9 Makanan Untuk Radang Sendi: Solusi Meredakan Nyeri

Feb 01, 2025 12:42 PM - 1 minggu yang lalu 12494

Radang sendi, alias arthritis, adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi yang umumnya disertai juga dengan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak. 

Meski tidak selalu dapat disembuhkan sepenuhnya, indikasi radang sendi dapat dikelola dengan pendekatan yang tepat, termasuk melalui nutrisi. 

Pola makan yang sehat memainkan peran krusial dalam mengurangi peradangan, memperbaiki kesehatan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan sendi. 

Namun, jika Anda mempunyai keluhan radang sendi untuk waktu yang lama hingga mengganggu aktivitas, segeralah berkonsultasi ke Klinik Patella dengan menghubungi admin di nomor WhatsApp 0811-8124-2022.

Mari kita cari tahu apa saja jenis makanan yang direkomendasikan untuk menangani radang sendi berikut ini.

1. Ikan Berlemak dengan Kandungan Omega-3 dengan Efek Anti-Inflamasi

Ikan berlemak seperti salmon, tuna, mackerel, dan sarden merupakan makanan yang kaya bakal masam lemak omega-3, ialah EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid).

Kandungan ini mempunyai sifat anti-inflamasi yang berkedudukan krusial dalam membantu penderita radang sendi.

Salmon

Selain menjadi sumber utama omega-3, salmon juga mengandung vitamin D yang krusial untuk menjaga kekuatan tulang dan sendi. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efisien, mengurangi akibat keropos tulang yang sering dikaitkan dengan radang sendi.

Omega-3 dalam salmon membantu menekan produksi sitokin dan enzim penyebab peradangan dalam tubuh.

Tuna

Selain omega-3, tuna mengandung selenium, mineral krusial yang mendukung kegunaan enzim antioksidan seperti glutathione peroxidase. Antioksidan ini membantu melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memperburuk peradangan.

Kombinasi selenium dan omega-3 dalam tuna bekerja sinergis untuk mengurangi kekakuan sendi, terutama pada penderita arthritis.

Mackerel

Mackerel adalah salah satu ikan yang mengandung Coenzyme Q10 (CoQ10), senyawa krusial yang mendukung produksi daya di tingkat sel. Ini membantu memperbaiki jaringan sendi yang rusak akibat peradangan. CoQ10 juga bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi membran sel sendi dari stres oksidatif.

Sarden

Sarden, selain omega-3, juga kaya bakal kalsium dan fosfor yang krusial untuk kesehatan tulang. Kalsium membantu menjaga kepadatan tulang, sementara fosfor mendukung struktur tulang rawan dan tulang sendi. Ini sangat krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi yang terpengaruh oleh radang.

Untuk mendapatkan faedah maksimal, penderita radang sendi disarankan mengonsumsi ikan berlemak dua hingga tiga kali per minggu. Jika tidak memungkinkan, suplemen omega-3 berbobot tinggi dapat menjadi alternatif, tentunya dengan konsultasi master terlebih dahulu.

2. Buah-Buahan Beri sebagai Antioksidan dan Anthocyanin untuk Meredakan Peradangan

Buah-buahan beri seperti stroberi, blueberry, blackberry, dan raspberry terkenal dengan kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita radang sendi.

Kaya bakal antioksidan, anthocyanin, serta senyawa bioaktif lainnya, buah beri membantu melawan peradangan dengan langkah yang unik dan beragam. 

Stroberi

Stroberi mengandung kadar vitamin C yang tinggi, ialah nutrisi krusial untuk sintesis kolagen. Kolagen adalah komponen utama tulang rawan di sendi yang sering rusak pada penderita radang sendi. 

Vitamin C juga berkedudukan sebagai antioksidan yang melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, stroberi mempunyai flavonoid yang membantu menekan pelepasan mediator inflamasi seperti interleukin dan prostaglandin.

Blueberry

Blueberry kaya bakal antosianin, pigmen alami yang memberikan warna biru-ungu pada buah ini. Antosianin bekerja dengan langkah menghalang kegiatan enzim COX-2, yang dikenal sebagai pemicu peradangan pada tubuh. 

Blueberry juga mengandung resveratrol, senyawa anti-inflamasi yang melindungi jaringan sendi dari degenerasi lebih lanjut. Efek kombinasi ini membikin blueberry sangat efektif untuk mengurangi kekakuan dan nyeri pada sendi.

Blackberry

Selain kaya antioksidan, blackberry mempunyai kandungan serat pangan yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Peradangan sistemik umumnya dipicu oleh gangguan pencernaan, dan serat dalam blackberry membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus.

Usus yang sehat berkontribusi pada pengurangan inflamasi secara keseluruhan dalam tubuh, termasuk pada sendi.

Raspberry

Raspberry mengandung senyawa unik berjulukan ellagitannin, yang dikenal bisa menghalang molekul pro-inflamasi.

Senyawa ini juga berkedudukan sebagai antioksidan kuat yang memperbaiki kerusakan pada sel-sel sendi akibat stres oksidatif.

Dengan mengurangi kegiatan inflamasi, raspberry mendukung proses pengobatan alami pada sendi yang meradang.

Buah beri dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan smoothie, alias ditambahkan ke dalam oatmeal untuk sarapan.

Sebaiknya, konsumsi setidaknya secangkir buah beri per hari untuk mendapatkan faedah optimal dalam mengelola indikasi radang sendi. Pastikan memilih buah segar alias kaku tanpa tambahan gula untuk hasil terbaik.

3. Sayuran Hijau untuk Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi

Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kale, dan jenis lainnya merupakan sumber nutrisi esensial yang sangat berfaedah bagi penderita radang sendi.

Mereka mengandung vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang membantu melawan peradangan, memperkuat tulang, dan menjaga kesehatan sendi. 

Lalu apa saja jenis sayuran sebagai makanan yang baik untuk menangani radang sendi?

Bayam

Bayam adalah sumber vitamin C yang mendukung produksi kolagen, komponen utama tulang rawan yang membantu menjaga elastisitas sendi.

Selain itu, bayam juga mengandung lutein, sebuah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Kombinasi ini membantu mengurangi peradangan sekaligus menjaga integritas jaringan sendi.

Brokoli

Brokoli menonjol lantaran kandungan sulforaphane, senyawa bioaktif yang dapat menghalang kegiatan enzim penyebab kerusakan tulang rawan pada sendi.

Selain itu, brokoli kaya bakal vitamin K, yang berkedudukan krusial dalam metabolisme tulang dan membantu mencegah pengeroposan tulang. Kandungan kalsium dalam brokoli juga berkontribusi terhadap kesehatan tulang yang lebih baik.

Kale

Kale mempunyai kadar vitamin K yang sangat tinggi, yang berfaedah mendukung mineralisasi tulang dan menjaga elastisitas sendi.

Vitamin K juga berkedudukan dalam mengurangi inflamasi dengan menekan kegiatan molekul inflamasi di dalam tubuh. Selain itu, kale mengandung magnesium, mineral yang membantu meredakan kram otot di sekitar sendi.

Sawi hijau

Sawi hijau alias bok choy, mengandung klorofil, pigmen hijau yang mempunyai pengaruh anti-inflamasi alami. Klorofil membantu mempercepat pemulihan jaringan yang rusak akibat radang sendi, serta mengurangi pembengkakan di area sendi.

Untuk mendapatkan faedah maksimal, konsumsi beragam sayuran hijau dalam pola makan sehari-hari. Tambahkan sayuran hijau ke dalam salad, sup, tumisan, alias smoothie.

Usahakan memasukkan setidaknya 2-3 porsi sayuran hijau setiap hari, baik dalam keadaan segar, dikukus, alias ditumis ringan, untuk menjaga kesehatan sendi dan mengurangi peradangan.

4. Minyak Zaitun: Lemak Sehat sebagai Anti-Inflamasi untuk Sendi

Minyak zaitun, terutama jenis ekstra virgin, merupakan salah satu bahan makanan yang sangat direkomendasikan untuk penderita radang sendi. 

Selain menjadi sumber lemak sehat, minyak oliva mengandung beragam senyawa bioaktif yang memberikan pengaruh anti-inflamasi dan melindungi kesehatan sendi secara keseluruhan.

