Benarkah Ibu Menyusui Dapat Balasan Surga Dari Allah? Ini Dalilnya

Dec 02, 2024 09:50 AM - 1 bulan yang lalu 65764

Jakarta -

Sebagai istri sekaligus ibu, banyak langkah meraih pahala dengan mudah ya, Bunda. Termasuk gimana peran ibu menyusui dapat jawaban surga dari Allah.

Peran menyusui bagi para wanita bukanlah perihal yang mudah dilalui. Dengan segala kesulitan dan hambatannya tersebut, Bunda tidak perlu cemas lantaran peran ini sebagai bagian dari corak ibadah kepada Allah SWT yang pahalanya pun melimpah.

Menyusui, peran mulia seorang Bunda

Bagi seorang ibu, menyusui bayi merupakan kegiatan yang paling menyenangkan, terlebih anak pertama. Walaupun terkadang ada rasa sakit saat menyusui, tetapi ini merupakan pengalaman berbobot bagi sang ibu.

Dalam aliran Islam, menyusui merupakan salah satu tanggungjawab orang tua. Hal ini sesuai firman Allah SWT sebagai berikut dalam QS Al Qashash (2) ayat 12:

"Dan, Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu, maka berkatalah kerabat Musa, 'Maukah Anda saya tunjukkan kepadamu ahlul bait yang bakal memeliharanya untukmu dan mereka dapat bertindak baik kepadanya?"

Menyusui memang tidak sekadar kegiatan penyaluran ASI ke mulut bayi ya, Bunda. Menyusui diketahui dapat memberikan faedah ilmu jiwa bagi bayi. Saat menyusu, bayi dapat merasakan kasih sayang, kehangatan, dan kedekatan dari ibunya, serta pada waktu menyusu itulah dia bisa merasakan kenyamanan dan perlindungan orang tuanya.

Di sisi lain, ASI yang diberikan ibu dapat meningkatkan kepintaran anak. ASI mempunyai kandungan gizi yang sangat dibutuhkan anak untuk perkembangan sistem saraf otaknya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa IQ bayi yang diberikan ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI. Yakni, 4.3 poin lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 poin lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 poin lebih tinggi pada usia 8.5 tahun.

Selain itu, proses laktasi tidak sekadar naluriah seorang ibu, tetapi juga corak ibadah kepada Allah SWT. Sebab, setiap kali anak menyusu ibunya, maka Allah SWT bakal mengganjarnya dengan kebaikan, seperti dikutip dari kitab Banjir Pahala setelah Menikah yang ditulis Muhammad Yusuf dan diterbitkan Saufa.

Suatu ketika, Amru bin Abdullah pernah menasihati istrinya yang sedang menyusui anaknya. "Janganlah engkau menyusui anakmu seperti hewan yang menyusui anaknya lantaran didorong kasih sayangnya kepada anak. Akan tetapi, susuilah anakmu dengan niat mengharap pahala dari Allah SWT, dan agar dia hidup melalui susuanmu itu. Mudah-mudahan, dia kelak bertauhid kepada Allah SWT."

Begitu pentingnya ASI, Islam menganjurkan agar bayi mendapatkan susuan dengan sempurna. Tentang kesempurnaan memberikan susuan kepada bayi, Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 233:

"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, ialah bagi yang mau menyempurnakan penyusuan....."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebaik-baiknya ibu menyusui anaknya adalah selama dua tahun. Terkait perihal ini, sebuah penelitian yang dilakukan UNICEF menemukan bahwa periode yang ideal untuk menyusui anak adalah selama dua tahun. Sebab, selama dua tahun pertama, bayi mempunyai kebutuhan mendesak terhadap susu steril, seperti susu ibu, sebagai sistem kekebalan agar dia dapat menghadapi setiap kemungkinan penyakit sebelum dua tahun usianya.

Namun, andaikan menyusui anaknya kurang dari dua tahun, maka dapat menghalang pertumbuhan bayi, baik pertumbuhan jasmani maupun ruhani. Begitu juga sebaliknya bagi ibu yang menyusui anaknya selama dua tahun penuh, kemungkinan besar pertumbuhan anak bakal baik.

Menyusui Investasi Dunia dan Akhirat

Menyusui merupakan sebuah investasi bumi dan akhirat. Waktu menyusui adalah saat yang efektif untuk memperkenalkan anak kepada Allah. Ajaklah mereka berbincang dan menyebut nama Allah SWT. Sehingga, kelak anak bakal beragama kepada Alah SWT dan menghormati orang tuanya.

Sungguh besar pahala yang Allah berikan kepada ibu yang menyusui anaknya. Hal ini sebagaimana Sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

"Apabila telah melahirkan, maka tidak ada tetes air susu yang keluar dari susu ibunya dan tidaklah si bayi mengisap air susu ibunya, selain pada setiap tetesan isapan dicatat sebagai satu kebaikan. Jika pada malamnya dia terjaga, dia memperoleh pahala ibaratkan memerdekakan tujuh puluh budak yang dimerdekakan di jalan Allah secara ikhlas." (HR Hasan bin Sufyan, Thabrani, dan Ibnu Asakir dari Salamah)

Seorang ibu yang menyusui anaknya dengan kasih sayang dan mengharapkan ridho Allah SWT bakal mendapatkan jawaban surga di alambaka nanti. Setiap tegukan air susu ibu yang diminum oleh bayinya bakal menambah pahala bagi ibunya. Sehingga, tidak ada argumen bagi seorang ibu untuk tidak menyusui anaknya.

Allah SWT memberikan banyak kesempatan bagi wanita untuk menambah pahala dalam rumah tangga dibandingkan dengan laki-laki. Itulah keistimewaan Allah SWT yang diberikan kepada kaum hawa dalam mencari pahala.

Dengan dalil tersebut, tentunya jadi lebih semangat lagi mengASIhi Si Kecil sebagai corak pemenuhan nutrisi pada anak sekaligus ladang mencari pahala ya, Bunda. Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya