Bitcoin Anjlok Ke Level Terendah Sejak November 2024

Mar 12, 2025 09:56 AM - 3 hari yang lalu 4515

KincaiMedia – Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan jual yang kuat setelah kehilangan level US$ 85.000. Saat ini, nilai BTC berada di titik terendah sejak November 2024, memicu kekhawatiran di kalangan investor. Selain itu, kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil semakin memperburuk situasi di pasar kripto.

Sejak akhir Januari, nilai Bitcoin terus menurun tanpa ada tanda-tanda pemulihan. Melansir dari newsbtc.com, banyak analis mulai bertanya-tanya apakah tren bullish sudah berakhir, terutama lantaran BTC terus kandas menembus level resisten krusial dan malah mencetak level terendah baru,

Menurut informasi dari Glassnode, parameter Mayer Multiplier menunjukkan bahw level support berikutnya berada di US$ 66.000. Jika tekanan jual tidak mereda, nilai Bitcoin bisa turun lebih dalam dan menguji level tersebut dalam beberapa minggu ke depan.

Selain aspek teknikal, kondisi ekonomi dunia juga berkedudukan besar dalam melemahkan pasar kripto. Pasar saham Amerika, misalnya, telah turun ke level terendah sejak September 2024. Ketidakstabilan ini semakin memperburuk kepercayaan investor, tidak hanya di pasar saham namun juga di aset kripto.

Di sisi lain, kebijakan ekonomi Presiden Amerika Donald Trump juga menambahkan ketidakpastian. Ketakutan bakal perang jual beli dunia serta keputusan ekonomi yang tidak terduga membikin penanammodal makin berhati-hati dalam mengambil resiko. Akibatnya, banyak yang memilih untuk menarik modal mereka dari aset beresiko tinggi seperti Bitcoin.

Baca Juga: Pasar Bull Belum Berakhir Meski Bitcoin Anjlok, Ini Alasannya

Secara teknikal, Bitcoin berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Analis Ali Martinez mencatat bahwa BTC sekarang sedang diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 200 hari (200-day MA), sebuah parameter krusial yang sering digunakan untuk menentukan tren jangka panjang. Jika nilai tidak segera naik kembali ke atas level ini, Bitcoin bisa terus tertekan dan mendekati support di US$ 66.000.

Agar Bitcoin bisa keluar dari tren penurunan ini, nilai kudu kembali ke atas level 200-day MA, yang saat ini berada di kisaran US$ 83.500. Jika BTC sukses menembus level tersebut, ini bisa menjadi tanda awal pemulihan. Namun, jika tidak, tekanan jual kemungkinan bakal terus berlanjut.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 81.700 setelah kandas memperkuat di atas 200-day MA di US$ 83.450. Para trader sekarang mengawasi apakah BTC bisa kembali ke level US$ 85.000 dalam waktu dekat. Jika tidak, nilai bisa terus turun hingga ke kisaran US$ 80.000 – US$ 78.000.

Lebih jelek lagi, jika Bitcoin turun di bawah kisaran tersebut, maka kemungkinan besar nilai bakal jatuh lebih dalam ke level support berikutnya di US$ 75.000 – US$ 72.000.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya