Beragamnya Guru-guru Imam Syafii

Nov 29, 2024 05:57 PM - 1 minggu yang lalu 10420

Makam Imam Syafii di Kairo, Mesir.

KincaiMedia,Imam Syafi’i, salah satu pemimpin besar dalam bumi Islam, dikenal tidak hanya cemerlang dalam pengetahuan fikih tetapi juga lantaran dedikasinya dalam menuntut pengetahuan dari banyak guru. Dari beragam wilayah, beliau belajar kepada ulama-ulama besar yang membentuk dasar keilmuan dan akhlaknya. Berikut beberapa pembimbing yang mempunyai pengaruh besar dalam perjalanan intelektual Imam Syafi’i.  

Wilayah Hijaz

Di Hijaz, Imam Syafi’i belajar kepada beberapa ustadz terkemuka. Salah satunya adalah Sufyan bin Uyainah, seorang mahir sabda terkemuka yang lahir di Kufah pada tahun 107 H dan wafat di Makkah tahun 198 H. Sufyan bin Uyainah diakui sebagai rujukan utama dalam sabda dan tafsir. Imam Syafi’i memuji gurunya ini sebagai sosok yang paling matang dalam berfatwa dan paling fasih menjelaskan hadis.  

Guru lainnya adalah Muslim bin Khalid az-Zanji, seorang mufti kota Makkah yang lebih banyak berfokus pada fikih. Karena kecerdasannya, Imam Syafi’i mendapatkan izin berfatwa dari Muslim bin Khalid saat tetap berumur 15 tahun. Selain itu, Imam Syafi’i juga belajar kepada Imam Malik bin Anas, pendiri ajaran Maliki, yang dikenal sebagai pemimpin pengetahuan di Madinah. Imam Malik memberikan pengaruh besar pada pemahaman fikih Imam Syafi’i.  

Wilayah Irak

Ketika di Irak, Imam Syafi’i memperluas ilmunya dengan belajar kepada Muhammad bin al-Hasan asy-Syaibani, seorang ustadz besar ajaran Hanafi. Asy-Syaibani dikenal sebagai siswa Imam Abu Hanifah dan penulis karya-karya utama ajaran Hanafi. 

Imam Syafi’i juga belajar kepada Waki’ bin al-Jarrah, seorang mahir sabda yang terkenal dengan kedalaman ilmunya. Kepada gurunya ini, Imam Syafi’i pernah mengeluh tentang lemahnya mahfuz dan mendapatkan nasihat untuk meninggalkan maksiat lantaran pengetahuan adalah sinar Allah.  

Guru lainnya termasuk Abdul Wahab bin Abdul Majid ats-Tsaqofi, seorang mahir sabda yang juga menjadi rujukan bagi Imam Ahmad bin Hanbal, serta Ismail bin Ibrahim al-Bashri, ustadz sabda terkenal yang hidup di Kufah.  

Keberagaman latar belakang para gurunya ini memberikan Imam Syafi’i landasan keilmuan yang luas, mencakup fikih, hadis, dan tafsir. Dengan warisan pengetahuan dari gurunya, Imam Syafi’i sukses mengembangkan ajaran Syafi’i yang menjadi salah satu rujukan utama dalam fikih Islam hingga saat ini.

Selengkapnya