Berapa Lama Janin Tidak Bergerak, Apakah Ia Tertidur?

Jan 25, 2025 09:30 PM - 2 minggu yang lalu 22139

Jakarta -

Tahukah Bunda, bahwa janin juga punya waktu tidur lho! Sama seperti kita, janin pun butuh waktu untuk beristirahat. Saat Bunda mulai merasakan aktivitas mini di perut, itu tandanya Si Kecil mulai aktif dan berkembang. Yuk Bunda ketahui waktu janin tidur dalam kandungan dan ciri-cirinya.

Ciri janin tidak bergerak

Bunda pasti pernah merasa resah ketika tiba-tiba Si Kecil di dalam perut tidak bergerak, kan? Tenang, Bunda, kadang janin memang mengalami saat-saat tenang. Namun, ada beberapa perihal yang perlu diperhatikan jika janin jarang bergerak alias tidak bergerak sama sekali dalam waktu yang cukup lama. Yuk, kita simak ciri-ciri janin tidak bergerak dan apa yang bisa Bunda lakukan!

1. Tidak ada aktivitas dalam waktu lama

Salah satu karakter utama janin tidak bergerak adalah ketika Bunda merasa tidak ada aktivitas sama sekali dalam waktu lebih dari 2 jam. Janin biasanya aktif bergerak, jadi jika tiba-tiba tidak ada gerakan, Bunda perlu lebih waspada.

2. Bergerak Lebih Jarang dari Biasanya

Jika biasanya janin sering bergerak alias Bunda bisa merasakan aktivitas yang jelas, namun kali ini aktivitas janin jauh berkurang alias terasa sangat lemah, itu bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil sedang dalam kondisi yang perlu diperhatikan.

2. Gerakan yang terasa berbeda

Kadang-kadang, aktivitas janin bisa terasa berbeda, misalnya lebih lambat alias lebih sedikit dari biasanya. Ini bisa menjadi tanda bahwa janin sedang merasa tidak nyaman alias perlu perhatian.

Meski begitu, ada banyak argumen kenapa janin mungkin tidak bergerak seperti biasanya, dan itu tidak selalu berfaedah ada masalah serius. Namun, jika janin tidak bergerak sama sekali dalam waktu yang lama, terutama setelah Bunda mencoba makan alias minum untuk merangsang gerakannya, maka ini adalah saat untuk waspada.

Gerakan janin yang tiba-tiba berkurang alias terasa lemah juga bisa menjadi tanda bahwa Si Kecil memerlukan perhatian lebih. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Bunda segera menghubungi master alias perawat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Biasanya, master bakal memeriksa debar jantung janin menggunakan perangkat seperti Doppler alias CTG untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Jangan ragu untuk segera memeriksakan diri jika Bunda merasa ada yang tidak biasa, lantaran penemuan awal sangat krusial untuk kesehatan janin.

Bunda juga bisa mencoba beberapa langkah sederhana untuk memantau aktivitas janin, seperti berebahan miring ke kiri alias mengonsumsi makanan manis. Cara ini seringkali dapat membantu merangsang aktivitas janin, terutama jika dia hanya sedang dalam posisi tenang.

Normalkah jika janin tidak bergerak?

Pasti ada saat-saat Bunda bertanya-tanya, “Kok Si Kecil enggak bergerak, ya?” Jangan cemas Bunda, ada banyak perihal yang memengaruhi aktivitas janin dalam kandungan. Janin yang tidak bergerak untuk sementara waktu bisa jadi normal, terutama jika perihal itu terjadi lantaran janin sedang tidur alias berada dalam fase istirahat. 

Dilansir dari Parents, bayi yang sedang tumbuh menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Faktanya, selama sebagian besar kehamilan, bayi Bunda tidur 90 hingga 95 persen sehari. Beberapa jam tersebut dihabiskan dalam tidur nyenyak, beberapa dalam tidur REM, dan beberapa dalam keadaan tidak menentu akibat otak mereka yang belum matang. Selama tidur REM, mata mereka bergerak maju mundur seperti mata orang dewasa. 

Beberapa intelektual apalagi percaya bahwa janin bermimpi saat mereka tidur. Sama seperti bayi setelah lahir, mereka mungkin bermimpi tentang apa yang mereka ketahui seperti sensasi yang mereka rasakan di dalam rahim. Yang menarik, pola tidur ibu mengandung terbukti memengaruhi tidur bayi mereka yang sedang tumbuh. Dampak ini meluas melampaui masa sekarang hingga masa kanak-kanak, sehingga semakin krusial bagi ibu mengandung untuk mendapatkan rehat yang cukup.

Dikutip dari Healthline, para peneliti dalam sebuah studi tahun 2010, Trusted Source menggunakan beragam metode untuk mempelajari perilaku tidur janin. Mereka melacak debar jantung janin dan menemukan bahwa hasilnya menunjukkan pola tidur dan bangun yang teratur.

Dalam sebuah studi tahun 2008 oleh Trusted Source, para peneliti menggunakan rekaman elektrokardiografi janin (FECG) untuk membandingkan subjek yang sama baik di dalam rahim maupun saat baru lahir. Mereka melacak empat kondisi antara lain, tidur tenang, tidur aktif, bangun tenang, dan bangun aktif. Setiap kondisi diidentifikasi berasas aktivitas mata, debar jantung, dan gerakan.

Mereka menemukan bahwa ada kesamaan dalam pola tidur yang terbentuk di dalam rahim, tetapi bayi baru lahir yang menghabiskan lebih banyak waktu tidur menunjukkan pola tidur yang lebih matang saat baru lahir, yang berfaedah bahwa mereka tidur lebih sedikit daripada sebelum lahir.

5 Penyebab janin berakhir bergerak dalam kandungan 

Ada beberapa situasi janin yang tidak bergerak tetap dianggap wajar. Ini dia, Bunda:

1. Janin sedang tidur

Saat janin tidak bergerak, perihal pertama yang perlu Bunda ingat adalah si mini juga butuh waktu untuk beristirahat. Sama seperti kita, janin mempunyai pola tidur dan bangun. Biasanya, janin bakal tidur selama 20 hingga 40 menit, alias apalagi hingga 90 menit. Dalam waktu-waktu ini, wajar jika Bunda tidak merasakan gerakannya. Setelah usia kandungan memasuki 28 minggu, janin juga mulai mempunyai pola aktivitas yang lebih teratur, meskipun tetap ada saat-saat dia lebih tenang.

Selain itu, jika Bunda mau memandang lebih banyak kegiatan janin selama USG, biasanya master alias teknisi USG dapat menyarankan untuk mencoba rangsangan ringan, seperti menggerakkan tubuh alias minum sesuatu yang manis, untuk membangunkan janin secara perlahan.

Namun, krusial untuk diingat Bunda, bahwa siklus tidur janin sangat bervariasi, dan periode tidur lebih sering terjadi pada usia kehamilan tertentu. Pola tidur ini biasanya dipengaruhi oleh perkembangan sistem saraf dan otak janin.

Berikut penjelasan mengenai jam tidur janin pada usia kehamilan 4 bulan (16 minggu), 6 bulan (24 minggu), dan 7 bulan (28 minggu).

Jam tidur janin usia 4 bulan (16 minggu)

Pada usia kehamilan 4 bulan, janin mulai berkembang lebih pesat, dan meskipun ukuran tubuhnya tetap kecil, dia mulai mempunyai pola tidur yang lebih teratur. Janin pada usia ini umumnya tidur selama 16 hingga 18 jam sehari.

Namun, tiduran janin ini belum terlalu panjang dan sering terputus-putus. Perkembangan sistem saraf janin semakin matang, dan pada usia ini, Bunda bisa mulai merasakan aktivitas mini yang terkadang tetap susah untuk dibedakan antara aktivitas janin dan kegiatan lainnya.

Namun, pada usia ini, janin belum mempunyai siklus tidur REM (Rapid Eye Movement) yang lengkap. Tidurnya lebih berfokus pada fase tidur dalam (deep sleep), meski pola tidur tetap cukup acak.

Jam tidur janin usia 6 bulan (24 minggu)

Memasuki usia 6 bulan, janin semakin aktif dan sistem sarafnya mulai berkembang lebih lanjut. Janin sekarang tidur lebih lama, ialah sekitar 18 hingga 20 jam sehari. Tidur janin pada usia ini juga lebih terstruktur dengan adanya fase tidur REM, yang merupakan fase tidur dalam di mana otak aktif dan tubuh mengalami perkembangan.

Pada saat tidur, aktivitas janin mulai terasa lebih jelas, dan Bunda mungkin merasakan tendangan alias aktivitas Si Kecil, terutama setelah makan alias di malam hari ketika Bunda sedang beristirahat. Pola tidur janin juga condong lebih sering terputus, dan dia aktif bergerak setelah bangun tidur.

Jam tidur janin usia 8 bulan (32 minggu)

Pada usia kehamilan 8 bulan, janin tidur lebih lama, ialah sekitar 20 hingga 22 jam sehari. Pola tidurnya semakin mirip dengan bayi baru lahir, dengan lama tidur yang lebih panjang dan lebih teratur. Di usia ini, janin mempunyai siklus tidur REM dan non-REM yang lebih jelas.

Gerakan janin juga semakin terasa intens saat dia bangun tidur. Kadang-kadang, Bunda dapat merasakan gerakan-gerakan kuat seperti menendang alias menggeliat. Pada tahap ini, janin sudah cukup besar dan ruang di dalam rahim semakin sempit, sehingga aktivitas janin dapat terasa lebih kuat dan terkadang lebih terbatas.

2. Kehamilan dini

Jika usia kehamilan Bunda tetap di bawah 24 minggu, aktivitas janin mungkin belum terasa konsisten. Ini lantaran tubuh Si Kecil tetap kecil, dan gerakannya kadang susah terasa, terutama jika ini kehamilan pertama.

3. Posisi janin

Posisi janin juga memengaruhi apakah gerakannya terasa alias tidak. Misalnya, jika janin menghadap ke punggung Bunda, aktivitas kecilnya mungkin susah dirasakan. Hal ini terutama sering terjadi jika usia kehamilan tetap dini, di bawah 24 minggu, di mana tubuh janin tetap mini sehingga gerakannya lebih halus.

4. Kekurangan daya pada Bunda

Bunda yang merasa sangat lelah, dehidrasi, alias kurang asupan makanan mungkin mengalami penurunan energi, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi kegiatan janin. Ketika tubuh Bunda tidak cukup mendapatkan nutrisi, pasokan daya ke janin juga bisa menurun.

Cara mengatasi janin berakhir bergerak 

Saat janin tiba-tiba berakhir bergerak alias gerakannya terasa berkurang, wajar jika emosi resah muncul. Janin yang berakhir bergerak tidak selalu menandakan masalah serius, tetapi krusial bagi Bunda untuk selalu waspada. Namun, krusial untuk tetap tenang dan mencoba beberapa langkah sederhana untuk merangsang aktivitas janin sebelum memutuskan pergi ke dokter. Berikut adalah langkah mengatasinya:

1. Berbaring miring ke kiri

Berbaring miring ke sisi kiri membantu aliran darah dan oksigen ke janin menjadi lebih optimal. Bunda juga bisa meletakkan bantal di bawah perut untuk lebih nyaman. Fokuslah merasakan aktivitas janin saat berada dalam posisi ini.

2. Makan alias minum sesuatu

Mengonsumsi makanan ringan alias minuman dingin sering kali dapat merangsang kegiatan janin. Pilih camilan manis seperti buah-buahan, cokelat, alias yogurt, lantaran lonjakan gula darah dapat membikin janin lebih aktif. Air dingin alias saribuah buah juga bisa menjadi pilihan.

3. Berbicara alias mengusap perut

Janin mulai mengenali bunyi Bunda sejak usia kehamilan 24 minggu. Cobalah berbincang alias menyanyikan lagu lembut sembari mengusap perut. Beberapa janin merespons stimulasi bunyi alias sentuhan dengan bergerak.

4. Mencoba suasana yang tenang

Kadang, janin menjadi kurang aktif jika Bunda terlalu sibuk alias stres. Cobalah untuk duduk alias berebahan di tempat yang tenang, jauh dari gangguan, dan konsentrasi pada aktivitas Si Kecil. Ketika tubuh Bunda rileks, janin condong lebih aktif.

5. Hitung aktivitas janin

Mulai usia kehamilan 28 minggu, krusial untuk memantau aktivitas janin setiap hari. Dalam waktu dua jam, janin semestinya bergerak setidaknya 10 kali. Jika dalam dua jam aktivitas janin kurang dari itu, segera konsultasikan dengan master alias bidan.

6. Hindari dehidrasi

Pastikan Bunda cukup minum air putih. Dehidrasi dapat memengaruhi sirkulasi darah ke janin dan membikin gerakannya melemah. Minumlah air putih secara teratur sepanjang hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

7. Periksa ke master alias bidan

Jika semua langkah di atas sudah dilakukan tetapi janin tetap tidak bergerak alias pola gerakannya berbeda dari biasanya, segera temui master alias bidan. Pemeriksaan menggunakan Doppler, CTG (Cardiotocography), alias USG dapat membantu memastikan kondisi janin. Jangan ragu untuk mencari support medis kapan saja Bunda merasa ada yang tidak biasa.

Waktu yang tepat ke obgyn saat pergerakan janin berkurang

Gerakan janin adalah salah satu tanda krusial bahwa Si Kecil sehat dan berkembang dengan baik di dalam kandungan. Jika gerakannya terasa berkurang alias apalagi berhenti, wajar jika Bunda merasa cemas. Namun, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke master obgyn? 

