Amalan Malam Nisfu Sya’ban

Feb 11, 2025 12:27 PM - 1 bulan yang lalu 26291

KincaiMedia– Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban menjelaskan pelbagai ibadah malam Nisfu Sya’ban. Salah satu ibadah yang dianjurkan adalah membaca Surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda-beda. Bacaan Yasin pertama diniatkan untuk memohon panjang umur dalam ketaatan kepada Allah.

Selanjutnya, referensi Yasin kedua diniatkan untuk keselamatan dan perlindungan dari beragam bala dan musibah. Doa ini mencerminkan angan agar Allah menjauhkan hambanya dari segala corak bencana, baik yang berkarakter bentuk maupun spiritual.

Sementara itu, referensi Yasin ketiga diniatkan agar seseorang tidak berjuntai kepada manusia dalam kehidupannya. Ketergantungan kepada manusia sering kali membikin seseorang kecewa, sementara bersandar kepada Allah memberikan ketenangan dan kepercayaan yang lebih kuat dalam menghadapi hidup.

Kedua, Shalat tasbih. Syaikh Abdul Hamid dalam kitab Kanzun Najah was Surur menjelaskan bahwa yang paling utama bagi seseorang pada malam Nisfu Sya’ban adalah melaksanakan shalat ini.

Shalat Tasbih mempunyai keistimewaan besar lantaran di dalamnya terdapat pengulangan referensi tasbih yang berjumlah 300 kali dalam empat rakaat. Shalat ini menjadi salah satu corak ibadah yang dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan memohon pembebasan kepada Allah.

Secara umum, shalat ini dapat dilakukan dalam empat rakaat, baik dengan sekali salam maupun dua salam, dengan jumlah referensi tasbih tertentu yang dibaca dalam setiap bagian shalat, seperti setelah membaca Surah Al-Fatihah, dalam ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk antara dua sujud.

Simak penjelasan berikut;

والاولى للانسان ان يصلي في هذه الليلة صلاة التسابيح التي علمها النبي صلى الله عليه وسلم لعمه العباس رضي الله تعالى عنه ولغيره من اقاربه صلى الله عليه وسلم وصفتها مذكورة في كتب الفقه فاطلبها

Yang paling utama bagi seseorang adalah melakukan shalat tasbih di malam ini (Nisfu Sya’ban), yang telah diajarkan oleh Nabi Saw kepada pamannya Sayidina Abbas dan kerabat beliau yang lain. Bentuk shalat tasbih disebutkan dalam kitab-kitab fikih, maka carilah di sana.

Ketiga, Membaca doa. Sejatinya, ibadah malam Nisfu Sya’ban yang sangat dianjurkan juga adalah membaca angan sebagaimana termaktub dalam kitab Kanzun Najah wa Surur dan juga kitab Ma Dza fi Sya’ban. Doa ini untuk memohon pembebasan dan rahmat Allah SWT. Berikut doanya;

اللَّهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالإِنْعَامِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، ظَهْرَ اللَّاجِئِينَ، وَجَارَ المُسْتَجِيرِينَ، وَمَأْمَنَ الخَائِفِينَ.

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنَزَّلِ، عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ.

إِلَهِي بِالتَّجَلِّي الأَعْظَمِ، فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ المُكَرَّمِ، الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ البَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ، وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Allāhumma yā ẓal-manni wa lā yumannu ‘alayh, yā ẓal-jalāli wal-ikrām, yā ẓat-ṭawli wal-in‘ām, lā ilāha illā anta, ẓahra al-lājī’īn, wa jāra al-mustajīrīn, wa ma’manal-khā’ifīn.

Allāhumma in kunta katabtani ‘indaka fī ummil-kitābi shaqiyyan aw maḥrūman aw maṭrūdan aw muqattaran ‘alayya fir-rizq, famḥu allāhumma bi faḍlika shaqāwatī wa ḥirmānī wa ṭardī wa iqtāra rizqī, wa athbitnī ‘indaka fī ummil-kitābi sa‘īdan marzūqan muwaffaqan lil-khairāt, fa innaka qulta wa qawluka al-ḥaqqu fī kitābikal-munazzal, ‘alā lisāni nabiyyikal-mursal: “Yamḥu-llāhu mā yashā’u wa yuthbitu wa ‘indahū ummul-kitāb.”

Ilāhī bit-tajallīl-a‘ẓam, fī laylatin-niṣfi min Sha‘bān al-mukarram, allatī yufraqu fīhā kullu amrin ḥakīmin wa yubram, as’aluka an takshifa ‘annā minal-balā’i mā na‘lamu wa mā lā na‘lamu, wa mā anta bihi a‘lam, innaka anta al-a‘azzu al-akram. Wa ṣallallāhu ta‘ālā ‘alā sayyidinā Muḥammad wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.

Artinya; Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Memberi anugerah, yang tidak ada seorang pun dapat memberi hidayah kepada-Nya. Wahai Dzat yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai karunia dan kenikmatan, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkaulah sandaran bagi orang-orang yang berlindung, pelindung bagi mereka yang mencari perlindungan, dan tempat kondusif bagi mereka yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan saya di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka, terhalang (dari rahmat-Mu), terusir, alias disempitkan dalam rezekiku, maka hapuskanlah, ya Allah, dengan keutamaan-Mu segala kesengsaraanku, keterhalanganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Tetapkanlah saya di sisi-Mu dalam Ummul Kitab sebagai orang yang berbahagia, diberi rezeki, serta mendapat taufik untuk melakukan kebaikan, lantaran sesungguhnya Engkau telah berfirman—dan firman-Mu adalah kebenaran—dalam kitab-Mu yang diturunkan melalui lisan Nabi-Mu yang diutus:

“Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh).” (QS. Ar-Ra’d: 39)

Ya Ilahi, dengan tajalli-Mu yang agung, pada malam pertengahan bulan Sya’ban yang mulia, malam di mana ditetapkan segala urusan yang penuh hikmah dan diputuskan ketetapan-ketetapan, saya memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala (musibah), baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, serta yang hanya Engkau yang lebih mengetahuinya. Sungguh, Engkaulah Dzat yang Maha Perkasa dan Maha Mulia. Semoga shalawat Allah senantiasa tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta family dan para sahabatnya.

Demikian penjelasan tentang ibadah malam Nisfu Sya’ban. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya