Menghadapi masalah kesuburan adalah perjalanan yang penuh tantangan. Seperti halnya yang dialami pasangan suami istri Lovensky dan Mackenzie Levasseur yang menanti selama tujuh tahun untuk mendapatkan momongan. Perjuangan panjang untuk menjadi seorang Bunda akhirnya berbuah manis dengan langkah yang penuh keajaiban.
Menanti dan berupaya dapatkan kehamilan selama 7 tahun
Selama tujuh tahun, Lovensky dan Mackenzie Levasseur menjalani beragam upaya untuk mempunyai anak. Mereka mencoba beragam metode, mulai dari pengobatan medis hingga terapi alternatif. Namun, hasilnya selalu sama, belum ada tanda-tanda kehamilan. Tekanan dari lingkungan dan rasa sedih yang mereka alami sempat membikin mereka kehilangan harapan.
Saat itu, Levasseur sempat mengandung namun mengalami keguguran dengan kondisi yang parah. Hal itu menyebabkan Ia dan sang suami Lovensky merasa terpuruk dan mulai kehilangan angan untuk mendapatkan anak.
"Ketika kehamilan itu berakhir, sesuatu dalam diri saya hancur, dan sesuatu dalam diri Lovensky hancur," kata Levasseur, dilansir Today.
Bunda asal Amerika Serikat ini sangat mendambakan dapat mengandung dan mendapatkan anak dari rahimnya. Bahkan sampai terbesit dalam pikirannya untuk memilih program bayi tabung dengan suaminya.
"Kami berbincang tentang melakukan bayi tabung dan perawatan kesuburan, tetapi kami merasa itu tidak bakal menjadi bagian dari kisah kami. Kemudian kami mulai berbincang tentang seperti apa jadinya jika kami mulai mengasuh anak," ujar Levasseur.
Levasseur dan sang suami lampau setuju untuk menjadi pengasuh. Mereka mengasuh anak dengan tujuan menyatukan kembali anak-anak tersebut dengan orang tua kandung mereka saat keadaan sudah cukup kondusif untuk melakukannya.
Keputusan untuk adopsi
Setelah perjalanan panjang yang penuh liku, pasangan ini memutuskan untuk membuka hati mereka terhadap opsi adopsi. Pada bulan April 2023, Levasseur dan suami mendapatkan sertifikasi sebagai orang tua asuh. Tidak berselang lama setelah itu, keduanya menerima dari Petugas sosial yang meminta support untuk menjadi orang tua asuh bayi kembar 3.
"Mereka menghubungi family asuh yang lebih berilmu terlebih dahulu, tetapi tidak ada yang punya bilik di rumah mereka untuk tiga bayi. Petugas sosial lampau menjelaskan bahwa jika kami tidak dapat menerima tiga bayi, mereka bakal mendapatkan rumah terpisah," ungkapnya.
Bagi Levasseur memisahkan 3 bayi kembar tersebut merupakan perihal yang menyayat hatinya. Ia tidak tega andaikan petugas sosial kudu memisahkan 3 bayi kembar tersebut. Apalagi, mereka sudah dipisahkan dari ibu kandungnya. Levasseur dan suaminya pun memutuskan untuk mengasuh ketiga bayi kembar laki-laki ini.
Keajaiban yang Tak Terduga
Setelah mengangkat bayi kembar tiga, wanita 31 tahun ini mendapatkan keajaiban. Levasseur sadar ada perihal yang asing dalam dirinya. Siklus menstruasinya terlambat. Ia pun memutuskan untuk melakukan tes kehamilan dan sungguh terkejutnya Levasseur saat mengetahui hasilnya positif.
Lennox, putra pertama Levasseur yang lahir dari rahimnya pada Desember 2023. Belum genap setahun, Lennox sudah mempunyai tiga kakak laki-laki yang sekarang telah berumur 19 bulan.
"Salah satu kata pertama yang mereka ucapkan adalah, 'Lenny' (panggilan Lennox). Dokter anak kami juga menyebut mereka, si kembar empat," kata Levasseur.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)