Bitcoin Diprediksi Bakal Temui Ath Baru Di Harga Berikut

Feb 21, 2025 03:07 PM - 2 bulan yang lalu 72921

KincaiMedia – Harga Bitcoin (BTC) tetap tertahan dalam kisaran yang sempit sejak November 2024 dengan level support di nomor US$ 90.000 dan resisten di US$ 108.000. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar tetap dalam fase konsolidasi, serta menunggu katalis yang bisa menjadi pendorong nilai keluar dari area ini.

Sementara itu, pasar saham Amerika justru terus melaju ke rekor tertinggi. Index S&P 500 naik ke US$ 6.115 sementara Nasdaq 100 melonjak ke US$ 22.126. Melansir dari coingape.con, kenaikan ini terjadi meskipun ada ancaman tarif baru dari Donald Trump yang berpotensi berakibat negatif pada sektor konstruksi, farmasi, manufaktur dan ritel.

Namun, para pelaku pasar mata duit digital tampaknya menganggap ancaman tarif ini lebih sebagai strategi negosiasi daripada kebijakan yang bakal segera diterapkan titik sentimen positif di pasar saham ini bisa menarik lebih banyak penanammodal ke aset berisiko lainnya termasuk Bitcoin

Salah satu aspek yang dapat mendorong Bitcoin naik adalah kebijakan dari bank sentral. Dalam laporan terbaru dari pertemuan FOMC, The Fed mengisyaratkan kemungkinan untuk menghentikan alias memperlambat proses Quantitative Tightening (QT).

Baca Juga: Jerome Powell Beri Pidato dan Hasil Rapat FOMC! Bagaimana Nasib Bitcoin?

Sebagai informasi, QT adalah kebijakan untuk mengurangi jumlah duit yang beredar di pasar dengan mengecilkan neraca The Fed. Sebaliknya, jika QT dihentikan alias diperlambat, maka likuiditas di pasar bakal meningkat. Hal ini seringkali berakibat positif pada nilai aset beresiko seperti saham dan kripto.

Dalam FOMC disebutkan, beberapa peserta mencatat bahwa mungkin tepat untuk mempertimbangkan pengentian alias perlambatan pengurangan neraca seiring dengan perkembanan terkai pemisah utang.

Jika dilihat secara teknikal, BItcoin sedang membentuk pola cup and handle (C&H) yang biasanya menandakan kelanjutan tren naik. Pola ini terbentuk sejak Maret hingga November 2024, dan setelah itu nilai Bitcoin mengalami breakout.

Saat ini, Bitcoin juga menunjukkan pola bullish flag, yang sering kali menjadi sinyal bahwa nilai bakal segera melanjutkan kenaikannya.

Untuk level nilai yang perlu diperhatikan, ialah jika BTC menembus US$ 108.000, maka ada potensi naik ke US$ 122.000 dan sesuai dengan kalkulasi pola C&H.

Kendati demikian, jika BTC rupanya malah turun di bawah US$ 90.000, maka skenario bullish bakal batal, dan nilai bisa terkoreksi lebih dalam.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya