Jan 10, 2025
Faradilla A.
7menit Dibaca
Laravel adalah framework aplikasi web yang dirancang untuk mempermudah proses pengembangan web. Dengan starter kit yang lengkap, framework ini mudah digunakan, apalagi untuk pemula.
Meskipun pada dasarnya Laravel adalah framework back-end, Anda bisa menggunakannya untuk pengembangan full-stack dalam PHP, membikin sistem front-end React alias Vue, dan sebagai API back-end.
Mau tahu lebih lanjut? Di tulisan ini, kami bakal menjelaskan apa itu Laravel, contoh penggunaan, manfaat, dan komparasi Laravel dengan program serupa. Baca sampai selesai yuk!
Cara kerja Laravel
Laravel mengikuti pola kreasi Model-View-Controller (MVC). Pola ini memisahkan logika aplikasi menjadi tiga komponen utama:
- Model – Mengelola informasi dan logika bisnis.
- View – Menangani tampilan alias lapisan presentasi.
- Controller – Bertindak sebagai penghubung antara model dan view, memproses input pengguna, lampau menampilkan respons.
Mari pahami gambaran umum langkah kerja komponen-komponen tersebut di Laravel dan menghubungkannya dengan sistem serta modul lain.
Ketika pengguna mengakses URL, Laravel mengarahkan permintaan tersebut ke metode controller yang sesuai menggunakan sistem routing. Controller kemudian bekerja dengan model untuk mengambil informasi yang diperlukan dan mengirimkannya ke view untuk ditampilkan kepada pengguna.
Anda bisa menambahkan fungsi middleware ke route guna menangani tugas tertentu, seperti mencatat kegiatan untuk proses debug alias menampilkan laman maintenance sebelum permintaan mencapai controller.
Selanjutnya, Laravel mempunyai fitur migration yang menyediakan sistem kontrol jenis untuk struktur database. Dengan fitur ini, Anda bisa mendokumentasikan dan membagikan perubahan database dengan mudah.
Terakhir, Laravel mempunyai fitur keamanan bawaan untuk melindungi aplikasi dari ancaman umum, seperti SQL injection dan XSS (cross-site scripting).
Fitur-fitur ini ditambahkan pada beragam bagian, seperti middleware untuk perlindungan CSRF dan Eloquent untuk pencegahan SQL injection.
Fitur-fitur inti Laravel
Laravel mempunyai beragam fitur unggulan yang membuatnya menjadi salah satu framework PHP yang paling populer. Berikut adalah beberapa fitur utamanya:
Arsitektur MVP
Laravel mendukung arsitektur Model-View-Presenter (MVP), ragam dari Model-View-Controller (MVC), yang berfokus pada pembuatan antarmuka pengguna.
Sebagai contoh, pola MVP bisa digunakan dalam aplikasi Android, seperti layar login:
- Model – berisi logika untuk memvalidasi kredensial pengguna.
- View – menampilkan blangko login dan pesan error.
- Presenter – menerima input pengguna dari view, memvalidasinya menggunakan model, lampau memperbarui view dengan hasilnya.
Pemisahan logika upaya dari UI ini menjadikan kodenya lebih independen, bisa diuji, dan bisa dikelola.
Artisan CLI
Artisan CLI adalah command-line interface Laravel yang digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas berulang serta menyediakan alur kerja pengembangan yang konsisten.
Artisan bisa menghasilkan struktur kode dasar, mempermudah pembuatan komponen MVC, meningkatkan konsistensi, dan mengurangi coding manual. Sistem manajemen database Artisan juga melangkah dengan Eloquent ORM untuk mengelola informasi dan skema database guna memastikan kelancaran operasi database.
Selain itu, Anda bisa memulai server pengembangan lokal yang menyediakan sistem pengetesan aplikasi dengan hasil yang bisa dilihat secara real-time.
Di samping itu, CLI ini mempunyai sistem bawaan untuk menentukan dan menjadwalkan tugas-tugas rutin sehingga Anda tidak perlu melakukannya secara manual. Artisan juga bisa mengalihkan aplikasi ke mode maintenance guna membatasi akses ke fitur yang belum siap.
Berikut adalah beberapa perintah yang bisa Anda gunakan di Artisan:
- php artisan list: – menampilkan semua perintah Artisan yang tersedia.
- php artisan serve: – memulai server pengembangan.
- php artisan make:model ModelName: – membikin model Eloquent baru.
- php artisan make:controller ControllerName: – menghasilkan controller baru.
- php artisan migrate: – menjalankan migrasi database.
- php artisan db:seed: – mengisi database dengan informasi pengujian.
- php artisan down: – mengaktifkan mode maintenance pada aplikasi.
- php artisan up: – menonaktifkan mode maintenance pada aplikasi.
Opsi support juga tersedia untuk menjelaskan semua argumen dan opsi dari perintah yang diberikan. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan php artisan help migrate untuk memandang perincian perintah migrasi.
Eloquent ORM
Eloquent ORM (Object-Relational Mapping) adalah sistem bawaan Laravel untuk berinteraksi dengan database menggunakan metode yang didasarkan pada objek (object-oriented).
Setiap tabel database mempunyai model Eloquent yang sesuai, yang mewakili struktur datanya.
Dengan Eloquent, Anda bisa melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) dengan lebih mudah. Selain itu, Eloquent mendukung penentuan relasi antar tabel, seperti one-to-many alias many-to-many sehingga pengelolaan informasi menjadi lebih efisien.
Eloquent juga menyediakan antarmuka untuk membikin query database.
Anda bisa menggunakan Eloquent dalam pengembangan seperti berikut:
- Membuat model menggunakan perintah Artisan, misalnya php artisan make:model User.
- Mengambil data, menyisipkan informasi baru, memperbarui informasi yang sudah ada, dan menghapus data.
- Mengelola hubungan yang kompleks sehingga lebih mudah untuk mengambil informasi terkait.
Sistem template Blade
Blade adalah sistem pembuatan template Laravel yang canggih, dirancang untuk membantu developer membikin template yang bergerak dan bisa digunakan kembali.
Sistem ini mempermudah pembuatan laman web dengan menyediakan syntax ekspresif dan fitur-fitur seperti pewarisan template alias pembuatan bagian.
Sistem ini menggunakan directive, ialah petunjuk unik yang diawali dengan simbol @. Directive ini berfaedah untuk mengontrol alur logika template, yang mempermudah penulisan kode PHP dalam view dengan menyediakan syntax yang bersih dan mudah dibaca.
Mari lihat beberapa contoh tata letak berikut ini:
<!-- resources/views/layouts/app.blade.php --> <html> <head> <title>App Name - @yield('title')</title> </head> <body> @section('sidebar') This is the master sidebar. @show <div class="container"> @yield('content') </div> </body> </html>Contoh di atas berisi markup HTML serta directive @section dan @yield. Directive @section mendefinisikan bagian konten, sedangkan directive @yield digunakan untuk menampilkan konten dari bagian tertentu.
Kemudian, contoh berikut ini membikin directive @datetime($var) yang memformat $var yang diberikan, dalam perihal ini adalah DateTime:
<?php namespace App\Providers; use Illuminate\Support\Facades\Blade; use Illuminate\Support\ServiceProvider; class AppServiceProvider extends ServiceProvider { /** * Register any application services. */ public function register(): void { // ... } /** * Bootstrap any application services. */ public function boot(): void { Blade::directive('datetime', function (string $expression) { return "<?php echo ($expression)->format('m/d/Y H:i'); ?>"; }); } }Contoh penggunaan Laravel
Keserbagunaan dan efisiensi Laravel membuatnya menjadi pilihan terkenal untuk beragam macam proyek web. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya:
1. Fathom Analytics
Fathom Analytics adalah platform kajian web yang dibuat menggunakan Laravel. Platform ini menyediakan informasi yang mendetail tanpa mengorbankan privasi pengguna, cocok menjadi pengganti Google Analytics.
Arsitektur MVC Laravel bisa digunakan untuk mengembangkan aplikasi web yang bergerak dan responsif seperti ini. Rute bisa dilindungi dan dimodifikasi menggunakan middleware, yang membantu meningkatkan keamanan dan fungsionalitas.
2. Treblle
Treblle adalah platform API Ops yang membantu tim engineering dan DevOps dalam membuat, mengirim, dan mengelola API berbasis REST secara efisien.
Platform ini terintegrasi dengan Laravel melalui SDK khusus, tapi juga mendukung banyak bahasa lain dalam pembuatan API. Treblle menyederhanakan seluruh siklus penggunaan API dengan pemantauan real-time, pengarsipan yang dibuat secara otomatis, analisis, dan beberapa fitur keamanan.
Eloquent ORM dan sistem perutean Laravel yang pandai mempermudah pengembangan API, menjadikannya pilihan utama untuk jasa back-end dan platform pembuatan program seperti Treblle.
3. Platform e-Commerce
Laravel juga cocok untuk membikin platform e-Commerce. Contohnya adalah Bagisto, framework open-source yang menyediakan semua fitur krusial untuk membikin toko online, termasuk support untuk beberapa vendor alias mata uang.
Kemudian, ada juga Aimeos, yang menerapkan metode API-first untuk membikin toko online dan marketplace dengan fitur lengkap. Aimeos dikenal berkah kemudahannya untuk diatur sesuai kebutuhan dan support komputasi cloud.
4. Statamic
Struktur Laravel yang independen juga mendukung pengembangan solusi CMS yang bisa disesuaikan. Contohnya adalah Statamic, CMS elastis yang dibuat menggunakan Laravel dengan sistem flat-file, yang berfaedah tidak berjuntai pada database selain jika diperlukan.
Statamic bisa memanfaatkan beragam mode sesuai kebutuhan pengguna. CMS ini juga bisa menyajikan konten bergerak dengan PHP dan Laravel, menghasilkan website statis, alias menyediakan konten melalui API untuk sistem headless.
Dalam mode headless, Statamic memisahkan front-end dari back-end sehingga developer bisa menggunakan teknologi front-end pilihannya tanpa kudu berjuntai pada back-end.
Keuntungan menggunakan Laravel
Menggunakan Laravel untuk mengembangkan website mempunyai beberapa untung berkah beragam fitur bawaannya.
Contohnya, arsitektur MVC Laravel memisahkan logika bisnis, tampilan, dan pengelolaan informasi dengan jelas sehingga pedoman kodenya lebih tertata dan mudah dikelola.
Selain itu, arsitektur ini memungkinkan tim developer mengerjakan beragam komponen aplikasi secara bersamaan, yang membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi potensi konflik.
Artisan CLI Laravel juga mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti pembuatan kode boilerplate, migrasi database, dan data seeding. Dengan fitur ini, developer bisa menghemat waktu, meningkatkan produktivitas, dan meminimalkan akibat error manual selama pengembangan.
Kemudian, Eloquent ORM mempermudah hubungan dengan database melalui metode object-oriented. Developer bisa menangani informasi dalam database sebagai objek PHP tanpa perlu menulis kueri SQL yang kompleks sehingga pengelolaan informasi menjadi lebih praktis.
Terakhir, menggunakan Blade, Anda bisa membikin template yang bergerak dan bisa digunakan kembali. Template ini mempermudah kode untuk dibaca, digunakan, dan dikelola sehingga proses pembuatan aplikasi web bisa menjadi lebih sigap dan terstruktur.
Perbandingan Laravel dengan framework lain
Laravel lebih terkenal dibandingkan dengan framework PHP lainnya lantaran syntaxnya yang mudah dipahami, fiturnya yang lengkap, dan ekosistemnya yang luas.
Berikut komparasi Laravel dengan framework aplikasi web terkenal lainnya:
Laravel vs Symfony
Laravel dan Symfony sama-sama merupakan framework PHP yang canggih, tapi pengguna sering kali lebih memilih Laravel lantaran kemudahan dan kecepatannya untuk pengembangan.
Laravel menyediakan syntax yang intuitif serta serangkaian fitur bawaan seperti Artisan CLI, Eloquent ORM, dan Blade yang mempermudah proses pengembangan. Dengan fitur-fitur tersebut, developer bisa membikin aplikasi web yang kompleks dengan lebih sigap dan efisien.
