Apakah Kucing Bisa Menangis? Ini Kata Pakar

Mar 04, 2025 04:35 PM - 1 minggu yang lalu 12285

Pernahkah Bunda mempunyai pemikiran, bisakah kucing menangis? Mari cek faktanya di sini yuk, Bunda.

Banyak pemilik kucing bertanya-tanya apakah kucing mereka betul-betul menangis ketika mengeluarkan bunyi meong yang menyedihkan. Apakah kucing bisa merasakan emosi yang mendalam seperti manusia?

Menurut para ahli, meskipun kucing bisa mengeluarkan bunyi yang menyerupai tangisan, mereka tidak menangis dalam makna yang sama seperti manusia. Air mata yang keluar dari mata kucing biasanya bukan akibat emosi, melainkan lantaran masalah kesehatan tertentu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mengutip Be Chewy, mari pahami kebenaran tentang tangisan kucing. Mulai dari gimana langkah kucing menangis, argumen mengeluarkan bunyi tangisan, hingga penyebab mata kucing berair yang sering disalahartikan sebagai air mata emosional.

Bisakah kucing menangis dengan air mata?

Secara ilmiah, kucing tidak menangis dengan mengeluarkan air mata seperti manusia. Tangisan manusia umumnya berasosiasi dengan emosi yang kompleks, sementara kucing tidak mempunyai sistem yang sama.

Menurut Dr. Carly Fox, DVM, seorang master hewan asal New York, kucing bisa menangis lantaran beragam aspek namun tidak menghasilkan air mata lantaran emosi sedih.

Jika kucing Bunda mempunyai mata berair, kemungkinan besar itu adalah tanda kondisi medis tertentu.

Bagaimana kucing menangis?

Cara kucing menangis berbeda-beda tergantung usia, ras, dan kepribadian mereka. Biasanya, tangisan kucing terdengar seperti meongan panjang, rintihan lembut, alias bunyi nyaring yang terdengar seperti yowling.

Beberapa kucing juga bisa mengeluarkan bunyi merengek alias berkicau ketika sedang kesal. Namun jika kucing mengalami tekanan yang lebih parah, bunyi bisa menjadi lebih keras dan bersuara sedih.

Kalau kucing Bunda sering menangis, krusial memahami penyebabnya agar bisa segera ditangani.

Bagaimana jika mata kucing basah seperti mengeluarkan air mata?

Mata kucing yang berair alias disebut epiphora biasanya bukan tanda kesedihan, melainkan masalah kesehatan. 

Mata berair terlihat pada kucing bisa lantaran beragam kondisi, seperti jangkitan virus alias bakteri, konjungtivitis alergi, hingga penyakit kornea.

Jika mata kucing Bunda sering berair, merah, alias sering menyipitkan mata, segera bawa ke master hewan. Pengobatan bisa melibatkan pemberian obat tetes mata, salep, alias perawatan jangka panjang sesuai dengan penyebabnya.

7 Alasan kucing menangis

Berikut argumen kucing menangis.

1. Lapar

Kucing mempunyai jam internal yang sangat jeli dan tahu kapan saatnya makan. Jika Bunda telat memberi makan, mereka bakal segera mengeluarkan meongan panjang yang meminta perhatian. Solusi terbaik dengan memberikan makan pada agenda yang teratur agar kucing tidak terus-menerus meminta makanan di luar jamnya.

2. Ingin keluar

Kucing sering merasa mau berada di sisi pintu yang berlawanan, baik mau masuk alias keluar. Mereka bakal mengeong dengan keras untuk meminta Bunda membuka pintu.

Jika kucing sering meminta keluar-masuk, pertimbangkan memasang pintu unik hewan piaraan agar mereka bisa bergerak lebih bebas.

3. Cari perhatian

Kucing termasuk hewan sosial dan bisa merasa jenuh jika tidak mendapatkan cukup interaksi. Jika merasa diabaikan, mereka bakal menangis untuk meminta perhatian. Luangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan kucing secara rutin agar mereka merasa lebih diperhatikan.

4. Sedang kesal

Kucing tidak suka dipaksa melakukan sesuatu yang tak disukai, seperti dipeluk terlalu lama. Jika merasa tidak nyaman, mereka bakal mengeong keras sebagai corak protes.

Perhatikan bahasa tubuh kucing, seperti ekor yang mulai berayun alias telinga bergerak ke samping, sebagai tanda bahwa mereka mulai tidak nyaman.

5. Ketakutan

Kucing yang ketakutan biasanya mulai dengan meongan protes yang kemudian berubah menjadi geraman alias desisan. Jika ketakutan semakin besar justru bakal memilih untuk tak bersuara dan bersembunyi.

Pastikan lingkungan kucing kondusif dan nyaman. Bunda juga bisa mencoba menggunakan produk feromon untuk membantu mereka lebih tenang.

6. Sedang sakit

Beberapa kucing bakal menangis sebelum muntah alias mengeluarkan hairball. Selain itu, kucing yang lebih tua alias mengalami hipertensi dan gangguan kognitif juga condong lebih sering mengeong.

Kalau kucing Bunda mulai menangis lebih sering dari biasanya, segera konsultasikan ke master hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

7. Memang suka bicara

Beberapa ras kucing, seperti Siamese, Bengal, dan Sphynx memang lebih vokal dibandingkan ras lain. Mereka senang berkomunikasi dengan pemiliknya dan bakal mengeong lebih sering. Kalau Bunda mempunyai kucing yang cerewet, berbicaralah dengan mereka alias berikan perhatian sesuai kebutuhan agar tidak merasa diabaikan.

Jadi, meski kucing bisa menangis dalam corak vokalisasi, mereka tidak menangis dengan air mata seperti manusia. Berbeda jika kucing Bunda sering mengeong dengan nada sedih, perhatikan tanda-tanda yang menyertainya. 

Dengan memahami bahasa tubuh dan vokalisasi kucing, Bunda bisa lebih mudah memastikan kesejahteraan si manis kesayangan di rumah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya