7 Hal Yang Harus Diketahui Jika Menyusui Saat Hamil, Termasuk Rasa Asi Yang Berubah

Dec 20, 2024 02:30 PM - 1 bulan yang lalu 44626

Jakarta -

Terus menyusui saat mengandung banyak ditempuh para Bunda lantaran Si Kecil yang belum lulus ASI. Jika Bunda salah satunya, yuk ketahui beberapa perihal krusial yang kudu diketahui jika menyusui saat hamil, termasuk rasa ASI yang berubah ya, Bunda.

Banyak yang percaya bahwa menyusui dapat mencegah kehamilan. Namun, wanita tetap dapat mengandung saat menyusui. Dalam kasus seperti itu, ibu dapat terus menyusui anak mereka yang lebih tua selama kehamilan baru. 

Amankah menyusui saat hamil?

Banyak yang percaya bahwa menyusui saat mengandung rawan bagi bayi yang belum lahir. Namun, penelitian menunjukkan bahwa menyusui kondusif dilakukan jika kehamilan Bunda tidak mengalami komplikasi. Menyusui tidak bakal memengaruhi Bunda, bayi yang belum lahir, alias anak Bunda yang lebih besar.

Namun, Bunda kudu memastikan untuk mendapatkan cukup kalori sehat dan minum banyak cairan. Selama menyusui, Bunda mungkin juga kudu mempertimbangkan beberapa pengaruh samping, dan anak Bunda yang sedang menyusui mungkin memandang beberapa perubahan pada ASI.

Ya, sejauh ini menyusui saat mengandung sangat kondusif ya, Bunda. Namun, mintalah saran dari perawat alias master jika Bunda mengalami beberapa perihal berikut:

1. Berisiko mengalami persalinan prematur
2. Pernah mengalami keguguran di masa lalu
3. Mengharapkan kelahiran bayi kembar, kembar tiga alias lebih

Jika Bunda terus menyusui saat hamil, tubuh Bunda bakal mengalami perihal berikut:

1. Terus memproduksi cukup ASI untuk memberi nutrisi pada anak Bunda yang lebih tua
2. Menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi yang belum lahir

Apakah ASI mengandung cukup nutrisi untuk anak yang lebih besar?

ASI bakal menyediakan nutrisi yang dibutuhkan anak ya, Bunda. Namun, rasa ASI Bunda bakal berubah saat Bunda mulai memproduksi kolostrum. Hal ini dapat menyebabkan anak Bunda yang lebih besar menyapih diri mereka sendiri di beberapa titik selama kehamilan Bunda.

Kolostrum adalah pencahar alami, jadi feses anak yang lebih besar mungkin menjadi lebih encer dari biasanya. Hal ini merupakan kondisi yang normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan, seperti dikutip dari laman Pregnancybirthbaby.

Menyusui saat mengandung dapat membikin puting susu Bunda terasa lebih nyeri. Dalam perihal ini, Bunda dapat meredakan ketidaknyamanan tersebut dengan berhati-hati dengan posisi dan perlekatan saat menyusui. Selain itu, berebahan saat menyusui dapat membantu.

Puting yang nyeri mungkin bakal lenyap setelah trimester pertama, tetapi bagi sebagian perempuan, nyeri ini bakal berjalan selama kehamilan. Bunda mungkin menyadari bahwa mual di pagi hari semakin parah saat Bunda menyusui. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan hormon dan rasa lapar, haus, alias lelah.

Bunda dapat merawat diri sendiri dengan beberapa perihal berikut:

1. Makan dengan baik
2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik
3. Cukup istirahat

Dapatkah menyusui kedua anak setelah bayi lahir?

Bunda dapat tetap menyusui anak yang lebih besar setelah bayi lahir. Hal ini disebut menyusui tandem alias tandem nursing. Menyusui tandem dapat membantu menghubungkan balita dengan bayi Bunda yang baru lahir.

Ada beragam langkah menyusui tandem. Bunda dapat menyusui kedua anak secara bersamaan. Atau Bunda dapat menyusui bayi Bunda yang baru lahir terlebih dahulu, baru kemudian anak Bunda yang lebih besar.

Bunda mungkin mendapati anak yang lebih besar mau menyusu sepanjang waktu lantaran Bunda mempunyai banyak ASI. Jika Bunda merasa tidak nyaman, Bunda dapat membatasi pemberian ASI kepada mereka.

Mengingat kegiatan menyusui dua anak sangat melelahkan, Bunda mungkin memerlukan beberapa bantal untuk menopang tubuh alias Bunda mungkin merasa lebih mudah berbaring. Bunda mungkin juga mendapati bahwa bayi Bunda yang baru lahir mengalami kesulitan mengatasi refleks ASI lantaran Bunda memproduksi begitu banyak ASI. Mengubah rutinitas pemberian ASI dapat membantu ya, Bunda.

Hal yang perlu diketahui jika menyusui saat hamil

Berbagai perubahan mungkin bisa muncul ketika memutuskan menyusui saat mengandung ya, Bunda. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:

1. Kontraksi rahim

Selama menyusui, tubuh melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini merangsang produksi ASI, tetapi juga menyebabkan kontraksi rahim. Kontraksi ini biasanya ringan dan tidak perlu dikhawatirkan pada kehamilan yang tidak rumit.

2. Perubahan pada ASI

ASI tetap bergizi selama kehamilan. Namun, kandungan, kuantitas, konsistensi, dan rasanya dapat berubah seiring waktu lantaran perubahan hormon. ASI dapat menjadi lebih asin, dan produksinya dapat menurun seiring perkembangan kehamilan Bunda. Hal ini secara alami dapat membikin anak yang lebih besar menyapih dirinya sendiri sebelum bayi baru lahir.

3. Ketidaknyamanan fisik

Pada tahap awal alias trimester pertama kehamilan, Bunda mungkin mengalami nyeri puting dan nyeri payudara. Bunda mungkin mengalami penurunan asupan makanan dan air lantaran mual di pagi hari dan merasa lelah. Ketidaknyamanan bentuk tersebut dapat meningkat saat menyusui seperti dikutip dari laman WebMd.

4. Risiko kesehatan

Menyusui menghabiskan daya di samping kehamilan. Tuntutan bentuk dan nutrisi yang tinggi akibat seringnya menyusui selama kehamilan dapat menimbulkan akibat kesehatan bagi bayi Bunda yang belum lahir. 

5. Mual di pagi hari lebih parah

Mual di pagi hari terkadang bisa lebih parah saat menyusui. Hal ini mungkin disebabkan oleh pelepasan hormon dalam tubuh, rasa lapar, haus, alias lelah.

6. Puting terasa nyeri

Puting susu mungkin terasa nyeri akibat hormon kehamilan, yang bagi sebagian ibu bisa sangat menyakitkan. Nyeri pada puting susu bisa berjalan selama satu trimester alias lebih seperti dikutip dari laman Breastfeeding.asn.

Bunda mungkin memperhatikan bahwa suplai ASI Bunda menurun selama kehamilan dan ini disebabkan oleh hormon. Penurunan suplai sering terjadi meskipun Bunda terus alias apalagi menambah gelombang menyusui. Namun, jika anak Bunda tidak sering menyusui, perihal ini bakal semakin mengurangi suplai ASI.

Tips menyusui saat hamil

Menyusui saat mengandung adalah pilihan pribadi. Jika Bunda memilih untuk menyusui saat hamil, berikut beberapa tips untuk membantu Bunda dan anak tetap nyaman:

1. Minum obat pereda nyeri seperti Tylenol alias gunakan kompres hangat pada tetek untuk meredakan nyeri tetek dan nyeri puting.
2. Pastikan Bunda cukup rehat jika merasa capek lantaran mengandung dan menyusui anak Bunda yang lebih besar.
3. Mintalah seseorang untuk membantu Bunda mengerjakan pekerjaan rumah tangga alias mengasuh anak.
4. Hindari minum kopi alias minuman berenergi, lantaran dapat membikin Bunda dehidrasi.
5. Tetapkan waktu makan dan minum air secara teratur sepanjang hari. Hal ini dapat mengurangi rasa mual dan membantu Bunda menjaga asupan makanan dan air untuk menjaga pasokan ASI Bunda.
6. Minum banyak air. Konsumsi campuran minuman bebas gula yang kondusif untuk kehamilan.
7. Pastikan Bunda mengonsumsi makanan sehat dan mendapatkan cukup kalori untuk kebutuhan nutrisi bayi.
8. Ubah posisi anak Bunda yang lebih besar saat menyusui. Pastikan posisi tersebut nyaman bagi Bunda. Bunda dapat berebahan dan membiarkan anak Bunda berebahan di atas alias di samping Bunda saat menyusui.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya