Jakarta -
Salah satu milestone yang paling dinantikan oleh orang tua adalah ketika bayi mereka memperlihatkan senyumnya untuk pertama kali. Namun, apakah Bunda dan Ayah perlu cemas jika bayi jarang tersenyum dan tertawa?
Senyuman pada bayi umumnya pertama kali terlihat ketika mereka menginjak usia enam sampai delapan minggu, Bunda. Bahkan, senyuman bayi sudah bisa dilihat semenjak mereka berada di dalam rahim.
"Percaya alias tidak, bayi mungkin sudah tersenyum jauh sebelum mereka lahir. Bayi bisa tersenyum sejak awal dan janin bisa tersenyum apalagi melibatkan refleks tersebut di dalam rahim," ujar master anak, Mark Gettleman, MD, dikutip dari laman Parents.
Bayi mungkin bakal banyak berlatih tersenyum dan menikmati memandang reaksi orang di sekitarnya. Bahkan, mereka juga bakal mulai menambahkan pengaruh suara.
"Ini bakal dimulai dengan membujuk pada awalnya dan kemudian menyebabkan cekikikan mini dan cekikikan besar," kata Mark.
Namun, perlukah Bunda dan Ayah merasa cemas ketika bayi jarang tersenyum dan tertawa?
Kondisi bayi jarang tersenyum dan tertawa
Dikutip dari laman Baby Center, tidak semua bayi bisa tersenyum secara alami, Bunda. Mereka mungkin menunjukkan kesenangannya dengan langkah lain seperti mengeluarkan bunyi menderu alias aktivitas yang kuat.
Bunda mungkin mendapati bayi belum siap untuk tersenyum lantaran mereka tetap sibuk menyesuaikan diri dengan bumi di sekitarnya. Mereka juga mungkin menunjukkan perihal ini dengan memalingkan wajahnya ketika Bunda berbincang tatap muka.
Tidak hanya itu, bayi yang prematur mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai milestone ini dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Mereka juga bakal merasa kewalahan lantaran mendapatkan terlalu banyak rangsangan.
Perhatikan bahasa tubuh anak untuk mengukur seberapa banyak perhatian yang mereka dapatkan dapat satu waktu. Bunda mungkin menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak waktu sebelum mereka bisa melakukan perihal yang sama seperti bayi lain di usianya.
Pada usia sekitar lima bulan, sebagian besar bayi melewati tahap menjadi lebih tertarik pada benda-benda di sekitarnya dibandingkan orang tuanya. Bunda pun mungkin memerhatikan bahwa mereka menolak untuk memandang Bunda dan Ayah.
Jika ini terjadi, cobalah untuk ikut bersenang-senang dengan benda-benda yang menarik perhatiannya. Namun, Bunda kudu bersabar lantaran semua ini adalah bagian dari perkembangan sosial dan emosional Si Kecil.
Tips membikin bayi tersenyum
Ilustrasi bayi tersenyum/Foto: Getty Images/iStockphoto/violet-blue
Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membikin bayi tersenyum. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Tunggu bayi merasa nyaman
Jika Bunda mau mendorong agar Si Kecil tersenyum alias tertawa, sebaiknya tunggu sampai mereka merasa nyaman. Ketika bayi tenang, mereka juga bakal siap untuk tersenyum serta tertawa selama bermain.
Carilah saat-saat ketika bayi dalam keadaan rileks, ya. Namun, tetap perhatikan juga lingkungan di sekitarnya.
2. Pastikan wajah Bunda terlihat jelas
Pastikan Si Kecil bisa memandang wajah Bunda dengan jelas. Atur jarak wajah sejauh 30 cm lampau bicaralah pada anak dan perbanyak ekspresi saat mengobrol, termasuk tersenyum. Berikan bayi waktu untuk merespons perihal ini.
3. Hindari rangsangan yang berlebihan
Untuk menghindari rangsangan yang berlebihan pada bayi, beri mereka kesempatan untuk beristirahat di sela-sela permainan singkat. Beberapa bayi memerlukan rehat panjang sebelum mereka siap untuk bermain lagi. Namun, beberapa bayi bisa pulih dengan cepat.
4. Jangan merasa khawatir
Jika bayi terus beralih ketika Bunda membujuk mereka berbicara, jangan memaksa untuk merespons, ya. Tersenyumlah pada mereka tanpa berbincang saat mereka memandang Bunda lagi.
Cobalah untuk tidak merasa khawatir, ya. Ini adalah bumi yang besar dan membingungkan bagi Si Kecil sehingga mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri.
5. Bicaralah dengan ahli
Ketika Bunda merasa rendah diri dan merasa tidak menjadi orang tua yang baik lantaran anak tidak tersenyum sesuai dengan usianya, Bunda bisa membicarakan perihal ini dengan master alias tenaga kesehatan lainnya. Mereka bakal mengerti dan membantu Bunda menjalin ikatan dengan Si Kecil.
Demikian info tentang bayi yang jarang tersenyum dan tertawa, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)