As Hibahkan Rp76 Miliar Ke Samsung Untuk Tingkatkan Produksi Chip

Dec 23, 2024 03:32 PM - 3 minggu yang lalu 31798

KincaiMedia, Jakarta – Departemen Perdagangan AS telah mengumumkan alokasi biaya hibah hingga USD6,75 miliar alias sekitar Rp109 Triliun untuk tiga perusahaan besar, termasuk Samsung Electronics, Texas Instruments, dan Amkor Technology, guna meningkatkan produksi chip semikonduktor di AS.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah AS untuk memperkuat rantai pasokan teknologi domestik dan bersaing di pasar global.

Dilansir dari laporan Reuters, Samsung bakal menerima hingga USD4,745 miliar alias sekitar Rp76 miliar, meskipun jumlah ini lebih rendah dibandingkan hibah USD6,4 miliar (Rp103 miliar) yang diterima pada April lalu.

BACA JUGA:

  • Activision Segera Rilis Game World of Warcraft di Android dan iOS
  • Kanada Minta TikTok Hentikan Operasi Demi Keamanan

Pengurangan ini terjadi setelah pemerintah AS merevisi rencana investasi jangka menengah dan panjang. Menurut perwakilan Samsung, revisi ini bermaksud untuk mengoptimalkan efisiensi investasi secara keseluruhan.

Selain itu, Texas Instruments bakal menerima hingga USD1,61 miliar, sedangkan Amkor Technology mendapatkan hibah sebesar USD407 juta. Dana ini bakal digunakan untuk mendanai akomodasi semikonduktor canggih senilai USD2 miliar di Arizona.

Fasilitas tersebut, yang diklaim sebagai yang terbesar di AS, bakal berkedudukan krusial dalam pengemasan dan pengetesan chip untuk beragam aplikasi, termasuk kendaraan otonom, pusat data, dan produk Apple.

Texas Instruments berkomitmen untuk berinvestasi hingga USD18 miliar hingga 2029 guna membangun dua akomodasi produksi chip baru di Texas dan Utah. Proyek ini diproyeksikan menciptakan nyaris 2.000 lapangan kerja di sektor manufaktur semikonduktor.

Sementara itu, Samsung telah mengumumkan rencana investasi sebesar USD45 miliar untuk membangun dua akomodasi produksi chip, pusat penelitian, dan akomodasi pengemasan semikonduktor baru di AS sebelum 2030.

Hibah ini merupakan bagian dari program subsidi senilai USD39 miliar yang diumumkan oleh Kongres AS pada Agustus 2022 untuk mendorong produksi semikonduktor domestik. Selain itu, terdapat insentif tambahan hingga USD75 miliar dari pemerintah dan lembaga swasta. Hingga saat ini, Departemen Perdagangan AS telah menyetujui lebih dari USD33 miliar dari total pendanaan USD36 miliar yang diusulkan.

BACA JUGA:

  • Kembali Beroperasi, Ini Cara Belanja di TikTok Shop Indonesia
  • Waduh! TikTok Ternyata Sadar Punya Dampak Buruk Buat Remaja

Langkah ini menegaskan ambisi AS untuk memimpin industri semikonduktor global, yang sangat krusial untuk teknologi modern seperti kendaraan listrik, perangkat IoT, dan kepintaran buatan. Dengan meningkatnya kapabilitas produksi dalam negeri, pemerintah AS berambisi dapat mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan dunia yang rentan terhadap gangguan geopolitik.

Selengkapnya