Gerakan janin mulai terasa pada usia kehamilan 16 hingga 24 minggu, tergantung pada kehamilan pertama alias bukan. Pada usia kehamilan 28 minggu ke atas, aktivitas janin biasanya mulai teratur.

Di waktu tertentu, dia mungkin lebih aktif, misalnya setelah Bunda makan, alias saat beristirahat di malam hari. Bunda mungkin sudah terbiasa dengan pola aktivitas janin, seperti kapan dia lebih aktif alias kapan dia condong tenang. Jika gerakannya terasa berbeda dari biasanya, inilah beberapa situasi yang perlu diperhatikan Bunda.

1. Tidak ada aktivitas dalam 2 jam

Janin biasanya bakal bergerak setidaknya 10 kali dalam 2 jam. Namun, ada kalanya aktivitas janin terasa berkurang alias apalagi lenyap sama sekali. Perlu diingat bahwa janin juga mempunyai waktu tidur, biasanya sekitar 20 hingga 40 menit, alias bisa mencapai 90 menit.

Selama waktu itu, wajar jika gerakannya tidak terasa. Tetapi, jika dalam dua jam janin sama sekali tidak bergerak, meskipun Bunda sudah mencoba makan makanan manis alias berebahan miring ke kiri, ini adalah tanda untuk segera berkonsultasi ke obgyn.

2. Pola aktivitas berubah drastis

Perubahan pola aktivitas yang drastis juga menjadi argumen krusial untuk memeriksakan diri. Jika biasanya si mini aktif di pagi alias malam hari, tetapi tiba-tiba menjadi sangat tenang, perihal ini perlu diperhatikan. Kondisi ini bisa menandakan bahwa janin memerlukan perhatian lebih.

3. Disertai indikasi lain

Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah jika berkurangnya aktivitas janin disertai indikasi lain, seperti nyeri perut, perdarahan, alias keluarnya cairan ketuban. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk memastikan kesehatan Bunda dan janin.

Dokter mungkin bakal memulai dengan pemeriksaan seperti Non-Stress Test (NST) untuk mengevaluasi debar jantung janin dan responsnya terhadap gerakan. Selain itu, pemeriksaan USG dapat dilakukan untuk memandang kondisi janin, termasuk aliran darah dan jumlah cairan ketuban. Langkah ini membantu memastikan bahwa janin dalam keadaan sehat dan tidak ada komplikasi yang perlu ditangani.

Berapa kali normalnya pergerakan janin dalam kandungan?

Pergerakan janin dalam kandungan merupakan salah satu tanda krusial perkembangan dan kesejahteraan si kecil. Jumlah dan pola pergerakan janin dapat bervariasi, terutama seiring bertambahnya usia kehamilan.

Secara umum, normalnya janin mulai aktif bergerak sejak minggu ke-18 hingga ke-25 kehamilan, meskipun beberapa ibu mungkin baru merasakannya sedikit lebih lambat, terutama pada kehamilan pertama.

Pada trimester ketiga, setelah minggu ke-28, aktivitas janin biasanya menjadi lebih teratur dan mudah dikenali. Normalnya, janin bakal bergerak setidaknya 10 kali dalam waktu 2 jam ketika sedang aktif. Gerakan ini bisa berupa tendangan, putaran, alias dorongan yang terasa jelas oleh Bunda.

Namun, janin mempunyai siklus tidur dan bangun di dalam kandungan, sehingga wajar jika ada saat-saat tertentu gerakannya terasa lebih sedikit. Biasanya, janin condong lebih aktif setelah Bunda makan, minum, alias beristirahat. Jika janin sedang “tidur”, gerakannya mungkin lebih minim, tetapi ini tidak perlu dikhawatirkan selama aktivitas normal kembali dalam beberapa jam. 

Jika pergerakan terasa berkurang secara signifikan alias tidak sesuai dengan pola biasanya, krusial untuk segera berkonsultasi dengan master kandungan. Detak jantung dan kegiatan janin bakal diperiksa untuk memastikan kondisinya tetap sehat. Memantau pergerakan janin setiap hari dapat membantu Bunda lebih memahami kebiasaan si mini dan memberikan tanda awal jika ada perihal yang perlu diperhatikan.

Konsistensi dalam pola aktivitas janin adalah kunci utama, bukan hanya jumlahnya. Jika Bunda merasa ada perubahan yang mencolok alias mempunyai kekhawatiran, jangan ragu untuk meminta pendapat dokter. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya