Benarkah Infeksi Bakteri Sebabkan Kelahiran Prematur?

Dec 27, 2024 07:40 PM - 4 minggu yang lalu 35866

Jakarta -

Seseorang yang sedang mengandung mungkin lebih rentan terhadap jangkitan tertentu. Bahkan, dapat mengalami komplikasi yang lebih parah jika jangkitan tersebut tidak diobati. Oleh lantaran itu, siapa pun yang mengalami jangkitan ringan selama kehamilan kudu berkonsultasi dengan master alias bidan.

Infeksi kuman di rahim dapat rawan lantaran beragam alasan, Bunda. Infeksi dapat memengaruhi plasenta, membahayakan perkembangan bayi, menyebabkan persalinan prematur, alias menyebabkan kelainan saat lahir.

Bicara tentang kelahiran prematur, ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas bayi. Banyak bukti menunjukkan bahwa jangkitan kuman berkedudukan krusial dalam menyebabkan wanita mengalami persalinan prematur.

Semakin parah infeksi, semakin besar kemungkinan wanita tersebut melahirkan bayi yang prematur dan sakit. Demikian laporan para peneliti di PLoS One, jurnal daring Public Library of Science.

Kemudian, kuman spesifik yang ditemukan dalam cairan ketuban dan plasenta yang berasosiasi dengan kelahiran prematur diduga berasal dari vagina. Hal ini terutama bertindak pada wanita dengan vaginosis bakterial. Apa itu?

Infeksi kuman yang bisa sebabkan kelahiran prematur

Ada beberapa jangkitan kuman yang bisa sebabkan komplikasi pada ibu mengandung dan melahirkan bayi secara prematur. Berikut jangkitan kuman yang bisa sebabkan kelahiran prematur:

1. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakterial (BV) sebenarnya adalah jangkitan kuman yang mudah diobati di vagina. wanita dengan vaginosis bakterial mempunyai akibat kelahiran prematur yang lebih tinggi, Bunda.

Vaginosis bakterial selama kehamilan telah dikaitkan dengan komplikasi termasuk kelahiran prematur, keguguran dini, endometritis pasca persalinan, dan berat badan lahir rendah (BBLR). Dilansir Medical News Today, gejalanya meliputi:

  • Gatal, terbakar, alias nyeri di memek alias vulva.
  • Bau amis yang keluar dari vagina.
  • Bau tidak sedap yang semakin parah setelah berasosiasi seksual.
  • Keputihan encer berwarna abu-abu dalam jumlah banyak.

Vaginosis bakterial seringkali tidak bergejala, dapat sembuh dengan sendirinya, dan sering kambuh, dengan alias tanpa pengobatan. Namun, catatan krusial bagi ibu hamil, jika BV tidak diobati selama kehamilan, penyakit ini dapat menyebabkan persalinan prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah.

2. Infeksi rahim selama kehamilan

Infeksi rahim juga dapat membikin persalinan lebih rawan dan sulit. Beberapa orang mengalami kegagalan organ dan komplikasi lain yang menakut-nakuti jiwa.

Infeksi rahim sering kali terjadi ketika kuman dari memek beranjak ke rahim sehingga jangkitan memek yang tidak diobati merupakan aspek akibat jangkitan rahim. Seseorang lebih rentan terhadap jangkitan rahim jika selaput ketuban pecah selama persalinan yang lama.

Penanganan meliputi antibiotik dan mungkin memerlukan rawat inap. Jika demam terjadi selama persalinan, master alias perawat bakal memantau janin. Jika gejalanya parah, master mungkin menyarankan operasi caesar.

3. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) selama kehamilan adalah jangkitan pada sistem kemih yang terjadi selama kehamilan. Kehamilan meningkatkan akibat terkena jangkitan saluran kemih. Selama kehamilan, terutama minggu keenam hingga ke-24, saluran kemih berubah seiring pertumbuhan rahim.

Berat dan tekanan rahim yang meningkat pada kandung kemih dapat menghalangi aliran urine, sehingga menjadi lingkungan yang ideal bagi bakteri. Kehamilan juga menekan sistem imun, yang merupakan pertahanan alami tubuh terhadap penyakit. Hal ini dapat meningkatkan akibat infeksi, termasuk ISK.

Mengutip Cleveland Health, tanda dan indikasi ISK yang paling umum selama kehamilan meliputi:

  • Nyeri saat buang air mini (disuria).
  • Darah dalam urine. Warna urine abnormal (tampak keruh) dengan aroma yang kuat.
  • Inkontinensia (air seni bocor).
  • Kebutuhan buang air mini yang meningkat dan mendesak.
  • Nyeri saat berasosiasi seks.

Gejala ISK yang kurang umum selama kehamilan meliputi:

  • Demam (suhu di atas 37,77 derajat Celsius)
  • Menggigil
  • Perubahan mental alias kebingungan
  • Muntah
  • Nyeri di bagian samping (pinggul)

Meskipun jarang terjadi, pastikan untuk melaporkan tanda dan indikasi ini ke master alias bidan. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati juga dapat memengaruhi kehamilan. Infeksi ini dapat menyebabkan persalinan awal alias memengaruhi pertumbuhan bayi di dalam rahim.

Cara mencegah jangkitan kuman yang menyebabkan kelahiran prematur

Ada beberapa langkah untuk mencegah jangkitan kuman di organ reproduksi selama kehamilan, berikut caranya:

  • Gunakan air hangat tanpa sabun untuk membersihkan bagian luar vagina. Sabun dapat mengiritasi vagina.
  • Pakai busana dalam katun yang nyaman yang memungkinkan udara bersirkulasi. Hindari stoking alias celana ketat, yang dapat menyebabkan keringat yang memicu bakteri.
  • Tidur tanpa busana dalam untuk mengurangi akibat infeksi.
  • Usap dari depan ke belakang saat Anda pergi ke bilik mandi; ini bakal mencegah kuman menyebar dari anus ke memek Anda.
  • Hindari douching lantaran dapat mengganggu keseimbangan kuman baik dan rawan di vagina.
  • Tetap terhidrasi dengan baik (usahakan agar urine berwarna kuning muda)
  • Usahakan untuk mengonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks dan biji-bijian utuh daripada gula rafinasi untuk membantu mengurangi aspek lingkungan yang menyebabkan infeksi.
  • Konsumsi yogurt secara teratur. (Lactobacillus, probiotik yang secara alami ditemukan dalam yogurt, meningkatkan pencernaan yang baik dan diketahui dapat membantu mencegah jangkitan vagina).

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya