedah darah memerlukan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim. Ketika ini terjadi, darah teroksidasi, yang membuatnya tampak lebih gelap warnanya. Semakin lama darah berada di dalam tubuh Bunda, semakin gelap warnanya. Bunda mungkin mengalami darah menstruasi berwarna hitam sebelum alias setelah menstruasi, selama kehamilan, alias tepat setelah melahirkan.
Meskipun darah menstruasi hitam sering kali tidak berbahaya, ada kalanya perihal ini bisa menjadi penyebab kekhawatiran. Biasanya, indikasi seperti aroma busuk, gatal, nyeri, alias masalah lain menyertai keputihan hitam jika penyebabnya adalah kondisi medis lain
7 Penyebab darah menstruasi hitam
Keputihan normal berwarna bening, seperti susu, alias putih pucat. Namun, keputihan yang mengandung darah dapat berwarna merah, merah muda, cokelat, alias hitam.
Sering kali, jika keputihan berwarna abu-abu, kuning tua, alias hijau dengan aroma amis, itu merupakan tanda infeksi. Beberapa kemungkinan penyebab keputihan hitam meliputi barang yang tertinggal, implantasi, dan banyak lagi.
1. Darah lama yang keluar terlambat
Darah menstruasi yang berwarna hitam biasanya adalah darah lama yang tertinggal di rahim lebih lama sebelum akhirnya keluar. Ini sering terjadi di awal alias akhir haid, jadi tetap tergolong normal, kok Bunda!
2. Pengaruh hormon, bisa jadi siklus lagi kacau
Kalau Bunda sering mengalami darah menstruasi hitam disertai siklus yang enggak teratur, bisa jadi ada pengaruh hormon di tubuh. Stres, kelelahan, alias perubahan berat badan bisa bikin hormon jadi nggak seimbang, Bunda.
3. Bisa jadi tanda infeksi, perhatikan aromanya!
Kalau darah menstruasi hitam muncul dengan aroma tak sedap, nyeri panggul, alias apalagi demam, sebaiknya Bunda waspada. Bisa jadi ada jangkitan di organ reproduksi, seperti vaginosis kuman alias penyakit radang panggul.
Dikutip dari Cleveland clinic, ada sejumlah jangkitan yang menyebabkan keputihan berubah alias menjadi berbau tidak sedap. Banyak dari jangkitan ini dapat disebabkan oleh hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi.
4. Infeksi jamur
Infeksi jamur memek terjadi ketika jamur tertentu (candida) tumbuh tak terkendali di memek Bunda. Jamur ini menghasilkan keputihan yang kental, putih, dan seperti keju cottage. Vagina Bunda mungkin membengkak dan terasa gatal, dan hubungan seks mungkin terasa menyakitkan. Obat antijamur mengobati jangkitan jamur.
5. Trich alias IMS
Trich adalah jangkitan menular seksual (IMS) yang Bunda dapatkan dari hubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Parasit menyebabkan trikomoniasis. Parasit ini membikin keputihan Bunda berwarna hijau, kuning alias abu-abu dan berbusa alias berbusa. Kondisi ini diobati dengan antibiotik.
6. Vaginosis bakterial alias BV
Vaginosis bakterial terjadi ketika ada terlalu banyak kuman tertentu di memek Bunda. Kondisi ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual tetapi tidak selalu. Orang dengan BV mempunyai keputihan berwarna putih alias abu-abu yang berbau busuk dan amis. Kondisi ini diobati dengan antibiotik.
7. Gonore (klop) dan klamidia
Klamidia dan gonore adalah dua IMS umum yang dapat Bunda dapatkan dari hubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Kedua jangkitan ini diobati dengan antibiotik dari penyedia jasa kesehatan Bunda. Beberapa orang dengan jangkitan ini mempunyai keputihan yang keruh, berwarna kuning alias hijau. Jika tidak diobati, jangkitan dapat menyebar, menyebabkan penyakit radang panggul dengan nyeri panggul.
8. Efek dari KB yang Bunda pakai
Bunda pakai perangkat kontrasepsi seperti pil KB alias IUD? Bisa jadi ini penyebabnya. Beberapa jenis kontrasepsi memengaruhi hormon dan menyebabkan perubahan warna serta tekstur darah haid.
9. Bunda lagi hamil? Bisa jadi pendarahan implantasi
Darah hitam juga bisa muncul di awal kehamilan sebagai pendarahan implantasi. Tapi jika darahnya cukup banyak dan disertai kram hebat, bisa jadi tanda keguguran alias kehamilan ektopik. Segera periksa ke dokter, ya Bunda!
10. Tanda PCOS alias endometriosis
Kalau menstruasi Bunda sering disertai darah hitam, nyeri luar biasa, alias siklusnya nggak jelas, bisa jadi ini tanda PCOS (polycystic ovary syndrome) alias endometriosis.
PCOS terjadi akibat ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan gangguan ovulasi. Bunda dengan PCOS biasanya mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur alias apalagi tidak menstruasi sama sekali.
Selain itu, kadar hormon androgen yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan tubuh, jerawat, serta rambut rontok seperti pola kebotakan pria. PCOS juga sering dikaitkan dengan resistensi insulin, yang membikin penderitanya lebih rentan mengalami kenaikan berat badan dan susah menurunkannya.
Sementara itu, endometriosis terjadi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba fallopi, alias apalagi organ lain di sekitar panggul.
Kondisi ini sering menyebabkan nyeri menstruasi yang sangat hebat, nyeri saat berasosiasi intim, dan apalagi gangguan pencernaan seperti kembung alias sembelit saat menstruasi. Pendarahan yang terjadi pada jaringan endometriosis setiap bulan bisa memicu peradangan dan pembentukan jaringan parut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kesulitan hamil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSc-okWTDzj2ZWIh3BNIRis8OTfk0O6_rvQzSmvXHNX3uyE3PA/viewform?pli=1
(pri/pri)