  • Oleocanthal: Salah satu komponen unik dalam minyak oliva ekstra virgin adalah oleocanthal, senyawa yang mempunyai sifat anti-inflamasi mirip dengan obat nonsteroid anti-inflamasi (NSAID) seperti ibuprofen. Oleocanthal bekerja dengan langkah menghalang kegiatan enzim COX-1 dan COX-2, yang bertanggung jawab atas proses peradangan. Hal ini membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada sendi.
  • Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA): Minyak oliva kaya bakal masam oleat, jenis masam lemak tak jenuh tunggal yang dikenal dapat mengurangi biomarker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP). Asam lemak ini juga membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, yang krusial bagi penderita radang sendi, lantaran inflamasi kronis kerap berakibat pada kesehatan jantung.
  • Vitamin E: Vitamin E dari minyak oliva membantu melindungi sel-sel sendi dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E juga mendukung regenerasi jaringan yang rusak akibat peradangan kronis, sehingga membantu menjaga kegunaan sendi.
  • Efek pelumas pada sendi: Minyak oliva juga berkedudukan sebagai pelumas alami yang mendukung kegunaan sendi. Konsumsi rutin minyak oliva dapat membantu meningkatkan kelenturan dan mengurangi rasa kaku pada sendi yang meradang.

Bagaimana langkah menggunakan minyak oliva untuk menangani radang sendi?

  • Gunakan minyak oliva ekstra virgin sebagai pengganti minyak goreng biasa untuk memasak.
  • Tambahkan minyak oliva langsung ke salad, sayuran panggang, alias pasta untuk meningkatkan asupan harian lemak sehat.
  • Hindari memanaskan minyak oliva pada suhu tinggi, lantaran dapat merusak komponen bioaktifnya.

Dengan rutin mengonsumsi minyak oliva ekstra virgin sebagai bagian dari diet sehat, penderita radang sendi dapat merasakan faedah signifikan dalam mengelola indikasi sekaligus menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

5. Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian: Nutrisi untuk Seluruh Persendian

Kacang-kacangan seperti almond dan walnut, serta biji-bijian seperti chia seed dan flaxseed, adalah pilihan makanan yang kaya nutrisi untuk penderita radang sendi. 

Makanan ini mengandung senyawa anti-inflamasi yang bekerja secara sinergis untuk meredakan peradangan, meningkatkan kesehatan sendi, dan melindungi dari kerusakan lebih lanjut. 

  • Asam lemak omega-3: Walnut, chia seed, dan flaxseed adalah sumber kaya masam lemak omega-3, terutama masam alfa-linolenat (ALA). Omega-3 berfaedah untuk menghalang produksi sitokin dan enzim inflamasi yang memicu rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Omega-3 dalam kacang dan biji-bijian juga mendukung kesehatan membran sinovial, ialah lapisan pelindung di sekitar sendi, sehingga membantu menjaga kelenturan sendi.
  • Vitamin E: Almond sangat kaya bakal vitamin E, antioksidan kuat yang melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin E juga membantu memperbaiki sel-sel yang rusak akibat peradangan kronis. Peran vitamin E dalam mencegah degradasi kartilago (tulang rawan) menjadikannya salah satu nutrisi kunci bagi penderita radang sendi.
  • Magnesium: Almond dan flaxseed mengandung magnesium, mineral krusial yang berfaedah untuk mengendurkan otot di sekitar sendi dan mengurangi kekakuan. Magnesium juga mendukung pembentukan tulang yang sehat, yang sering terganggu pada penderita radang sendi.
  • Lignan: Flaxseed kaya bakal lignan, senyawa yang mempunyai sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Lignan membantu mengurangi stres oksidatif dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi akibat proses inflamasi.
  • Serat: Kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber serat alami yang membantu menjaga berat badan ideal, sehingga mengurangi tekanan berlebih pada sendi. Serat juga berkedudukan dalam mengatur kadar gula darah, yang krusial lantaran gula hipertensi dapat memicu inflamasi.

Bagaimana langkah mengonsumsi kacang dan biji-bijian untuk menangani radang sendi?

  • Tambahkan chia seed alias flaxseed ke dalam smoothie, oatmeal, alias yogurt untuk mendapatkan faedah omega-3 dan serat.
  • Konsumsi segenggam almond alias walnut sebagai camilan sehat di antara waktu makan.
  • Gunakan minyak flaxseed sebagai tambahan pada salad alias sayuran (hindari memanaskannya).
  • Buat campuran kacang dan biji-bijian sebagai topping pada makanan favorit.

6. Jahe dan Kunyit: Rempah Anti-Inflamasi yang Ampuh untuk Radang Sendi

Jahe dan kunyit adalah rempah-rempah yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan peradangan dan nyeri.

Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya memberikan faedah signifikan bagi penderita radang sendi, baik sebagai pereda indikasi maupun sebagai pelindung jangka panjang dari kerusakan sendi. 

  • Senyawa kurkumin pada kunyit: Kurkumin, senyawa aktif utama pada kunyit, mempunyai sifat anti-inflamasi yang kuat. Kurkumin bekerja dengan langkah menghalang produksi sitokin dan enzim inflamasi, seperti COX-2, yang memicu rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Studi menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi kekakuan dan meningkatkan kegunaan sendi, terutama pada penderita osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
  • Gingerol pada jahe: Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol dan shogaol, yang mempunyai sifat anti-inflamasi dan analgesik. Gingerol bekerja dengan menghalang enzim pro-inflamasi, seperti prostaglandin dan leukotrien, yang menyebabkan rasa sakit pada sendi. Jahe juga efektif dalam mengurangi kelebihan cairan pada sendi yang menyebabkan pembengkakan.
  • Antioksidan: Jahe dan kunyit kaya bakal antioksidan yang membantu melawan radikal bebas, senyawa rawan yang dapat merusak jaringan sendi dan memperburuk peradangan. Antioksidan ini juga membantu mencegah degenerasi tulang rawan, menjaga elastisitas dan kegunaan sendi.
  • Efek sinergis antara jahe dan kunyit: Ketika jahe dan kunyit digunakan bersama, pengaruh anti-inflamasi keduanya dapat saling melengkapi. Kombinasi ini sering ditemukan dalam teh herbal, suplemen, alias masakan tradisional, menawarkan langkah yang lezat sekaligus berfaedah untuk mengatasi radang sendi.

7. Biji-Bijian Utuh: Nutrisi Penurun Peradangan untuk Kesehatan Sendi

Biji-bijian utuh, seperti oatmeal, quinoa, dan beras merah, adalah sumber karbohidrat kompleks yang kaya bakal serat, vitamin, dan mineral. 

  • Oatmeal: Mengandung beta-glukan, sejenis serat larut yang membantu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi peradangan.
  • Quinoa: Sumber protein komplit yang mengandung semua masam amino esensial, ideal untuk memperbaiki jaringan otot dan sendi.
  • Beras merah: Kaya bakal antioksidan seperti masam ferulat, yang membantu melawan stres oksidatif pada sendi.

Berbeda dengan biji-bijian olahan, yang sering kehilangan sebagian besar nutrisinya, biji-bijian utuh mempertahankan lapisan luar, endosperma, dan germ yang kaya manfaat.

Penderita radang sendi bisa mulai menjalani diet biji-bijian utuh dengan cara:

  • Mulailah hari dengan semangkuk oatmeal yang dipadukan dengan buah beri segar untuk faedah ganda.
  • Gunakan quinoa sebagai pengganti nasi dalam hidangan utama, lantaran lebih ringan dan kaya nutrisi.
  • Ganti nasi putih dengan beras merah untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi akibat peradangan.
  • Campurkan beragam jenis biji-bijian dalam sup alias salad untuk ragam rasa dan faedah kesehatan.

Dari sekian banyaknya faedah krusial dari biji-bijian utuh, salah satunya adalah kemampuannya membantu mengelola peradangan, termasuk pada penderita radang sendi berkah beberapa kandungannya berikut ini.

Mengurangi protein C-Reaktif (CRP)Penanda peradangan dalam tubuh, seperti protein C-reaktif (CRP), sering ditemukan dalam kadar tinggi pada penderita radang sendi.

Serat yang tinggi dalam biji-bijian utuh membantu menurunkan kadar CRP, sehingga mengurangi tingkat peradangan secara keseluruhan.

Dengan mengelola CRP, biji-bijian utuh dapat membantu meringankan indikasi seperti nyeri dan kekakuan pada sendi.

Kaya bakal vitamin dan mineral yang menjaga sendiMagnesium dalam oatmeal, quinoa, dan beras merah berkedudukan krusial dalam merilekskan otot-otot di sekitar sendi dan mendukung kegunaan saraf yang sehat. Kekurangan magnesium dapat memicu peradangan.

Selenium, yang ditemukan dalam jumlah mini di beberapa biji-bijian utuh, berfaedah sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas yang dapat memperburuk kerusakan sendi.

