Arti Penting Bulan Rajab

Jan 02, 2025 01:45 PM - 1 bulan yang lalu 48964

KincaiMedia, JAKARTA -- Lebih dari 1.400 tahun yang lalu, terjadi sebuah peristiwa besar yang dialami seorang manusia mulia, Muhammad SAW. Peristiwa itu adalah perjalanan panjang yang terjadi dalam satu malam, dimulai dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina, lampau meluncur terbang ke ujung langit, ke Sidratul Muntaha.

Pada saat itu, perjalanan ini dianggap mustahil dan tidak masuk akal. Mana mungkin dalam satu malam melakukan perjalanan sejauh itu? Hal ini membikin sebagian manusia menolak kebenaran cerita tersebut dan menganggap Rasulullah seorang yang berangan-angan alias mungkin gila.

Kendati demikian, para sahabat Nabi yang kokoh imannya, memercayai perjalanan yang menakjubkan tersebut adalah sebuah kebenaran, apalagi Abu Bakar langsung membenarkan cerita tersebut tanpa menuntut kelogisannya.

Pembenaran ini semata-mata didasarkan pada rasa percaya bakal apa pun yang dikatakan Muhammad lantaran beliau tidak pernah berbohong dan tidak mungkin melakukannya.

Allah SWT juga membenarkan peristiwa Isra ini dalam Alquran surah al-Isra' ayat pertama, yang artinya, "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

Pada era modern ini, melakukan perjalanan jauh dalam satu malam sangatlah mungkin. Hanya orang-orang tolol dan terbelakang yang tidak memercayainya. Perkembangan teknologi melahirkan beragam peralatan canggih yang memungkinkan manusia menembus jarak pada waktu yang singkat.

Peralatan modern sekarang ini adalah produk teknologi manusia yang bakal terus berkembang. Sesuatu yang seolah tidak mungkin pada masa lampau menjadi mungkin pada saat sekarang dan apa yang seolah tidak mungkin pada waktu sekarang, bakal terjadi pada masa yang bakal datang.

Peristiwa krusial yang diabadikan dalam Alquran itu disebut Isra dan dilanjutkan dengan Mi'raj. Sebuah perjalanan spiritual Nabi SAW dengan beragam kisah di dalamnya. Salah satu di antaranya, kisah pembelajaran.

Yaitu, pada saat beliau diperlihatkan gambaran-gambaran akibat dari apa yang dilakukan manusia di muka bumi. Ada orang yang memotong lidahnya kemudian lidah itu tumbuh lagi, lampau dipotong lagi dan seterusnya. Malaikat Jibril menjelaskan, "Itulah manusia yang tidak menjaga lisannya dari ucapan-ucapan jelek saat di dunia."

Dalam Mi'raj, Rasulullah juga terdapat pelajaran cinta. Ketika Malaikat Jibril menyampaikan perintah shalat pada malam itu, Muhammad tidak langsung menerimanya. Beliau memikirkan kesanggupan umat atas banyaknya rakaat shalat yang diwajibkan pada mereka.

sumber : Hikmah Republika Saifullah Al Ali

Selengkapnya