Apa Maksud Hadis 'setan Dibelenggu' Saat Ramadhan?

Mar 05, 2025 08:28 PM - 1 minggu yang lalu 7811

KincaiMedia, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan yang banget luas bagi umat Islam untuk meraih pahala dan keberkahan. Di dalamnya, begitu banyak kebaikan ibadah, baik yang sunah maupun wajib, yang nilai kebaikannya dilipatgandakan. Selain itu, beragam kegiatan islami biasanya marak digelar dalam suasana Ramadhan.

Di sisi lain, Ramadhan tak berfaedah absennya kesempatan mengerjakan keburukan. Dalam konteks ini, terkenang suatu sabda Rasulullah Muhammad SAW. Yakni, "Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga bakal dibukakan, dan pintu-pintu neraka bakal ditutup, serta setan-setan bakal dibelenggu. Hadis tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

Namun, pertanyaan yang muncul kemudian: kenapa kejahatan dan kemaksiatan tetap tampak di tengah kaum Muslimin sekalipun setan-setan dibelenggu? Terkait itu, para ustadz memberikan tafsir atas kata-kata Nabi SAW itu.

Maksud belenggu itu tak secara harfiah berfaedah 'rantai.' Maknanya, setan-setan tak lagi leluasa dalam menggoda manusia selama Ramadhan. Sebab, pada umumnya orang-orang yang beragama sedang sibuk berpuasa seharian di bulan tersebut. Adapun pada malam harinya, mereka doyan berzikir, shalat sunnah, dan membaca Alquran. Kemudian, lanjut pada sahur dan kembali berpuasa keesokan harinya. Rutinitas itu yang membatasi ruang gerak setan bila dibandingkan dengan hari-hari biasa di luar Ramadhan.

Ada pula kalangan ustadz lainnya yang memaknai belenggu dalam sabda di atas. Intinya, setan yang dibelenggu hanya setan yang membangkang. Katakanlah, para setan yang "kelas berat" lantaran begitu mahir dalam menggoda serta menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan. Adapun setan-setan yang "kelas teri" condong lolos.

Penjelasan ini bersesuaian dengan sabda lainnya, yang diriwayatkan Ibnu Huzaimah, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim. Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam pertama bulan Ramadhan, setan-setan dibelenggu. Yaitu setan-setan yang membangkang."

Jadi, bagi yang tetap doyan bermaksiat di bulan Ramadhan---semisal sengaja meninggalkan puasa---itu berfaedah bahwa mereka mudah terpedaya oleh setan-setan "kelas teri." Jika rayu rayu level bawah saja mudah diikuti, apatah lagi bujukan yang dilakukan oleh setan-setan "kelas berat"; setan-setan yang begitu lihai dalam menjalankan aksinya?

Selengkapnya