Bitcoin Dapat Pukulan Telak, Akankah Stabil Di Us$ 100.000?

Dec 07, 2024 08:54 AM - 5 bulan yang lalu 191111

KincaiMedia – Pasar mata duit mata duit digital kembali mengalami gejolak setelah harganya terkena pukulan telak dan jatuh di nomor US$ 95.000. Penurunan ini terjadi setelah beberapa saat sebelumnya sempat meraih level US$ 103.000.

Melansir dari thenewscrypto.com, saat ini nilai Bitcoin berada di posisi US$ 100.000, di mana telah terjadi penurunan sebesar 5,10 persen dalam sehari. Penurunan ini juga terjadi di tengah meningkatnya kegiatan perdagangan, dengan volume perdagangan yang naik 17,68 persen menjadi US$ 130,68 miliar.

Kapitalisasi pasar Bitcoin sekarang berada di nomor US$ 1,94 triliun. Angka ini merupakan kontribusi terbesar pada total kapitalisasi pasar mata duit digital yang mencapai US$ 3,57 triliun. Namun, dalam 24 jam terakhir, total pasar mata duit digital mengalami penurunan sebesar 2,69 persen. Dominasi Bitcoin dalam pasar juga menurun dari 55 persen dari 55 persen 53,91 persen.

Optimisme Investor Institusional

Walaupun nilai Bitcoin sedang turun, penanammodal institusional tetap menunjukkan kepercayaan tinggi. Dalam enam hari terakhir, ETF Bitcoin spot terus mencatat arus masuk biaya yang signifikan. Pada 5 Desember saja, tercatat arus masuk sebesar US$ 767 juta.

BlackRock, melalui ETF IBIT-nya memimpin dengan total arus masuk US$ 2,5 miliar dalam 5 hari terakhir, termasuk rekor harian sebesar US$ 771 juta.

Baca Juga: Bitcoin Anjlok Mendadak, US$ 300 Juta Hangus dalam Hitungan Menit

Gejolak nilai ini juga memicu likuidasi besar-besaran senilai US$ 1,1 miliar dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan nomor tertinggi sejak Desember 2021. Sebagian besar likuidasi ini berasal dari posisi long sebesar US$ 815 juta, sementara US$ 280 juta berasal dari posisi short.

Para analis menyebut bahwa kondisi ini dipicu oleh tindakan ‘leverage flush’ dari penanammodal besar, yang diperburuk oleh penggunaan leverage berlebihan oleh trader ritel saat Bitcoin mencapai puncaknya.

Arah Bitcoin ke Depan

Jika dilihat dari sisi analis teknikal, ada beberapa sinyal yang patut diperhatikan. Salah satunya adalah Indikator Relative Strength Index (RSI) Bitcoin saat ini berada di nomor 63.56, mendekati area jenuh beli. Namun, parameter Chaikin Money Flow (CMF) tetap positif di nomor 0,12, menunjukkan adanya minat beli yang stabil.

Sementara itu, rata-rata pergerakan nilai Bitcoin tetap berada di atas rata-rata 50 harinya, yang mengindikasikan tren positif dalam jangka panjang. Namun, nilai Bitcoin sekarang menghadapi resisten kuat di level US$ 103.000.

Jika level ini sukses ditembus, Bitcoin berpotensi naik hingga US$ 110.000. Sebaliknya, jika kandas maka nilai bisa kembali menguji di support US$ 93.000.

Penurunan ini sebenarnya sejalan dengan pola historis dalam siklus pasar Bitcoin. Para analis mencatat bahwa siklus sebelumnya menunjukkan perjalanan 1.065 hari dari titik terendah hingga puncak pasar, dan 1.430 hari dari titik terendah berikutnya. Jika pola ini berulang, maka puncak nilai Bitcoin berikutnya diperkirakan bakal terjadi pada Oktober 2025.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya