Jakarta -
Ujian sekolah menjadi salah satu momen menegangkan bagi kebanyakan anak, Bunda. Perasaan ini lantas menyebabkan mereka merasa stres dan susah tidur.
Stres ujian dan kurang tidur merupakan perihal yang saling berhubungan. Kecemasan yang meningkat dan ketegangan mental yang mengenai dengan ujian bisa meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol sehingga mengganggu siklus bangun dan tidur.
Hubungan antara stres ujian dan kurang tidur ini juga telah dijabarkan dalam penelitian.
Penyebab anak susah tidur saat ujian
Dilansir dari laman India Today, penelitian menunjukkan bahwa stres ujian yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan tidur jangka panjang dan jangka pendek. Mereka bakal sering terbangun dan mempunyai kualitas tidur yang jelek secara keseluruhan.
"Studi kasus menunjukkan bahwa siswa yang mengalami stres mengenai ujian tingkat tinggi sering melaporkan kesulitan tidur, sering terbangun, dan kualitas tidur yang jelek secara keseluruhan," ujar Dr. Shradha Malik, Advokat Kesehatan Mental dan Pendiri Athena Behavioral Health yang berbasis di Gurugram, India.
Kondisi ini tidak memengaruhi keahlian langsung dari anak. Namun, perihal ini bakal berkontribusi pada siklus peningkatan stres dan penurunan hasil akademik.
"Tekanan akademis meningkat selama sekolah menengah dengan banyaknya les, ujian, dan persiapan perguruan tinggi menambah stres mereka. Kegiatan ekstrakurikuler, pekerjaan paruh waktu, dan komitmen sosial semakin membatasi waktu mereka untuk rehat yang cukup," ujar Dr. Malik.
Ketika anak mengalami kurang tidur, mereka bakal susah menyimpan info dan kurang bisa untuk mengingat. Mereka juga susah menerapkan pengetahuan selama ujian.
Cara mengatasi anak susah tidur
Dirangkum dari laman NHS, ada beberapa perihal yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang susah tidur. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Tempat tidur hanya untuk tidur
Hal yang pertama bisa Bunda lakukan adalah memastikan agar anak menggunakan tempat tidurnya hanya untuk tidur. Jangan gunakan tempat tidur untuk melakukan perihal lain seperti belajar, menonton TV, alias bermain ponsel.
2. Hindari penggunaan ponsel sebelum tidur
Screen time bakal mengambil sebagian waktu anak-anak. Faktanya, anak mungkin memang memerlukan ponsel mereka untuk belajar sebelum ujian.
Namun, menatap ponsel terlalu dekat dengan waktu tidur bakal mengelabui otak untuk berpikir bahwa ini adalah siang hari. Jadi, Bunda perlu pastikan anak menemukan kegemaran lain sebelum tidur seperti membaca agar lebih mudah tertidur.
3. Pastikan kondisi bilik sejuk dan tenang
Mempertimbangkan kenyamanan bilik anak sebelum tidur perlu dilakukan, Bunda. Jika kamarnya terlalu panas, terang, alias berisik, tidak heran mereka mengalami kesulitan tidur.
4. Kelola stres selama ujian
Terlalu banyak stres selama ujian bisa menyebabkan anak mengalami insomnia. Jika dibiarkan, perihal ini bakal menyebabkan lebih banyak kecemasan.
Cobalah untuk mengelola tingkat stres anak dengan langkah mengingatkan mereka untuk beristirahat sejenak ketika belajar. Biarkan anak melakukan kegemaran yang bisa membikin mereka lebih rileks.
5. Konsultasikan dengan dokter
Jika beberapa perihal di atas tidak bisa memperbaiki kondisi tidur anak, Bunda, bisa membawa mereka ke dokter. Beritahu master indikasi apa yang dimiliki anak agar bisa mengetahui akar masalahnya.
Anak mungkin memerlukan pengobatan, terapi, alias teknik tidur baru, yang sesuai dengan kondisinya.
Demikian info tentang langkah mengatasi anak susah tidur saat ujian sekolah, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)