Astronom Temukan Petunjuk Baru Planet Sembilan Di Tata Surya

May 01, 2025 02:51 PM - 3 minggu yang lalu 27722

Kincai Media – Selama puluhan tahun, para astronom berburu hantu di tepi tata surya kita. Sebuah planet raksasa yang diduga berlindung di kembali orbit Neptunus—Planet Sembilan. Kini, tim peneliti internasional menyatakan telah menemukan petunjuk terkuat sejauh ini: sebuah objek bergerak lambat dalam informasi inframerah yang telah terabaikan selama beberapa dekade.

Penemuan ini bermulai dari kajian informasi dua teleskop inframerah: IRAS milik NASA (1983) dan AKARI milik Jepang (2006-2007). Tim yang dipimpin oleh astronom Terry Long Phan dari National Tsing Hua University, Taiwan, memanfaatkan jarak 23 tahun antara kedua misi untuk melacak pergerakan objek yang sangat redup dan dingin. Hasilnya? Satu kandidat yang memenuhi kriteria Planet Sembilan.

Ilustrasi artistik Planet Sembilan di tepi tata surya

Misteri di Balik Sabuk Kuiper

Teori Planet Sembilan pertama kali mengemuka pada 2016, ketika astronom Caltech Mike Brown dan Konstantin Batygin mengawasi pola asing di Sabuk Kuiper—kumpulan barang es di luar Neptunus. Objek-objek ini mengelompok dengan langkah yang hanya bisa dijelaskan oleh gravitasi sebuah planet masif yang belum terdeteksi. Perkiraan terbaru menyebut planet ini mempunyai massa enam kali Bumi dan mengorbit Matahari setiap 7.400 tahun.

Namun, kandidat terbaru ini justru mengarah ke letak yang lebih jauh dari prediksi Brown dan Batygin. “Jika objek ini nyata, dia bukan Planet Sembilan yang kami prediksi, melainkan sesuatu yang sama sekali baru,” ujar Brown kepada Gizmodo. Spekulasi pun bermunculan: apakah ini planet kesepuluh? Atau sekadar ilusi data?

Tantangan dan Harapan ke Depan

Kendati menjanjikan, temuan ini tetap menyisakan skeptisisme. Hanya dua titik informasi dalam rentang 23 tahun belum cukup untuk memastikan orbit objek tersebut. Bisa jadi, sinyal inframerah itu berasal dari bintang latar alias galaksi jauh yang kebetulan tertangkap dalam kedua pengamatan.

Namun, tim peneliti optimis. Mereka menyarankan observasi lanjutan menggunakan teleskop berbasis darat seperti Dark Energy Camera (DECam) di Chile. Jika terkonfirmasi, ini bakal menjadi penemuan bersejarah—bukti pertama planet baru di tata surya sejak Pluto “diturunkan pangkatnya” pada 2006.

Penelitian ini juga mematahkan teori liar seperti dugaan Planet Sembilan sebagai black hole purba, lantaran objek tersebut memancarkan sinar inframerah. “Ini membuka babak baru dalam pencarian planet trans-Neptunus,” tulis tim dalam makalah yang bakal diterbitkan di Proceedings of the Astronomical Society of Australia.

Bagi Anda yang penasaran, Observatorium Vera Rubin yang bakal beraksi tahun depan mungkin menjadi kunci akhir misteri ini. Sementara itu, langit malam terus menyimpan rahasianya—sebuah titik sinar redup yang mungkin mengubah peta tata surya kita selamanya.

Selengkapnya