7 Tips Mengatur Keuangan Saat Hamil Dan Melahirkan, Agar Pengeluaran Enggak Bengkak Bun

Mar 09, 2025 06:00 AM - 2 minggu yang lalu 23149

Jakarta -

Kehamilan dan kelahiran menjadi momen yang membahagiakan. Namun, juga bisa menjadi tantangan finansial jika Ayah dan Bunda tidak merencanakannya dengan baik. Berikut tips mengatur finansial saat mengandung dan melahirkan agar pengeluaran tidak membengkak.

Selama kehamilan, Bunda tak hanya mempersiapkan bentuk dan mental, tapi juga memastikan kondisi finansial Bunda aman. Sebaiknya, biaya melahirkan dipersiapkan dari jauh-jauh hari, apalagi sejak Bunda dan suami memulai program hamil.

Ada beragam biaya yang kudu dikeluarkan seperti biaya pemeriksaan kehamilan, biaya persiapan kelahiran hingga kebutuhan bayi. Semuanya itu tentu dapat membikin pengeluaran membengkak.

Dilansir dari UwHealth, memahami biaya kehamilan dan perencanaan ke depan dapat membantu Ayah dan Bunda membikin keputusan yang lebih tepat — dan menghemat duit dalam jangka panjang. 

Sebab, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi selama kehamilan, hingga proses persalinan tiba. Terkadang terjadi sesuatu yang di luar prediksi sebelumnya sehingga pasutri memerlukan biaya kehamilan dan melahirkan yang jadi membengkak.

Meski begitu, ibu mengandung tidak perlu cemas. "Ini bukan waktunya untuk panik. Saya menyarankan Anda segera memotong semua pengeluaran yang tidak penting," begitu saran psikolog asal Amerika Serikat, Reggie J. Ferreira, Ph.D, dikutip dari Psychology Today.

Tips mengatur finansial saat mengandung dan melahirkan

Mengelola biaya kehamilan dan pasca persalinan bisa terasa memberatkan, tetapi dengan beberapa perencanaan dan strategi yang matang,  pasangan suami istri (pasutri)  dapat mengatasi tantangan finansial ini secara efektif.

Berikut sejumlah tips mengatur finansial saat mengandung dan melahirkan

1.  Membuat rencana anggaran

Membuat rencana anggaran unik untuk kehamilan dan persiapan kelahiran menjadi langkah pertama. Anggaran disusun secara menyeluruh, kebutuhan sejak awal kehamilan hingga melahirkan.

Bunda dapat mencatat semua pengeluaran yang mungkin terjadi, seperti biaya dokter, obat-obatan, perlengkapan bayi, dan biaya persalinan.

"Buat anggaran, dengan mempertimbangkan konsultasi medis, tes, suplemen, dan biaya rumah sakit yang mungkin timbul. Pertimbangkan pertanggungan asuransi kesehatan yang mencakup tunjangan bersalin alias jelajahi polis tambahan untuk pertanggungan yang komprehensif," kata Adhil Shetty, CEO, Bankbazaar.com dikutip dari Financial Express. 

Bunda juga perlu mengetahui tes apa saja yang kudu dilakukan dan berapa biayanya. Kalau ini kehamilan pertama, krusial untuk mencatat semua kebutuhan bayi dan keperluan ibu menyusui.

Banner Fokus Kisah Para Nabi

2. Memanfaatkan asuransi kesehatan

Jika pasutri mempunyai asuransi, sekaranglah saatnya untuk menjadi mahir dalam faedah polis. Untuk memulai, cobalah menanyakan kepada pengurus polis sejumlah pertanyaan yang berasosiasi dengan kehamilan dan persalinan.

Bunda dapat mengecek polis asuransi untuk mengetahui jasa apa saja yang ditanggung, seperti pemeriksaan rutin, USG, dan biaya persalinan. 

Jangan takut untuk mengusulkan pertanyaan spesifik tentang biaya persalinan di rumah sakit dan faedah asuransi, dan itu termasuk mengetahui semua biaya di muka.

3. Cari paket diskon

Pasutri dapat menjelajahi rumah sakit dan klinik yang menawarkan paket bersalin alias rencana pembayaran, bandingkan biaya dan layanan. 

4. Belanja kebutuhan bayi secara perlahan

Membeli perlengkapan bayi sekaligus pasti membikin pengeluaran membengkak. Bunda dapat menyicilnya, membelinya secara berjenjang sesuai kebutuhan dan prioritas.

Melansir BabyCenter, membeli perlengkapan bayi secara berjenjang dapat membantu mengelola finansial dengan lebih baik.

Usahakan konsentrasi pada kebutuhan utama seperti busana bayi, popok, dan tempat tidur. Jika peralatan tersebut tidak terlalu dibutuhkan seperti mainan mahal, sebaiknya dihindari.

5. Buat biaya darurat

Membuat biaya darurat dapat menutupi biaya medis yang tak terduga. Persiapan ini bakal membantu pasutri mengelola biaya. Targetkan setidaknya biaya hidup tiga hingga enam bulan.

Bunda dapat mulai dengan menyisihkan 10-20 persen dari penghasilan bulanan untuk biaya darurat. Lalu, simpan biaya darurat tersebut di rekening terpisah agar mudah diakses.

6 Hindari utang yang tidak perlu

Jika untuk membeli barang-barang yang tidak mendesak, sebaiknya menghindari berutang. Utang dapat membebani finansial family di masa depan. Jika memang kudu berutang, Bunda dapat memilih yang berbunga rendah dan jangka waktu yang sesuai.

7. Jangan boros

Ibu mengandung kadang punya banyak kemauan membeli banyak barang, salah satunya baju hamil. Kehamilan belum tentu terjadi setiap tahun. Namun, ibu mengandung terkadang mau membeli banyak bareng seperti baju hamil. Sebaiknya tahan kemauan mengoleksi baju mengandung dan shopping seperlunya saja.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya