Jakarta -
Abortus insipiens ini merupakan keguguran yang tidak bisa dihindari. Abortus tak selalu berarti negatif. Pada kondisi ini, kehamilan berakhir lantaran beragam aspek kesehatan baik pada ibu maupun janinnya.
Dalam istilah kedokteran, aborsi alias spontaneous abortion memiliki makna yang sama dengan keguguran. Dan abortus insipiens merupakan jenis dari spontaneous abortion.
Lantas, apa sebenarnya abortus insipiens beserta penyebab dan langkah mengatasinya? Yuk kenali apa itu abortus insipiens.
Apa itu abortus insipiens?
Melansir dari situs resmi Kemenkes, abortus insipiens dikenal juga sebagai kondisi keguguran yang tak bisa dihindari. Pada kondisi ini ibu mengandung biasanya mengalami pendarahan dan jalan lahir sudah terbuka. Padahal, janin di dalam kandungan tetap utuh.
Jenis keguguran ini membikin kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi, lantaran jalan lahir sudah terbuka. Satu-satunya yang bisa dilakukan ialah menjalani prosedur kuret di rumah sakit terpercaya.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), abortus insipiens merupakan salah satu tahap keguguran yang paling susah lantaran janin belum keluar sepenuhnya, tetapi kehamilan tidak dapat dipertahankan.
Mengenal macam-macam abortus
Ada beberapa jenis alias macam abortus yang perlu Bunda ketahui. Masing-masing jenis mempunyai penanganan master alias tenaga medis yang berbeda. Berikut 5 jenis abortus dari beragam sumber:
1. Abortus komplit (komplet)
Keguguran komplit terjadi ketika semua jaringan kehamilan telah meninggalkan rahim. Bunda dapat mengalami perdarahan memek selama beberapa hari. Selain itu, mengalami nyeri kram seperti persalinan alias nyeri menstruasi yang kuat, lantaran rahim terus berkontraksi.
Bunda sebaiknya memeriksakan diri ke master alias perawat jika mengalami keguguran di rumah alias tempat lain tanpa adanya petugas kesehatan. Cara ini untuk memastikan keguguran sudah tuntas.
2. Abortus yang tidak komplit (inkomplit)
Beberapa jaringan kehamilan bakal tertinggal di dalam rahim dalam kondisi abortus tidak lengkap. Bunda dapat terus mengalami perdarahan memek dan kram perut bagian bawah saat rahim berupaya mengosongkannya.
Dokter alias perawat perlu menilai apakah perlu dilakukan prosedur singkat, seperti kuret untuk mengangkat jaringan kehamilan yang tersisa. Pasien yang menjalani kuret mungkin memerlukan rawat inap untuk pemulihan.
3. Abortus insipiens
Abortus insipiens atau keguguran yang tidak terhindarkan. Ini bisa terjadi setelah abortus imminens alias tanpa peringatan. Pada kondisi ini biasanya ibu mengandung mengalami lebih banyak perdarahan memek dan kram perut bagian bawah. Selama keguguran, serviks juga sudah terbuka dan janin yang berkembang bakal keluar saat terjadi perdarahan.
4. Abortus tak terduga
Ibu mengandung bisa tak menyadari mengalami keguguran lantaran tanpa disertai gejala. Akibatnya, janin sudah meninggal tidak terdeteksi dan tetap berada di dalam rahim.
Ibu mengandung yang mengalami keguguran jenis ini mungkin bakal mengalami keputihan abnormal yang berwarna kecokelatan. Beberapa indikasi kehamilan, seperti mual dan kelelahan, juga mungkin sudah hilang.
5. Abortus berulang
Sejumlah mini wanita dapat mengalami abortus alias keguguran berulang. Jika ini merupakan keguguran yang ketiga alias lebih dan terjadi secara berturut-turut, Bunda sebaiknya segera mendiskusikan dengan dokter. Fokus utama yang krusial adalah mencari penyebab keguguran, terutama jika Bunda sedang program hamil.
Penyebab abortus insipiens
Abortus insipiens sama seperti jenis keguguran lainnya yang dapat disebabkan beragam faktor. Berikut telah Bubun rangkum beberapa penyebabnya.
1. Kelainan kromosom
Penyebab pertama adalah lantaran aspek genetik ialah kelainan kromosom. Kondisi ini membikin janin tidak bisa berkembang dan tubuh memberikan respon alami untuk mengeluarkan janin dari dalam kandungan. Pada masalah abortus insipiens, kelainan kromosom sering kali menjadi penyebab utamanya.
2. Kelainan pada rahim
Salah satu penyebab abortus insipiens adalah kelainan pada rahim. Kelainan yang dimaksud meliputi miom, kista, corak rahim yang tidak normal, dan lain sebagainya. Kelainan pada rahim ini bisa memicu gagalnya proses implantasi dan menyebabkan keguguran.
3. Penyakit kronis
Pada beberapa kasus, penyakit kronis yang dialami calon ibu dan tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan keguguran.
4. Gaya hidup
Masalah kesehatan sering kali disebabkan style hidup yang tidak sehat. Salah satu yang bisa terjadi adalah abortus insipiens. Kebiasaan merokok, minum alkohol, hingga narkoba bisa menjadi pemicunya. Maka dari itu, untuk para calon ibu sebaiknya hindari style hidup yang tidak sehat ya.
Cara mencegah abortus insipiens
Bunda dapat mencegah terjadinya abortus insipiens dengan beberapa langkah di bawah ini:
- Rutin memeriksakan kehamilan dapat dilakukan untuk mendeteksi awal terjadinya masalah kehamilan seperti kelemahan serviks alias infeksi.
- Pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, menghindari rokok dan minuman beralkohol, serta mencukupi kebutuhan masam folat serta unsur besi.
- Mengelola stres lantaran stres dapat memengaruhi kehamilan. Karena itu ibu mengandung krusial untuk mengelola emosinya.
- Konsumsi suplemen kehamilan sesuai rekomendasi dokter, terutama jika mengalami riwayat abortus.
- Perawatan medis dilakukan jika Bunda mengalami gangguan kesehatan seperti glukosuria alias gangguan tiroid. Ini dimaksudkan agar kondisi tersebut terkelola dengan baik sebelum alias selama kehamilan.
Cara mengatasi abortus insipiens
Ketika Bunda mengalami abortus insipiens kudu segera memeriksakan diri ke master kandungan. Dokter biasanya bakal melakukan langkah penanganan untuk memulihkan kondisi kesehatan dan mental serta mencari tahu penyebabnya. Berikut ini beberapa langkah mengatasi abortus insipiens:
1. Kuretase
Pada abortus insipiens, kehamilan tidak dapat diselamatkan. Langkah paling pertama yang dilakukan master adalah melakukan prosedur kuretase. Janin yang ada di dalam kandungan bakal diambil sesuai prosedur yang berlaku. Setelah prosedur kuretase master juga bakal melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebab terjadinya.
2. Pemberian obat
Obat-obatan pada beberapa kasus diperlukan untuk memastikan rahim betul-betul bersih. Obat yang diresepkan biasanya berasal dari golongan antibiotik dan anti pendarahan.
3. Pemulihan mental
Keguguran bukan perihal yang mudah pada setiap calon orangtua. Karena itu krusial untuk memastikan kondisi mental Bunda lebih stabil usai keguguran.
Dokter biasanya bakal terus memberikan afirmasi positif selama masa-masa yang berat ini. Beberapa master kandungan juga menyarankan untuk menemui psikolog demi mencegah terjadinya masalah mental yang lebih serius.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)