KincaiMedia – Artikel ini bakal membahas tentang begini langkah Nabi berobat ketika demam. Sakit adalah salah satu ujian yang diberikan Allah Swt. kepada hambanya. Dengan sakit, Allah Swt. bakal mengetahui siapa hambanya yang sabar dan tidak dalam menerimanya. Jika dia bersabar, maka penyakit yang ditimpanya bakal menjadi pelebur bagi dosa-dosanya. Hal ini telah disampaikan oleh Nabi Saw. di dalam hadisnya riwayat Aisyah ra.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا.
Rasulullah Saw. bersabda: “Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah selain Allah bakal melebur dosa-dosanya dengannya sampai tertusuk duri sekalipun.”
Hadis tersebut ditulis oleh pemimpin al Bukhari di dalam kitab shahihnya di awal kitab al Mardha ialah bab unik yang berangkaian dengan hadis-hadis penyakit. Imam al Bukhari memberikan isyarat bahwa salah satu jenis ujian yang diberikan Allah adalah sakit.
Jika sakit, maka langkah menyembuhkannya adalah dengan berobat. Karena setiap penyakit Allah Swt sudah menjamin obatnya. Cara Nabi berobat ini, sebagaimana sabda riwayat Abu Hurairah ra. Nabi Saw. bersabda:
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Allah tidak bakal menurunkan penyakit selain Allah juga menurunkan penawar untuknya.” (HR. Al Bukhari).
Selain sabda ini, banyak sekali hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para pemimpin sabda yang mengindikasikan agar berobat ketika sakit. Seperti riwayat pemimpin Ahmad dari jalur Anas bin Malik “Sesungguhnya Allah, sekiranya menciptakan penyakit, maka Iapun menciptakan obat, maka berobatlah kalian.”
Imam Abu Daud di dalam kitab sunannya juga meriwayatkan sabda jalur Abi Darda’ tentang rekomendasi berobat “Sesungguhnya Allah telah menjadikan setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan obat yang haram.” Oleh lantaran itu, hendaknya manusia itu berobat ketika sakit, khususnya sakit flu, lantaran berobat adalah salah satu upaya manusia untuk sembuh dengan izin Allah.
Selain berobat, Nabi Saw. juga mengajari umatnya untuk bermohon ketika sakit. Khususnya ketika demam yang menjadi indikasi dari sakit flu tersebut. Imam An Nawawi di dalam kitab al Adzkar meriwayatkan sabda dari kitab pemimpin Ibnus Sunni dari Ibnu Abbas ra. Bahwasannya Rasulullah saw. mengajari mereka (sahabat) dari semua jenis penyakit, yang diantaranya adalah sakit demam, beliau berdoa:
بِسْمِ اللهِ الكَبِيرِ نَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَّارٍ وَمِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ
Bismillail Kabir, Na’udzu billahil adzim min syarri irqin na’arin wa min syarri harrin nar.
“ Dengan menyebut nama Allah yang maha besar, kami berlindung kepada Allah yang maha agung dari kejahatan keringat yang berceceran dan dari kejahatan panasanya api neraka.”
Imam An Nawawi menambahkan, sebaiknya membaca juga surah al fatihah, al ikhlas, dan dan surah muawwidzatain (annas dan alfalaq), kemudian (doa di atas) lampau ditiupkan kepada kedua tangannya (dan usapkan ke seluruh badan). Selain itu, Nabi Saw. juga menganjurkan untuk mendinginkan dengan air ketika terkena penyakit demam, lantaran demam adalah bagian dari percikan api neraka jahannam. Dari Ibnu Umar ra, dari Nabi Saw. beliau bersabda:
الحُمَّى مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَأَطْفِئَوْهَا بِالْمَاءِ
“Panas adalah bagian dari percikan api Jahannam, maka padamkanlah dengan air.”(HR. Al Bukhari).
Selain sakit demam, Nabi Saw. juga mengajarkan doa’ untuk personil badan yang sakit. Hal ini juga cocok untuk indikasi flu, yang bisa berupa sakit kepala dan pegal-pegal. Doa Nabi Saw. ini diajarkan kepada Utsman bin Abil Ash ketika mengadu sakit yang terdapat di tubuhnya kepada Nabi Saw.
ضَعْ يَدَكَ عَلَى الّذِيْ يَأْلَمُ مِنْ جِسْمِكَ وَقُلْ بِسْمِ اللهِ ثَلاَثاً وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
“Letakkanlah tanganu di atas personil yang sakit dari tubuhmu, dan ucapkanlah bismillah tiga kali, dan ucapkanlah tujuh kali A’udzu bi izzatillahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadzir (aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari keburukan apa yang saya temui dan saya khawatirkan.”
Selain demam, pegal-pegal dan sakit kepala, indikasi sakit flu yang disebutkan diatas adalah bersin-bersin. Nabi Saw. juga mengajarkan kepada umatnya untuk mengucapkan hamdalah ketika bersin.
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: jika salah satu dari kalian bersin, maka ucapkanlah “alhamdulillah”, dan hendaknya saudaranya alias temannya mengatakan kepadanya “yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu), dan jika temannya mengatakan yarhamukallah maka hendaknya (orang yang bersin) mengucapkan “yahdikumullah wa yushlihu balakum (semoga Allah memberikan hidayah kepadamu dan memperbaiki urusanmu)”.
Selain itu, di dalam ritual ibadah umat Islam pun sejatinya telah diajarkan langkah menghindari pilek, ialah dengan memasukkan air ke dalam hidung ketika setiap kali berwudlu. Sehingga, jika umat Islam mau melakukannya setiap berwudlu, maka kotoran-kotoran di dalam hidung pun bakal hilang, dan insya Allah bakal terhindar dari sakit pilek yang menjadi indikasi dari sakit flu.
Demikianlah sedikit pemaparan sabda mengenai dengan sakit flu, dimana penyakit ini dapat terkena kepada siapa saja. Maka, sebagaimana yang disebutkan di dalam alodokter.com, hendaknya ada baiknya mencegah penyakit tersebut dengan selalu menjaga kebersihan. Islam pun sejatinya telah mengajarkan umatnya untuk hidup bersih dan higienis dalam perihal apapun.
Bahkan jika kita tilik keseharian umat Islam, minimal mereka bakal membersihkan badannya lima kali sehari sebelum menunaikan ibadah shalat, ialah dengan berwudlu. Selain itu, Nabi Saw. sendiri telah mengajarkan umat Islam untuk mengontrol makan dan minum agar terhindar dari segala jenis penyakit.
Di dalam hadisnya Nabi Saw. bersabda: “Perabot paling jelek yang diisi oleh manusia adalah perutnya sendiri. Maka, cukuplah bagi anak adam as. Beberapa gigitan saja, agar tetap kuat. Jika dia kudu makan, maka biarkan perut itu terisi sepertiga oleh makanan, sepertiga oleh minuman, dan sepertiganya lagi untuk udara (bernafas).” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al Hakim).
Maka, jika umat Islam mau mengikuti sabda ini tentang langkah Nabi berobat, maka insya Allah bakal terbebas dari penyakit. Namun, jika toh dia tetap terkena penyakit, maka itu adalah bagian dari ujian dari Allah, dan hendaknya dia berobat dan mengamalkan doa-doa yang telah tersebut di atas dengan kepercayaan yang kuat. Wallahu a’lam bis shawab.