Vitamin B (seperti niacin dan riboflavin) yang ada dalam biji-bijian membantu proses metabolisme tubuh dan mendukung kesehatan jaringan sendi.

Indeks glikemik rendah untuk mengontrol peradanganBiji-bijian utuh mempunyai indeks glikemik rendah, yang berfaedah mereka dilepaskan secara perlahan dalam tubuh sehingga tidak memicu lonjakan gula darah.

Gula darah yang stabil berasosiasi langsung dengan penurunan peradangan, lantaran lonjakan gula darah sering memicu respons inflamasi di tubuh.

Efek prebiotik untuk mendukung mikrobioma ususSerat dalam biji-bijian utuh berfaedah sebagai prebiotik, yang memberi makan kuman baik di usus.

Keseimbangan mikrobioma usus yang sehat sangat krusial dalam mengatur peradangan sistemik, yang sering menjadi penyebab indikasi radang sendi.

8. Teh Hijau: Minuman Antiradang untuk Sendi yang Sehat

Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman yang menawarkan beragam faedah kesehatan, salah satunya untuk penderita radang sendi. Kandungan utama yang memberikan faedah ini adalah polifenol, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang mempunyai sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.

Berikut ini beberapa kelebihan teh hijau untuk menangani radang sendi:

  • Mengurangi peradangan dengan polifenol: Polifenol, senyawa tanaman yang banyak ditemukan dalam teh hijau, berkedudukan sebagai anti-inflamasi alami yang dapat mengurangi peradangan pada tubuh, termasuk pada sendi. Mengonsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan yang umum pada penderita radang sendi, terutama pada kondisi seperti osteoarthritis.
  • Melindungi tulang dan kartilago: EGCG juga mempunyai keahlian melindungi tulang rawan. Dalam penelitian, polifenol ini terbukti dapat menghalang proses kerusakan tulang rawan, yang merupakan salah satu penyebab utama kekakuan sendi pada penderita radang sendi.
  • Mencegah stres oksidatif: Stres oksidatif, yang disebabkan oleh radikal bebas, dapat memperburuk kerusakan pada sendi dan mempercepat proses peradangan. Teh hijau kaya bakal antioksidan, yang dapat menangkal radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Dengan demikian, teh hijau berfaedah sebagai pelindung yang mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi.
  • Menurunkan kadar protein C-Reaktif (CRP): Konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu menurunkan kadar protein C-reaktif (CRP), sebuah biomarker yang menunjukkan adanya peradangan dalam tubuh. Penurunan CRP dapat mengindikasikan pengurangan peradangan pada sendi, yang membantu meringankan indikasi radang sendi seperti nyeri dan pembengkakan.
  • Menurunkan akibat obesitas sebagai aspek akibat peradangan: Teh hijau juga dapat membantu dalam manajemen berat badan lantaran mempunyai sifat yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan menurunkan berat badan alias mempertahankan berat badan yang sehat, penderita radang sendi dapat mengurangi tekanan pada sendi, terutama pada sendi yang menopang beban berat seperti lutut. 

Bagaimana langkah yang betul dalam mengonsumsi teh hijau untuk menangani radang sendi?

  • Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau setiap hari untuk mendapatkan faedah anti-inflamasi dan antioksidan.
  • Untuk meningkatkan manfaatnya, tambahkan sedikit madu alias perasan lemon untuk rasa, serta faedah tambahan dari vitamin C yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
  • Hindari menambahkan gula berlebih agar tidak meningkatkan peradangan yang disebabkan oleh lonjakan gula darah.

9. Produk Susu Rendah Lemak: Kalsium dan Vitamin D untuk Kesehatan Tulang dan Sendi

Produk susu rendah lemak seperti yogurt, susu rendah lemak, dan keju bukan hanya lezat tetapi juga kaya bakal kalsium dan vitamin D, dua nutrisi krusial yang mendukung kesehatan tulang dan sendi, terutama bagi penderita radang sendi.

Kalsium untuk kekuatan tulang

  • Kalsium adalah mineral utama yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan memperkuat tulang. Konsumsi produk susu yang kaya kalsium membantu menjaga kekuatan tulang, yang sangat krusial bagi penderita radang sendi, lantaran sendi yang sehat berjuntai pada kekuatan tulang untuk mendukung pergerakan tubuh.
  • Kalsium juga berkedudukan dalam mengurangi resiko pengeroposan tulang alias osteopenia, yang sering terjadi pada penderita radang sendi, terutama osteoarthritis.
  • Mengonsumsi produk susu rendah lemak secara teratur dapat memastikan asupan kalsium yang cukup untuk menjaga kepadatan tulang, serta mengurangi akibat fraktur alias patah tulang, yang bisa terjadi akibat aktivitas yang terbatas lantaran radang sendi.

Vitamin D untuk penyerapan kalsium

  • Vitamin D adalah nutrisi krusial yang membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efektif, yang pada gilirannya membantu menjaga kekuatan tulang. Tanpa cukup vitamin D, tubuh tidak dapat menggunakan kalsium dengan baik, yang dapat memperburuk kondisi sendi.
  • Penderita radang sendi, terutama pada kondisi yang berasosiasi dengan peradangan kronis, seringkali mengalami kekurangan vitamin D. Mengonsumsi produk susu rendah lemak yang kaya bakal vitamin D dapat membantu mencegah defisiensi ini.
  • Selain itu, vitamin D juga berkedudukan dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, yang krusial untuk mengontrol peradangan yang terjadi pada sendi.

Meningkatkan kegunaan otot

  • Vitamin D juga berkedudukan dalam meningkatkan kegunaan otot, yang sangat krusial bagi penderita radang sendi yang sering mengalami kelemahan otot akibat peradangan. Otot yang kuat membantu mendukung sendi dan mencegah cedera.
  • Mengonsumsi produk susu rendah lemak yang kaya vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan otot dan memastikan mereka tetap berfaedah dengan baik, meskipun tubuh mungkin kesulitan bergerak lantaran nyeri alias kekakuan.

Mengurangi akibat peradangan dan osteoporosis

  • Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kalsium dan vitamin D yang cukup dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini krusial untuk penderita radang sendi, di mana peradangan menjadi aspek penyebab utama rasa sakit dan pembengkakan pada sendi.
  • Selain itu, kalsium dan vitamin D membantu mencegah osteoporosis, suatu kondisi yang sering terjadi berbarengan dengan radang sendi, di mana tulang menjadi rentan dan mudah patah.

Probiotik dalam yogurt untuk kesehatan usus

  • Beberapa produk susu seperti yogurt mengandung probiotik, kuman baik yang mendukung kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan usus dapat memengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh.
  • Dengan mengonsumsi yogurt yang mengandung probiotik, penderita radang sendi tidak hanya mendapat faedah dari kalsium dan vitamin D, tetapi juga mendukung keseimbangan mikrobiota usus, yang dapat mengurangi peradangan sistemik yang berasosiasi dengan radang sendi.

Keuntungan dari produk susu rendah lemak

  • Produk susu rendah lemak memberikan semua faedah ini tanpa menambah kalori berlebih, sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan. Berat badan yang sehat mengurangi tekanan pada sendi, khususnya pada sendi yang menopang beban berat, seperti lutut, yang sering terpengaruh oleh radang sendi.
  • Menggunakan susu rendah lemak juga membantu dalam menjaga keseimbangan nutrisi yang sehat, tanpa meningkatkan akibat masalah jantung alias kolesterol yang mungkin mengenai dengan produk susu penuh lemak.

Mengintegrasikan makanan-makanan ini ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan faedah signifikan dalam mengelola radang sendi.

Pastikan untuk mengonsumsi makanan ini secara seimbang, kombinasikan dengan pola hidup sehat lainnya, dan waspadai makanan penyebab nyeri sendi lutut untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Mengalami Radang Sendi? Segera Konsultasikan ke Klinik Patella

Jika Anda mengalami indikasi radang sendi, krusial untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa vitamin dan nutrisi tertentu dapat membantu meredakan indikasi serta melindungi kesehatan sendi Anda.

Namun, sangat krusial untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen dalam dosis yang sesuai dan berasas rekomendasi dokter.

Jika Anda mempunyai keluhan radang sendi dan mau mendapatkan perawatan sebelum kondisinya semakin parah, jangan ragu untuk menjadwalkan konsultasi dengan master ahli ortopedi di Klinik Patella.

Anda dapat menghubungi kami melalui WA di nomor 0811-8124-2022.

Anda juga dapat mengunjungi Klinik Patella secara langsung di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan. Kami siap membantu Anda untuk mendapatkan perawatan yang terbaik!

Selengkapnya