Jakarta -
Anak terakhir, anak bungsu, alias anak bontot sering disebut sebagai "bayi" dalam keluarga. Si Bungsu sering dianggap manja dan dibandingkan dengan kerabat mereka yang lebih tua.
Lantaran orang tua lebih berilmu pada saat ini, mereka sering mengambil pendekatan yang lebih santuy dalam mengasuh Si Bungsu. Anak bungsu terkadang digambarkan sebagai anak yang supel, suka bersenang-senang, menawan, berbudi pekerti bebas, tidak dewasa, manipulatif, egois, tergantung, dan suka mengambil risiko.
Psikiater asal Austria, Alfred Adler, memperkenalkan pendapat bahwa urutan kelahiran dapat memengaruhi perkembangan dan kepribadian. Ia menyatakan bahwa anak bungsu condong mudah bergaul.
Dilansir Verywell Family, meskipun mereka sering mempunyai lebih banyak kebebasan untuk bereksplorasi, mereka juga sering merasa dibayangi oleh kerabat mereka yang lebih tua, yang disebut sebagai "sindrom anak bungsu."
Hal itu lantaran orang tua terkadang kurang ketat dan disiplin terhadap anak bungsu. Selain itu, anak bungsu juga mempunyai lebih sedikit keahlian mengatur diri sendiri. Selain itu, anak terakhir bisa juga jadi 'korban' kurang perhatian alias kasih sayang.
Tanda-tanda anak terakhir kurang kasih sayang menurut pakar
Lantas, apakah terlihat orang tua jika anak kurang kasih sayang? Menurut beberapa pakar, rupanya ada tanda-tanda yang dapat orang tua lihat jika anak kurang perhatian dan merasa kesepian. Simak penjelasannya berikut ini seperti dikutip beragam sumber:
1. Berteriak
Anak-anak yang memerlukan lebih banyak perhatian sering kali menjadi ribut dan mudah tersinggung. Menurut terapis perkawinan dan family serta pengawas klinis di The Ohana Addiction Treatment Center, Amerika Serikat, Jay Serle, PHD, LMFT, jika anak memerlukan lebih banyak perhatian, mereka biasanya bakal menunjukkan perilaku mencari perhatian, yang mungkin termasuk berteriak, merengek, alias menyela.
2. Membangkang
Direktur klinis dan salah satu pendiri California Behavioral Health, Melissa Legere, LMFT, mengatakan salah satu tanda bahwa anak memerlukan perhatian ekstra adalah meningkatnya pemberontakan.
“Mereka mungkin mulai menjadi lebih menentang, menolak untuk mengikuti patokan apa pun alias hanya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan karakternya,” jelasnya, dikutip dari laman Parents.
3. Mengulang-ulang pertanyaan yang sama
Tanda lain bahwa anak-anak memerlukan perhatian adalah jika mereka menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Mereka tahu jawabannya, tetapi mereka juga tahu bahwa jika mereka bertanya kepada orang tua, maka orang tuanya bakal berbincang kepada mereka.
4. Menarik diri
Hal ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi Bunda. Namun, anak-anak yang mencari perhatian sering kali betul-betul menarik diri.
"Jika seorang anak mulai menjauhkan diri dan mengisolasi diri, menghindari waktu keluarga, alias tampak tidak peduli dengan segala perihal dan semua orang secara umum, itu mungkin langkah mereka memberi sinyal bahwa mereka memerlukan lebih banyak waktu, koneksi, dan support emosional dari," kata Legere.
5. Meltdown alias ledakan emosi berlebihan
Ilustrasi/Foto: Getty Images/tylim
Meltdown sangat umum terjadi pada balita dan anak prasekolah. Sering kali, perihal itu merupakan tanda bahwa anak memerlukan lebih banyak perhatian dari orang tuanya. Hal ini bisa berfaedah mereka merasa frustrasi alias kewalahan, tetapi tidak mempunyai keahlian untuk mengatasi emosi besar mereka.
6. Perilaku manja
Dilansir dari Times of India, anak-anak dapat menunjukkan perilaku manja lantaran beberapa alasan. Terkadang perihal itu bisa terjadi lantaran mereka mendapatkan terlalu banyak perhatian, di lain waktu bisa jadi lantaran kurangnya alias tidak cukupnya perhatian.
Apa pun itu, orang tua perlu berhati-hati. Sikap manja sering kali muncul dari kebutuhan untuk merasa kondusif dan terlindungi. Oleh lantaran itu, jika mendapati anak terus-menerus mengikuti Bunda, maka inilah saatnya untuk memahami penyebabnya.
7. Meminta support apalagi saat mereka tidak membutuhkannya
Seorang anak yang mencari perhatian orang tua bakal terus-menerus meminta support orang tuanya. Meskipun mereka bisa melakukan sesuatu sendiri, mereka bakal meminta petunjuk kepada orang tuanya. Hal ini mungkin langkah mereka untuk dekat dengan orang tua dan menarik perhatian orang tuanya.
8. Bersikap lambat dengan sengaja
Anak-anak mungkin mini dan polos, tetapi ketika mereka mau segala sesuatunya melangkah sesuai kemauan mereka, mereka bisa menjadi sangat imajinatif untuk mencapainya. Jika Si Kecil menginginkan perhatian penuh, mereka bakal dengan sengaja melakukan sesuatu alias menyelesaikan tugas dengan perlahan, sehingga orang tua betul-betul memperhatikan mereka dan membantu mereka.
Meskipun anak-anak tidak bakal pernah menyuarakan kekhawatiran, mereka bakal menemukan langkah untuk menyelesaikan sesuatu.
9. Tidak mau dikoreksi
Tanda yang jelas bahwa anak memerlukan lebih banyak perhatian adalah jika perilaku mereka tidak berhujung apalagi setelah mengatasinya. Misalnya, jika menyuruh anak bungsu berakhir setiap kali mereka memukul saudaranya, mereka terus ulangi.
Hal ini adalah tanda bahwa mereka memerlukan perhatian. Anak menganggap perhatian negatif lebih baik daripada tidak ada perhatian sama sekali dan mereka telah belajar, 'Jika saya memukul saudaraku, Bunda bakal berbincang kepadaku'.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)