Berapa Biaya Hidup Di Jakarta? Yuk, Simak Ulasannya Berikut!

Biaya Hidup Di Jakarta – Ngomong-ngomong soal merantau, pasti sebagian besar dari Grameds langsung memikirkan ibukota Jakarta yang penuh dengan gedung bertingkat dan segalanya yang serba mahal. Nyatanya, memang banyak kok yang mengincar kota Jakarta sebagai tempat perantauan walaupun sebenarnya UMR terbesar di negara kita justru berasal dari Kabupaten Karawang. Jumlah UMR Kabupaten Karawang adalah sebesar Rp5.176.179 sementara daerah DKI Jakarta adalah Rp 4.901.798. Sebuah perbedaan yang cukup signifikan bagi para perantau.

Nah, bagi Grameds yang hendak merantau di kota metropolitan ini, tentunya kudu memikirkan banyak perihal terutama bakal biaya hidup di Jakarta. Tidak hanya sekadar biaya kos-kosan alias apartemen saja yang dipikirkan, tetapi juga dengan biaya akomodasi, biaya makan, hingga biaya hiburan. Apalagi jika Grameds hendak menggunakan transportasi publik, pasti biaya akomodasi sangat berkedudukan krusial dalam seberapa besar biaya hidup di Jakarta ini.

Lantas, apa dan berapa saja rincian dalam biaya hidup di Jakarta? Yuk, segera simak ulasannya berikut ini agar Grameds tidak kewalahan saat hidup di kota besar nanti.

Rincian Biaya Hidup Di Jakarta 2023

1. Akomodasi

https://jakartamrt.co.id/

Berhubung kota Jakarta adalah sebuah kota metropolitan yang menjadi pusat beragam sektor industri, maka tentu saja kesiapan transportasi publiknya lebih unggul dibandingkan daerah lain. Mulai dari KRL Commuter Line (Kereta Rel Listrik), MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), Trans Jakarta, angkot, hingga ojek online dari beragam aplikasi.

Grameds tahu dong jika Jakarta itu sepertinya tidak bakal lepas dari adanya macet, kapanpun dan dimanapun. Maka dari itu, jika Grameds hendak merantau ke Jakarta, ada baiknya jika menggunakan transportasi publik saja sehingga tidak ikut membikin jalanan menjadi penuh lantaran kendaraan pribadi milikmu. Untuk itulah, biaya akomodasi kudu dimasukkan dalam rincian biaya hidup di Jakarta.

FYI, biaya MRT itu berbeda-beda ya berjuntai pada stasiun tujuan. Ada yang Rp4 ribu, ada pula yang kudu transit di stasiun lain sehingga mengeluarkan biaya tambahan hingga Rp8 ribu. Nah, berikut ini kisaran nilai biaya akomodasi andaikan menggunakan transportasi publik yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kenaikan nilai tiketnya.

2. Tempat Tinggal

https://cove.sg/

Untuk menjadi seorang perantau, sangat krusial memikirkan tentang “dimana saya bakal tinggal, tidur, dan rehat selepas bekerja?”. Maka dari itu, urusan tempat tinggal tidak boleh terlepas dari rincian biaya hidup di Jakarta sebagai tempat merantau. Ada banyak perihal yang kudu dipertimbangkan sebelum memilih kos-kosan alias apartemen sebagai tempat tinggal perantauan di Jakarta, seperti:

• Apakah letaknya strategis dari jalan raya dan akomodasi publik lainnya alias tidak.
• Apakah dekat dengan pasar tradisional alias swalayan alias tidak, agar mudah saat hendak membeli barang-barang kebutuhan.
• Apakah suasananya ramai alias justru sunyi lantaran sebagian besar penghuninya adalah para karyawan.
• Apakah ada CCTV agar barang-barang kita lebih kondusif terpantau.
• Apakah fasilitasnya sesuai dengan keinginanmu alias tidak.
• Apakah ramah terhadap hewan peliharaan, khususnya bagi Grameds yang mau membawa hewan piaraan ikut merantau.

Hal-hal tersebut kudu diperhatikan secara mendalam, karena tidak kocak dong jika kita malah mendapatkan kos-kosan yang letaknya terpencil sehingga malah menghabiskan duit ongkos terlalu banyak.

Jika Grameds ingin tinggal di area perkantoran seperti Sudirman, Gatot Subroto, Kuningan, Karet, dan lainnya, maka tentu saja biaya hidup di Jakarta justru menjadi lebih mahal. Namun dari segi biaya akomodasi tetap dapat berhemat lantaran ketika berangkat ke instansi bisa dengan jalan kaki saja.

Lalu gimana jika mau memilih tempat tinggal berupa apartemen? Maka Grameds harus mempertimbangkan akomodasi yang tersedia, seperti gym, jogging track, kolam renang, dan lainnya. Nah, berikut ini kisaran nilai sewa kos-kosan bulanan di Jakarta beserta fasilitasnya.

1. Kost Petakan 2×2

https://karousell.com/

Harga: Rp400-800 ribu per bulan

Deskripsi Fasilitas:

1. Luas ruangan 2m x 2m.
2. Fasilitas berbareng berupa toilet dan dapur.
3. Biasanya hanya berupa ruangan saja, tanpa tempat tidur dan perlengkapan bilik lainnya.
4. Tidak ada AC.
5. Kapasitas listrik sebesar 1.300-1.700 kVA.

2. Kost Rumahan 3×3

https://99.co/

Harga: Rp2-3 juta per bulan

Deskripsi Fasilitas:

1. Luas ruangan 3m x 3m.
2. Fasilitas berbareng berupa dapur.
3. Biasanya sudah tersedia tempat tidur, lemari, meja, kursi, dan toilet pribadi (kamar mandi dalam).
4. Terdapat AC dan jaringan WiFI.
5. Keamanan terjaga 24 jam berupa CCTV maupun satpam.
6. Kapasitas listrik sebesar 1.300-1.700 kVA.

3. Kost Rumahan 3×5

https://www.kamartidur.com/

Harga: Rp2-4 juta per bulan

Deskripsi Fasilitas:

1. Luas ruangan 3m x 5m namalain 15m²
2. Fasilitas berbareng berupa dapur.
3. Biasanya sudah tersedia tempat tidur, lemari, meja, kursi, dan toilet pribadi (kamar mandi dalam).
4. Terdapat AC dan jaringan WiFI.
5. Keamanan terjaga 24 jam berupa CCTV maupun satpam.
6. Kapasitas listrik sebesar 1.300-1.700 kVA.

4. Kost Eksekutif 4×5

https://www.kostjakarta.com/

Harga: >Rp5 juta per bulan

Deskripsi Fasilitas:

1. Luas ruangan 18m²
2. Fasilitas berbareng berupa dapur.
3. Biasanya sudah tersedia tempat tidur, lemari, meja, kursi, toilet pribadi (kamar mandi dalam), dan water heater.
4. Terdapat AC dan jaringan WiFI.
5. Keamanan terjaga 24 jam berupa CCTV maupun satpam.
6. Kapasitas listrik sebesar >1.700 kVA.

5. Kost Semi Apartemen

https://jendela360.com/

Harga: >Rp7 juta per bulan

Deskripsi Fasilitas:

1. Ruangan fully furnished yang sudah komplit dengan perabotan kasur, TV, lemari, kulkas, kitchen set, sofa, meja, AC, dan lainnya.
2. Toilet pribadi (kamar mandi dalam) dan dapur di masing-masing kamar.
3. Terdapat AC dan jaringan WiFI.
4. Keamanan terjaga 24 jam berupa CCTV maupun satpam.
5. Kapasitas listrik sebesar >1.700 kVA.
6. Terdapat akomodasi berbareng berupa gym, kolam renang, jogging track, parkir luas, dan lainnya.

3. Biaya Makan

https://detik.net.id/

Merantau alias tidak, biaya makan adalah perihal yang perlu dipikirkan secara matang-matang. Bukan berfaedah dengan penghasilan yang kita dapatkan itu, kita bebas gofood yang rupanya justru membikin semakin boros. Ada baiknya jika biaya makan juga dimasukkan dalam rincian biaya hidup di Jakarta. Ada banyak pilihan yang dapat Grameds pilih,

• Jika mempunyai waktu untuk memasak, bakal lebih irit untuk membikin bekal agar dapat dimakan saat di tempat kerja.
• Jika tidak mempunyai waktu memasak, tetapi tetap mau makan sehat, pesan saja katering untuk bulanan alias mingguan. Contoh di katering Yellow Fit membandrol nilai mulai Rp309.000 untuk menu mingguan 5 hari.
• Jika mau menggunakan katering standar yang berupa makanan rumahan dapat sekitar Rp15-25 ribu.
• Jika mau lebih hemat, beli makanan di warteg terdekat seharga Rp10-20 ribu.

Misalnya Grameds ingin memilih poin paling irit dan simple yakni membeli makanan di warteg, maka minimal sekali makan adalah Rp20.000. Jika dalam 1 hari saja makan 3 kali, maka total Rp60.000. Jadi, dalam sebulan Grameds mengeluarkan biara Rp60.000 x 31 hari = Rp1,86 juta.

4. Kebutuhan Komunikasi

https://www.pexels.com/zhengdong-hu

Kebutuhan komunikasi berupa paket internet dan Wi-Fi itu sangat krusial di era sekarang ini, lantaran memang semuanya sudah serba digital. Katakanlah di tempat kerjamu terdapat jaringan Wi-Fi, maka bakal lebih menghemat paket internet milikmu selama bekerja. Namun jika Grameds sudah berada di luar kantor, maka paket internet sangat krusial ‘kan untuk berkomunikasi, terutama untuk memesan ojek online.

Nah, kebutuhan komunikasi berupa paket internet ini disesuaikan dengan apa provider kartu milikmu. Misalnya provider XL membandrol paket informasi 65GB dengan nilai Rp110.000.

Jika Grameds ternyata mempunyai kebutuhan lain berupa TV kabel di kos-kosan maupun apartemen, maka dapat memilih paket WiFi plus TV kabel. Ada banyak kok provider yang menyediakan itu semua, salah satunya Indihome dengan paket mulai dari Rp320.ooo – Rp1,8 juta per bulan.

5. Belanja Bulanan

https://www.pexels.com/aleksandar-pasaric

Dalam perihal shopping bulanan ini, Grameds dapat memilih untuk membelinya di swalayan, pasar tradisional, maupun secara online. Kebutuhan bulanan ini mencangkup:

• Perlengkapan mandi (sabun, shampo, odol, persediaan sikat gigi, pembalut), sekitar Rp120.000 per bulan, berjuntai pemakaian.
• Perlengkapan makan (saos, kecap, ramuan dapur) sekitar Rp100.000 per bulan, berjuntai pemakaian.
• Air galon, sekitar Rp20.000 per galon.

6. Lifestyle

https://www.pexels.com/zhugewala

Biaya hidup di Jakarta tentu saja kudu meliputi style hidup, terutama bagi Grameds yang perempuan, kebutuhan bakal skincare dan makeup tidak boleh terlupakan begitu saja. Apalagi jika Grameds bekerja di kantoran, pasti makeup dan skincare sangat menunjang penampilan di instansi agar terlihat rapi. Nah, berbelanja kebutuhan skincare dan makeup ini dapat dilakukan secara online maupun offline kok.

Untuk kebutuhan skincare, agar lebih irit pengeluaran, beli saja serba-serbi skincare sesuai kebutuhan dengan ukuran jumbo. Lalu untuk kebutuhan makeup, usahakan jangan terlalu fomo mengikuti apa saja yang tengah trend lantaran belum tentu cocok di wajah kita. Misalnya untuk kebutuhan skincare, dapat dialokasikan sebagai berikut,

• Sabun cuci muka Himalaya 100ml : Rp20.000
• Toner SNP Peptaronic 320 ml: Rp130.000
• Serum SNP Peptaronic 220ml: Rp125.000
• Moisturizer Skin Game 120ml: Rp180.000

Ukuran skincare yang jumbo seperti itu disinyalir lebih irit lantaran dapat digunakan hingga 6 bulan lamanya. Trik agar lebih irit adalah dengan mengikuti promosi di sosial media dari brand favoritmu, tetapi kudu tetap memperhatikan seberapa butuhnya Anda bakal produk tersebut.

7. Hiburan

https://rockincelebes.com/

Ada begitu banyak intermezo yang terdapat di kota besar seperti Jakarta. Mulai dari mall, gedung bioskop, pagelaran musik, kafe aesthetic, wahana wisata, dan lainnya. Nah, Grameds juga tentunya boleh kok sekali-kali datang ke tempat intermezo tersebut. Namun andaikan Grameds ternyata tidak suka dengan kerumunan orang, maka intermezo yang paling yahud adalah dengan langganan OTT seperti Netflix.

Biaya hidup di Jakarta yang melingkupi intermezo ini mempunyai perkiraan sebagai berikut,

• Nonton movie terkini di bioskop: Rp50.000
• Langganan Netflix: Rp60.000 per bulan
• Nongkrong di kafe: Rp100.000
• Datang ke wahana wisata Dufan: Rp189.000 (weekday)

Total Biaya Hidup di Jakarta Selama Sebulan Secara Umum

Anggap saja, ketika hendak merantau ke Jakarta, Grameds memilih transportasi umum berupa MRT dan ojek online. Lalu tempat kerjamu menggunakan sistem 5 hari kerja sehingga hanya hari Senin sampai Jumat saja. Maka berasas rincian-rincian yang telah dibahas sebelumnya, total biaya hidup di Jakarta selama satu bulan secara umum adalah,

Rekomendasi Buku Terkait

1. Enak Sih, Tapi…: Cerita Perempuan Indonesia di Tanah Rantau

Enak Sih, Tapi…: Cerita Perempuan Indonesia di Tanah Rantau

2. Muda Kaya Karya : Bangun Hidup yang Dahsyat, Jangan Jadi Biasa-Biasa Saja

Jika membahas masa muda, pasti tidak terlepas dari kesenangan dan kenikmatan duniawi. Namun, apakah Anda mau menghabiskan masa muda hanya untuk perihal yang berkarakter sementara? Apakah Anda tidak mau menjadikan masa muda Anda spesial sehingga menjadikan diri Anda pribadi yang unggul? Apakah Anda sudah memikirkan gimana hidup Anda kelak usai masa muda Anda habis? Apakah Anda hanya mau hidup sekadar hidup, yang jika sudah tiada kelak bakal dilupakan eksistensinya oleh orang-orang?

Dengan tiga topik yang berbeda tapi saling berkaitan, kitab ini memberikan tuntunan gimana caranya menjadi generasi muda yang tidak biasa-biasa saja, generasi muda yang menghasilkan karya dan berfaedah bagi sesama. Bagian pertama kitab ini bakal membahas Muda, bagian kedua membahas Kaya, dan bagian ketiga membahas Karya.

Buku ini membahas tiga tema besar yang sama-sama krusial untuk memaknai masa muda kaum muslim. Pertama adalah apa saja yang bisa dilakukan untuk membikin masa muda bermakna, lampau membahas tema kaya, dan yang ketiga membahas tentang tema karya. Semua pembahasan berpatokan pada tuntunan kepercayaan Islam, ialah Al-Qur’an dan hadits.

3. Explore: 20 Kisah Perantau Ilmu

Tunggu… Tinggal jauh dari orangtua, sahabat, dan kampung halaman. It’s not always sunshine and roses. Kuliah di luar negeri butuh perjuangan. Perjuangan meraih beasiswa, meyakinkan keluarga, melawan dugaan miring, hingga perjuangan memperkuat hidup. Tidak mudah untuk mendapat nilai yang bagus dan lulus di semua mata kuliah. Tidak mudah untuk beradaptasi dengan suasana yang ekstrim. Juga bukan perihal mudah untuk berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda.

Kuliah di luar negeri menjadi kebanggaan tersendiri yang membawa nafas segar bagi generasi bangsa Indonesia menuju 100 tahun Indonesia emas. Dengan membaca tulisan ini, berfaedah kita telah mengawasi eksplorasi terhadap kisah-kisah mereka yang bersusah-payah untuk membanggakan Indonesia di negeri asing.

4. Novel Anak Rantau

Novel Anak Rantau yang ditulis oleh Ahmad Faudi dan diterbitkan oleh Falcon Publishing tahun 2019 ini merupakan novel best seller yang mengandung banyak pembelajaran dalam kisahnya. Buku ini cocok dibaca siapa saja yang mau mengetahui makna kehidupan.

Kisah dimulai dari perjalanan Hepi yang ditinggal ayahnya di tanah Minang sebagai hukuman. Merasa sakit hati dan terbuang, Hepi kemudian hidup berbareng kakek dan neneknya sembari bekerja mengumpulkan duit demi bisa pulang ke Jakarta. Dalam perjalanannya, Hepi menyadari bahwa dendam terhadap ayahnya tak lepas dari sebuah rasa kangen dan takut.

5. Kota Urban Jakarta dalam Komik Karya Zaldy

Komik seringkali tidak ditanggapi secara serius lantaran dianggap sebagai produk budaya populer, namun kajian Zaldy terhadap komik menunjukkan bahwa komik ada kaitannya dengan sejarah kota Jakarta sebagai kota urban. Ia menggambarkan Orde Baru dan hubungan kota yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan kota.

Menarik juga untuk disimak gimana rumor kelamin dimunculkan, namun Zaldy mungkin tidak menyadarinya, lantaran plot komik romantis ini dibentangkan dari seorang tokoh perempuan. Perempuan digambarkan sebagai salah satu yang turut terkena pengaruh luas dari Barat. Perempuan tidak lagi hanya memainkan peran tradisional, mereka secara berdikari menentukan kehidupan mereka sendiri.

6. Jakarta Street Food – Dwi Bahasa

The vibrant culinary scene of Jakarta, home to its 12 million inhabitants has put Jakarta on a stature similar to New York, Berlin, Singapore, and Los Angeles. But what makes our city’s gastronomical climate different from others? The answer lies in our myriad delectable selections of street food.

Culinary diversity that one finds in Jakarta is an undeniable proof that Jakarta is a “melting pot” of many ethnicities and cultures that since 16th – 18th centuries had been the epicenter of the dunia spice trade. We present you with the first ever book about Jakarta Street food written by a chef in English and Indonesian.

7. Cerita Cinta Dan Cita-Cita Kumpulan Kisah None Jakarta (1981-2016)

Setiap kota maupun daerah pasti mempunyai sebuah kontes untuk memilih duta pariwisata di daerah tersebut. Salah satu kontes yang cukup terkenal ialah kontes Abang None Jakarta, Kontes ini sudah diadakan sejak tahun 1968. Kontes None Jakarta Pertama diadakan bertepatan dengan HUT Jakarta ke 441 pada 22 Juni 1968 di Miraca Sky Club, Sarinah.

Sebanyak 36 peserta dan terpilih Riziani Malik sebagai None Jakarta 1968. Untuk menjadi seorang None Jakarta tentunya bukan perihal yang mudah bagi para kaum perempuan, karena pasti banyak sekali orang-orang lain juga yang mau masuk ke dalam kontes tersebut. Selain kudu berwawasan tinggi terutama mengenai Jakarta, sebagai None Jakarta tentunya juga penampilan menjadi yang paling utama. Selain penampilan secara fisik, sikap dan tingkah laku tentunya menjadi nilai lebih bagi para calon None Jakarta ini.

Namun dibalik anggunya para None Jakarta ini, mereka juga manusia biasa yang pastinya punya sisi kehidupan lain di belakang panggung. Buku ini berisi kumpulan cerita, cinta, dan cita-cita para wanita yang mendapat kesempatan menjalani tahapan kehidupan di Ibu Kota DKI Jakarta.

Mereka adalah None Jakarta yang membuka banyak pintu pilihan untuk berkarya sesuai passion yang dimiliki. Selain itu, mereka juga bercerita tentang pengharapan Jakarta yang lebih baik.

Sumber:

• https://www.lancar.id/blog/entertainment-lifestyle/rincian-biaya-hidup-di-jakarta-untuk-karyawan/
• https://lifepal.co.id/media/menghitung-mahalnya-biaya-hidup-di-jakarta-2018/
• https://hidup.co.id/cost-of-living-in-jakarta/