Bitcoin Bertahan Di Bawah $100.000! Bagaimana Kelanjutan Pergerakannya?

Dec 23, 2024 01:26 PM - 1 bulan yang lalu 40105

Bitcoin, aset mata duit digital dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, mengalami penurunan signifikan, dimana harganya jatuh dan memperkuat di bawah $100.000 sejak akhir pekan lalu. 

Koreksi ini disebabkan oleh kombinasi aspek makroekonomi, tindakan jual penanammodal institusional, dan pergeseran sentimen pasar. Namun, analis tetap optimistis dengan potensi pemulihan di masa depan.

Pernyataan Jerome Powell dan Aksi Jual Institusional

Pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, menjadi salah satu pemicu utama koreksi di pasar kripto. 

Pada pertengahan Desember 2024, Powell mengumumkan bahwa meskipun suku kembang referensi diturunkan, ketidakpastian mengenai pemulihan ekonomi dan inflasi tetap tinggi. 

Ia juga menyatakan rencana pengurangan gelombang penurunan suku kembang pada 2025, yang menurunkan kepercayaan diri investor. Ketidakpastian ini membikin banyak penanammodal menarik biaya dari aset berisiko seperti Bitcoin ke aset yang lebih aman.

Kondisi ini memperburuk sentimen pasar yang sudah rapuh, dengan tekanan jual besar-besaran di beragam aset keuangan, termasuk kripto. 

Koreksi ini terjadi berbarengan dengan penurunan volume perdagangan Bitcoin, yang mencapai titik terendah sebesar $59,51 miliar, alias turun 52,03% dari sebelumnya. Hal ini mencerminkan pelemahan kegiatan pasar yang signifikan, terutama menjelang libur panjang akhir tahun.

Faktor lain yang memengaruhi penurunan nilai Bitcoin adalah tindakan jual besar-besaran oleh hedge fund dan manajer investasi institusional. 

Jumat terakhir sebelum Natal, pada 20 Desember 2024, menjadi salah satu hari dengan volume jual terbesar tahun ini. Para manajer investasi menutup posisi mereka untuk mengurangi akibat selama libur panjang dan menstabilkan portofolio mereka.

Contoh nyata adalah BlackRock, pemimpin pasar ETF Bitcoin. Setelah mencatat rekor 16 hari arus masuk biaya berturut-turut melalui iShares Bitcoin Trust (IBIT), BlackRock mencatat arus keluar pertama sebesar $72,7 juta pada 19 Desember 2024. 

Selain itu, Fidelity juga mencatat arus keluar terbesar senilai $208,5 juta pada hari yang sama. Arus keluar ini menunjukkan bahwa apalagi penanammodal institusional besar condong berhati-hati di tengah ketidakpastian pasar.

Menurut informasi dari ETF Store, pasar ETF Bitcoin mencatat penurunan total $671,9 juta pada 19 Desember dan $277 juta pada 20 Desember. Meskipun demikian, para analis percaya bahwa tindakan jual ini berkarakter sementara dan lebih mengenai dengan penyesuaian portofolio akhir tahun.

Optimisme Jangka Panjang

Walau terjadi penurunan nilai ini, beberapa parameter menunjukkan bahwa optimisme terhadap Bitcoin tetap kuat. 

MicroStrategy, misalnya, terus meningkatkan kepemilikan Bitcoinnya meskipun pasar mengalami tekanan. Pendekatan ini mencerminkan kepercayaan institusional terhadap prospek jangka panjang aset digital ini.

Selain itu, beberapa produk ETF Bitcoin, seperti Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) dan Hashdex Bitcoin ETF (DEFI), mencatat keahlian tahunan yang mengesankan dengan pertumbuhan masing-masing 147,21% dan 116,62%. 

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pasar mata duit digital sedang dalam fase konsolidasi, permintaan untuk produk investasi berbasis Bitcoin tetap tinggi.

Analis juga mencatat bahwa tekanan jual besar yang terjadi saat ini lebih berkarakter sementara. Setelah libur akhir tahun, pasar diharapkan kembali pulih, didukung oleh peningkatan kegiatan perdagangan dan arus masuk biaya dari institusi. 

Dengan mengambil mata duit digital yang terus berkembang dan support dari pemain besar seperti BlackRock dan Fidelity, prospek jangka panjang Bitcoin tetap optimis.

Analisis Teknikal dan Prospek Harga Bitcoin

Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini berada dalam fase koreksi yang diperkirakan dapat bersambung ke level pemisah bawah berikutnya, ialah $92.000 hingga $89.000. Indikator RSI menunjukkan bahwa Bitcoin telah memasuki area negatif, menandakan tekanan jual yang tetap mendominasi pasar. 

Grafik Harian BTCUSD

Namun, setelah libur Tahun Baru, kegiatan perdagangan diperkirakan bakal kembali meningkat, seiring kembalinya hedge fund, manajer investasi, dan whale ke pasar.

Meskipun demikian, penanammodal disarankan untuk menerapkan manajemen akibat yang ketat. Dengan volatilitas yang tetap tinggi, krusial untuk memastikan eksposur portofolio tetap terkendali. 

Prospek jangka panjang Bitcoin tetap cerah, dengan banyak analis memperkirakan nilai bisa mencapai $250.000 pada 2025. 

Proyeksi ini didukung oleh meningkatnya mengambil institusional dan perbaikan prasarana pasar, seperti peluncuran ETF Bitcoin berbasis spot yang terus mencatat arus masuk signifikan sebelum koreksi terbaru.

Kesimpulan

Penurunan Bitcoin di bawah $100.000 merupakan hasil dari kombinasi tekanan makroekonomi, tindakan jual institusional, dan penyesuaian portofolio akhir tahun. Namun, koreksi ini tidak mengubah prospek jangka panjang Bitcoin yang tetap cerah. 

Dengan potensi rebound setelah libur Tahun Baru dan optimisme terhadap sasaran nilai $250.000 pada 2025, Bitcoin tetap menjadi aset yang menarik bagi banyak investor.

Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar dalam jangka pendek dan memastikan manajemen akibat yang ketat. 

Dengan mengambil yang terus berkembang dan support institusional yang kuat, Bitcoin tetap berada di jalur untuk menjadi pilar utama dalam ekosistem finansial dunia di masa depan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya