Jakarta -
Bapil namalain batuk dan pilek menjadi salah satu kondisi yang paling rentan dialami oleh anak-anak, terutama bayi. Tak bisa sembarangan konsumsi obat tanpa resep dokter, apa saja pilihan obat bapil bayi secara alami dan tradisional?
Sebelumnya perlu diketahui bahwa meskipun umumnya disebabkan oleh jangkitan virus, seperti flu alias pilek, tapi tetap krusial bagi Bunda untuk memilih pengobatan yang kondusif dan efektif.
Hal ini terutama lantaran bayi tetap sangat rentan. Konsumsi obat minum bapil yang dijual bebas biasanya tidak disarankan untuk bayi di bawah usia 4 tahun lantaran dapat menyebabkan pengaruh samping yang berbahaya.
"Obat penekan batuk bisa berisiko jika dikonsumsi tidak sesuai aturan. Misalnya membikin anak jadi pusing dan resah saat tidur," ungkap Catherine Tom-Revzon, PharmD, manajer farmasi klinis pediatri di Children's Hospital at Montefiore, New York, seperti dikutip dari Parents.
Penyebab batuk dan pilek pada bayi
Batuk terjadi akibat saluran napas bayi teriritasi alias terpengaruh dengan langkah tertentu. Batuk dapat disebabkan oleh penumpukan lendir berlebih yang mengenai dengan penyakit virus alias iritan lingkungan, seperti serbuk sari alias asap.
Berikut beberapa perihal yang mungkin menjadi penyebab bapil pada bayi:
1. Infeksi virus
Infeksi virus flu dapat menyebabkan hidung tersumbat, bersin, demam, dan batuk. Jika Si Kecil mengalami kondisi ini, pastikan tetap nyaman dan cukup rehat ya, Bunda.
Tanda-tanda flu pada bayi meliputi demam, menggigil, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan batuk kering.
2. Batuk rejan
Bersamaan dengan demam ringan dan hidung meler, bayi mengalami batuk ringan disertai pertusis (batuk rejan). Pada tahap kedua penyakit ini, batuk dapat menjadi parah dan datang secara tiba-tiba.
Batuk terdengar kering dan keras serta dapat berhujung dengan bunyi unik 'whoop'.
3. Asma
Virus merupakan pemicu paling umum dari asma pada bayi berumur 6 bulan ke bawah. Batuk berjalan terus-menerus dan dapat disertai dengan mengi dan sesak napas.
Tanda-tanda lainnya meliputi napas cepat, kesulitan menyusu, kelelahan, dan wajah pucat.
4. Alergi
Bayi juga dapat mempunyai alergi terhadap makanan alias unsur tertentu alias apalagi alergi musiman. Gejalanya berbeda dari indikasi yang berasosiasi dengan pilek dan flu lantaran dipicu oleh paparan alergen.
Batuk bisa jadi merupakan indikasi alergi, tetapi gejalanya tidak seumum indikasi pilek. Perbedaan utamanya adalah alergi tidak menyebabkan demam, nyeri, sakit, dan jarang menyebabkan sakit tenggorokan.
5. Refluks
Batuk dengan refluks biasanya berkarakter kronis lantaran aliran kembali isi lambung dan masam yang konsisten. Beberapa bayi dapat mengatasi kondisi refluks ini sendiri seiring berjalannya waktu, sementara yang lain mungkin memerlukan pengobatan lebih lanjut.
Pilihan obat bapil bayi
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/staticnak1983
Dikutip dari Mayo Clinic, batuk pilek tanpa komplikasi pada bayi umumnya dapat lenyap sendiri antara 10-14 hari. Namun, ada beberapa obat bapil alami yang dapat diterapkan untuk membantu redakan gejala:
1. Pemberian cairan yang cukup
Memberikan cukup cairan pada bayi sangat krusial untuk membantu mengencerkan lendir dan mencegah dehidrasi. Untuk bayi berumur kurang dari 6 bulan, ASI alias susu formula sesuai kebutuhan dapat diberikan.
Untuk bayi berumur di atas 6 bulan, Bunda juga bisa memberikan tambahan air putih hangat untuk membantu melegakan hidung tersumbat dan mencegah batuk semakin parah.
2. Menggunakan humidifier
Udara yang lembap dapat membantu mengurangi batuk dan hidung tersumbat pada bayi. Gunakan humidifier di bilik bayi untuk membantu menjaga kelembapan udara, sehingga mengurangi iritasi pada tenggorokan dan saluran pernapasan.
Jangan lupa untuk mengganti airnya setiap hari dan membersihkannya sesuai petunjuk agar terhindar dari pertumbuhan jamur dan bakteri.
3. Berikan makanan berkuah dan hangat
Untuk bayi yang sudah berumur 6 bulan ke atas, berikan menu MPASI berkuah dan hangat seperti sayur cerah alias sup ayam. Dikutip dari Web MD, penelitian menunjukkan bahwa sup ayam dengan kaldu mengandung nutrisi yang dapat membantu meredakan peradangan akibat pilek dan batuk.
Kuah yang hangat juga dapat membantu mengencerkan lendir, sehingga memudahkan bayi untuk bernapas.
4. Istirahat yang cukup
Dikutip dari Baby Center, tidur yang cukup sangat krusial dalam proses pemulihan. Hal ini lantaran saat tidur, tubuh bekerja lebih keras untuk melawan infeksi.
Jadi, jangan cemas jika bayi tidur lebih lama dari biasanya saat sedang kurang sehat. Pastikan mereka tidur dengan nyaman.
5. Pijat dan tepuk-tepuk punggung bayi
Menurut dr Meta Hanindita, Sp.A dalam bukunya, Mommyclopedia, memijat dan menepuk-nepuk punggung bayi dengan posisi tengkurap juga dapat membantu mengeluarkan dahak. Termasuk saat bayi sedang bapil.
"Baringkan bayi di pangkuan dengan posisi tengkurap dan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Lalu usap pelan punggungnya," ungkap dr Meta.
Bunda bisa sembari menggunakan minyak telon secukupnya agar tubuh bayi tetap hangat dan merasa lebih nyaman.
6. Transpulmin Baby Balsam
Selain obat alami dan langkah tradisional rumahan yang sudah disebutkan di atas, Bunda bisa juga menggunakan obat oles seperti Transpulmin Baby Balsam. Balsam ini kondusif digunakan oleh bayi di bawah 2 tahun.
Tidak hanya dapat membantu meredakan pilek, penggunaan Transpulmin juga bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri punggung, hidung tersumbat, dan menghangatkan badan.
Transpulmin Baby Balsam mengandung bahan aktif seperti eucalyptol, menthol, camphor, sage oil, dan chamomile concentrate.
7. Cessa Baby Happy Nose
Obat bapil bayi berikutnya ialah berupa minyak esensial, Cessa Baby Happy Nose. Oleskan dan pijat dengan lembut minyak esensial ini di sepanjang tulang belakang, area dada, dan leher belakang bayi.
Cessa Baby Happy Nose mengandung bahan seperti grape seed oil, peppermint oil, dan Melaleuca Leucadendrom Cajuputi Leaf Oil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)