Adab Saat Bepergian

Dec 02, 2024 09:30 PM - 1 bulan yang lalu 65723

KincaiMedia,MAKKAH -- Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

إذا أراد الله قبض عبد بأرض جعل له إليها حاجة

“Sesungguhnya jika Allah menghendaki untuk mencabut nyawa seorang hamba di suatu tempat, maka Allah jadikan hamba itu mempunyai keperluan di tempat tersebut.” (HR. Al-Hakim).

Hadist ini menegaskan seringkali seorang hamba bakal digerakkan menuju tempat yang jauh yang sesuai dengan tempat kematian yang telah ditetapkan. Untuk itu, Rasulullah SAW menganjurkan beberapa ibadah saat safar yang juga menjadi bekal persiapan kematian. Beberapa rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut.

Berpamitan dan mendoakan

Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menyebut, seorang yang hendak berjalan hendaklah berpamitan dengan family alias kerabat yang ditinggalkan. Saat berpamitan itu, orang yang hendak pergi hendaknya membaca doa

أَسْتَودِعُ الله دِينَكُم، وَأَمَانَتَكُم، وخَوَاتِيمَ أَعْمَالِكُم

Latin: “Astaudiukallohu diinakum wa amanaatikum wa khowaatima a’maalikum.”

Artinya: “Aku titipkan kepada Allah kepercayaan kalian, amanah kalian dan akhir kebaikan kalian.”

Sedangkan orang yang ditinggalkannya berdoa: 

زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ  وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Latin: "Zawwadakallohu taqwaa, wa ghofaro dzanbaka, wa yassaro lakal khoiro haitsumaa kunta."

Artinya: "Semoga Allah membekalimu ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun Anda berada."

Berdoa minta perlindungan saat keluar rumah

Saat keluar rumah hendaknya membaca:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Latin: “Bismillahi tawakaltu ‘alaalloh laa haula wa laa quwwata illa billah. Allohumma inni a’udzubika an adhillu au udhollu au azillu au uzallu au azlimu au uzlamu au ajhilu au yujhalu ‘alayya.”

Artinya: “Dengan nama Allah, saya hanya bertawakal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan selain lantaran pertolongan Allah. Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari tersesat alias disesatkan, dari ketergelinciran dan digelincirkan, serta dari melakukan tolol alias dibodohi orang.”

Berdoa saat naik kendaraan

Setelah keluar dari rumah dan menaiki kendaraan, seorang Muslim dianjurkan berdoa:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Latin: “Subhanalladzi sakh-khoro lanaa hadza wa maa kunna lahu muqriniin. Wa inna ilaa robbina lamun-qolibuun.”

Artinya: “Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak bisa menguasainya, dan sesungguhnya kami bakal kembali kepada Tuhan kami.”

Bertakbir setiap jalan menanjak

Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk senantiasa membaca takbir alias Allahu Akbar saat mendapati jalanan tanjakan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

عليك بتقوى الله و التكبير على كل شرف. 

Artinya: “Engkau kudu senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dan bertakbir setiap kali ada jalan naik,” (HR. Tirmidzi).

Bertakbir tiga kali dan bermohon ketika sudah pulang 

Saat seseorang sudah sampai kembali di rumah setelah perjalanan, hendaklah orang itu bertakbir tiga kali, lampau berdoa:

آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَاحَامِدُوْنَ

Latin: “Aaibuuna taaibuuna ‘aabiduuna lirobbina haamiduun.”

Artinya: “Kami kembali, bertaubat, dan beragama kepada Rabb kami serta selalu memuji-Nya. 

Selengkapnya