Apakah Ibu Hamil Puasa Memengaruhi Berat Badan Janin? Simak Kata Dokter

Mar 08, 2025 06:00 AM - 1 minggu yang lalu 12519

Jakarta -

Salah satu kekhawatiran utama ibu mengandung yang berpuasa adalah jika puasa dapat mempengaruhi berat badan janin. Benarkah puasa bisa berakibat ke berat badan janin? Ini kata dokter.

Ibu mengandung yang hendak berpuasa, krusial untuk berkonsultasi dengan master sebelum memutuskan berpuasa. Apalagi jika ibu mengandung mempunyai kondisi medis tertentu. Dengan persiapan yang matang, ibu mengandung dapat menjalankan puasa dengan kondusif tanpa mengorbankan kesehatan janin.  

Pengaruh puasa terhadap berat badan janin

Apa puasa dapat berpengaruh terhadap berat badan janin? Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, bahwa puasa tidak bakal memengaruhi perkembangan dan berat badan janin secara signifikan. Namun, puasa dapat menyebabkan perubahan cairan ketuban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Selama berpuasa, ibu mengandung bakal mengalami beberapa perubahan," kata Alex kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

"Meski, tak ada perbedaan berat badan janin yang signifikan saat puasa, tapi yang jelas bakal terlihat adalah perubahan cairan ketuban. Puasa bisa membikin asupan cairan dapat berkurang dan memengaruhi ketuban," sambungnya.

Hal senada disampaikan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Risma Maharani, Sp.OG., M.Kes, dalam Live IG bersama HaiBunda, belum lama ini. Risma menjelaskan bahwa berpuasa saat mengandung relatif kondusif untuk Bunda dan bayi dalam kandungan.

"Berdasarkan penelitian, sebenarnya meski pun keadaan puasa bisa memengaruhi kehamilan, misalnya berat badan janin menjadi kecil, tetapi tidak ada perbedaan signifikan pada ibu mengandung yang puasa dan tidak puasa. Ibu mengandung yang puasa juga enggak bakal melahirkan prematur," ujar Risma.

Penelitian hubungan puasa dan perkembangan janin

Menurutnya berpuasa memang memberikan perbedaan, tapi tidak signifikan. Puasa relatif kondusif asal ibu mengandung dalam kondisi baik.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Pakistan Journal of Medical Sciences, melakukan penelitian untuk mengetahui akibat puasa Ramadhan terhadap perkembangan janin serta hasil kehamilan. Penelitian ini dilakukan di Antakya State Hospital of Obstetrics and Child Care antara 28 Juni 2014 dan 27 Juli 2014 (selama bulan Ramadhan). 

Sebanyak 240 ibu mengandung sehat yang berpuasa selama Ramadan, dimasukkan ke dalam beberapa kelompok. Ketiga golongan dibagi menurut trimester. Setiap golongan terdiri dari 40 ibu mengandung sehat yang berpuasa dan 40 ibu mengandung sehat yang tidak berpuasa. 

Peneliti menggunakan ultrasonografi pada semua ibu mengandung di awal dan akhir Ramadhan untuk mengevaluasi akibat puasa Ramadhan terhadap janin.

Peneliti juga menggunakan parameter krusial untuk pengukuran berikut: peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang femur janin (FL), peningkatan perkiraan berat badan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan ketuban (AFI), dan rasio sistole/diastole arteri umbilikalis (S/D).

Hasilnya, tidak ditemukan perbedaan signifikan antara kedua golongan untuk usia janin, pertambahan berat badan ibu (kilogram), perkiraan pertambahan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio S/D arteri umbilikalis. 

Peneliti menyimpulkan, tidak ditemukan pengaruh jelek pada janin pada ibu mengandung yang berpuasa, tak berbeda dengan ibu mengandung yang tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. 

Ibu mengandung yang mau berpuasa sebaiknya menghubungi master terlebih dahulu. Karena ibu mengandung kudu mendapatkan cukup kalori dan cairan sebelum dan sesudah berpuasa. 

Untuk memahami dengan jelas apakah puasa berakibat jelek pada kehamilan dan perkembangan janin tetap diperlukan penelitian random berskala besar.

Banner Fokus Kisah Para Nabi

Puasa pengaruhi berat badan ibu

Pada penelitian tersebut terlihat bahwa puasa Ramadhan dapat menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh orang yang berpuasa, dalam perihal ini ibu hamil. Daftar masalah metabolisme yang terjadi seperti penurunan berat badan, penurunan tekanan darah sistolik dan penurunan glukosa darah.

Selain perubahan fisiologis selama kehamilan, puasa dapat menyebabkan perubahan yang lebih signifikan pada ibu hamil. Salah satu perubahan fisiologis krusial dalam kehamilan adalah berat badan. 

Untuk mendapatkan berat badan yang cukup, ibu mengandung kudu cukup mengonsumsi kalori. Padahal, asupan kalori ibu mengandung yang berpuasa bakal terbatas.

Karena itu, ibu mengandung yang berpuasa mungkin tidak mengalami penambahan berat badan. Namun, tidak terbukti bahwa puasa berakibat negatif pada kesehatan ibu.

Dalam penelitian tersebut meskipun tidak ada perubahan berat badan pada trimester pertama, pada trimester kedua dan ketiga terdapat perbedaan yang signifikan antara ibu mengandung yang berpuasa dan tidak berpuasa.

Untuk itu, ibu mengandung yang mau berpuasa sebaiknya menghubungi master terlebih dahulu. Ibu mengandung kudu mendapatkan cukup kalori dan cairan sebelum dan sesudah berpuasa.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya