KincaiMedia, JAKARTA -- Cara Nabi Muhammad SAW membaca Alquran telah dijelaskan dalam beberapa hadis. Misalnya, yang terkumpul dalam kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah karya Imam at-Tirmidzi dan Riyadhus Solihin susunan Imam an-Nawawi.
Pertama, Rasulullah membaca Alquran dengan jelas. Rasulullah membaca Alquran dengan pengucapan yang sangat jelas dan terang, kata per kata, kalimat per kalimat. Dengan demikian, tidak ada satu kata pun yang terlewat alias terdengar samar ketika Rasulullah membaca kitab suci Allah yang terakhir tersebut
عَنْ يَعْلَى بْنِ مَمْلَكٍ أَنَّهُ سَأَلَ أُمَّ سَلَمَةَ عَنْ قِرَاءَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا هِيَ تَنْعَتُ قِرَاءَةً مُفَسَّرَةً حَرْفًا حَرْفًا
Ya`la bin Mamlak RA bertanya kepada Ummu Salamah tentang langkah Rasulullah SAW membaca Alquran. Lalu, Ummu Salamah menjelaskan bahwa Rasulullah membaca Alquran dengan jelas, perkataan demi perkataan (Diriwayatkan Abu Dawud, at-Turmudzi, dan Nasa’i).
Kedua, Rasulullah membaca panjang alias pendek setiap huruf Alquran sesuai dengan norma pengetahuan tajwid. Ilmu tajwid memang baru ada belakangan. Namun, pengetahuan tajwid yang diajarkan hingga saat ini merupakan pengetahuan yang dikembangkan para ustadz tentang gimana Rasulullah dan generasi awal Islam membaca Alquran.
عَنْ قَتَادَةَ قَالَ: قُلْتُ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ كَيْفَ كَانَ قِرَاءَةُ رَسُولِ اللَّهِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَدًّا
Seorang sahabat Nabi SAW, Qatadah bin Nu'man berkata, “Aku bertanya kepada Anas bin Malik: “Bagaimanakah langkah Rasulullah SAW membaca AlQuran?’ Anas menjawab: “Rasulullah memanjangkan referensi (sesuai dengan norma tajwid)” (HR Bukhari, Abu Daud, at-Turmudzi, Ibnu Majah, Nasa’i, dan Ahmad).
Ketiga, Rasulullah memotong referensi pada setiap ayat Alquran. Rasulullah tidak memaksa untuk membaca terus alias menerobos referensi satu ayat dengan yang ayat yang lainnya.
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْطَعُ قِرَاءَتَهُ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ثُمَّ يَقِفُ ثُمَّ يَقُولُ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ثُمَّ يَقِفُ
Sebagaimana sabda riwayat Ummu Salamah RA, “Rasulullah memotong bacaannya ayat per ayat. “Beliau membaca ayat ‘Alhamdulillah raabil alamin’, lampau berhenti. Kemudian beliau membaca ‘Arrahmanirrahim’, lampau berakhir lagi.”
Keempat, Rasulullah terkadang membaca Alquran dengan bunyi pelan, dan kadang dengan bunyi keras.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَيْسٍ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنْ قِرَاءَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسِرُّ بِالْقِرَاءَةِ أَمْ يَجْهَرُ
Abdullah bin Abi Qais RA suatu ketika bertanya kepada Sayyidah 'Aisyah tentang gimana langkah Rasulullah membaca Alquran. Lalu Sayyidah 'Aisyah menjawab bahwa terkadang Rasulullah membaca Alquran dengan bunyi lantang dan terkadang dengan bunyi lirih.