Di sisi lain, Symfony menyediakan kreasi yang mudah disesuaikan dan elastis sehingga cocok untuk proyek jangka panjang yang kompleks. Namun, perihal ini mungkin justru membikin Symfony lebih susah dipelajari dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk disiapkan.
Laravel vs CodeIgniter
Laravel sering dianggap lebih unggul daripada CodeIgniter lantaran fitur-fiturnya yang beragam dan metode pengembangan yang modern.
CodeIgniter unggul dalam perihal kemudahan dan performanya yang cepat, namun tidak mempunyai beberapa fitur canggih yang ada di Laravel.
Laravel mempunyai ekosistem yang luas dengan paket dan support organisasi yang besar, menyediakan beragam materi dan solusi untuk membantu para developer.
Selain itu, Laravel juga mempunyai sistem keamanan yang baik, dengan perlindungan bawaan terhadap masalah umum. Fitur yang komplit ini menyediakan semua perihal yang Anda butuhkan untuk membikin website alias aplikasi web dari awal sampai selesai.
Laravel vs Yii
Komunitas Laravel yang besar dan aktif menjadi salah satu kelebihan utamanya, yang menyediakan beragam paket, tool, dan resource untuk mendapatkan bantuan.
Hal ini membikin Laravel cocok untuk aplikasi yang kompleks dan kebutuhan fungsionalitas kustom, berbareng dengan beragam tool dan ekstensi yang bisa meningkatkan produktivitas.
Yii, di sisi lain, dikenal lantaran kecepatan dan performanya yang efisien. Framework ini cukup ringan dan sederhana sehingga lebih cocok untuk aplikasi mini hingga menengah dengan kebutuhan yang tidak terlalu banyak.
Namun, kesederhanaan ini mungkin justru menjadi batas untuk proyek yang lebih kompleks dan memerlukan fitur canggih alias elastisitas tambahan.
Kesimpulan
Laravel adalah framework aplikasi web PHP yang dirancang untuk mempermudah proses pengembangan web. Framework ini menerapkan metode Model-View-Controller (MVC) untuk menjalankan proses pengembangan secara bersamaan, memisahkan logika aplikasi web ke dalam tiga komponen utama: model, view, dan controller.
Apabila dibandingkan dengan pesaingnya, Laravel menyediakan rangkaian tool yang lebih komplit dengan sistem bawaan yang sangat berfaedah untuk kebutuhan pembuatan aplikasi.
Laravel cocok untuk mengembangkan aplikasi web dinamis, API, platform e-Commerce, dan solusi CMS yang bisa disesuaikan.
Ekosistemnya luas dan terintegrasi dengan banyak teknologi back-end dan front-end, serta mempunyai organisasi yang aktif dan pengarsipan yang komplit sehingga framework ini menjadi salah satu yang paling terkenal di antara para developer.
Tanya jawab (FAQ) apa itu Laravel
Apakah Laravel mudah dipelajari?
Laravel mudah dipelajari jika Anda mempunyai pemahaman dasar tentang framework PHP dan MVC. Dokumentasi dan tutorial yang komplit serta organisasi yang aktif membuatnya mudah diakses oleh pemula. Namun, untuk menguasai fitur-fitur tingkat lanjut, Anda mungkin perlu lebih banyak waktu dan latihan.
Apakah Laravel back-end alias front-end?
Pada dasarnya, Laravel adalah framework back-end. Framework ini bisa menangani tugas-tugas sisi server dengan baik, seperti manajemen database, perutean, autentikasi, dan pengembangan API. Namun, Laravel juga bisa digunakan dalam solusi full-stack ketika dikombinasikan dengan teknologi front-end, seperti React alias Vue.
Apakah Laravel dan PHP sama?
Tidak, Laravel dan PHP tidaklah sama. PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan web, sedangkan Laravel adalah framework yang ditulis dalam PHP. Laravel menyediakan tool dan fitur umum untuk mempermudah dan meningkatkan pengembangan PHP, seperti perutean, autentikasi, dan manajemen database.