KincaiMedia – Harga Bitcoin (BTC) mengalami tekanan setelah turun di bawah level support krusial di US$ 89.000. Kondisi ini menandakan melemahnya momentum bullish dan meningkatkan kemungkinan penurunan lebih lanjut sebelum terjadi pemulihan.
Berdasarkan analis sekaligus pengamat mata duit digital berjulukan Patric H, meskipun jangka panjang tetap mengarah ke atas, perubahan struktur dalam jangka menengah menunjukkan adanya pelemahan. Jika Bitcoin tidak segera kembali ke atas level ini, nilai bisa mengalaimi koreksi lebih dalam sebelum mencoba naik kembali.
- Resisten: US$ 89.000 (sebelumnya support, sekarang berubah menjadi hambatan) dan US$ 100.000 + (level ilmu jiwa yang juga menjadi sasaran likuiditas utama).
- Support: US$ 74.000 – US$ 68.000 (zona nilai tinggi dalam volume perdagangan, serta area krusial berasas parameter teknikal seperti Fibonacci dan rata-rata pergerakan).
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar US$ 79.284. Angka ini merupakan penurunan sebesar 1,68 persen dalam sesi terbaru. Banyak analis menilai bahwa area US$ 68.000 – US$ 74.000 bisa menjadi area pertahanan yang kuat sebelum nilai berpotensi kembali naik.
https://twitter.com/CryptelligenceX/status/1899061714064400509
Sementara itu, seorang analis lain berjulukan Gert van Lagen membagikan kajian teknikal yang menunjukkan bahwa nilai Bitcoin (BTC) bisa melonjak hingga US$ 300.000. Prediksi ini didasarkan pada pola Inverse Head & Shoulders (H&S) dan farmasi parabola bertingkat, yang keduanya mengindikasikan tren naik yang kuat.
Baca Juga: Pasar Kripto Masuk Bear Market alias Sekedar Koreksi? Analis Ini Beri Jawaban Menarik
Berdasarkan diagram yang dibagikan, Bitcoin telah melakukan retest bullish pada neckline pola H&S empat tahunan dan sekarang bergerak mengikuti kurva parabola. Tren ini juga sejalan dengan tua sasaran nilai utama lainnya, ialah proyeksi saluran mikro 15 tahun dan susunan parabola bertingkat.
Namun, Van Lagen mencatat bahwa skenario bullish ini bakal tetap sah selama candle mingguan tidak ditutup di bawah US$ 72.900. Jika pola ini terus bertahan, Bitcoin berpotensi melanjutkan kenaikannya secara signifikan, dengan sasaran nilai US$ 300.000 dalam fase bull run berikutnya.
Sebagaimana diketahui, Bitcoin telah mengalami kejatuhan nilai yang dahsyat dari US$ 108.000. Penurunan ini pun memicu perdebatan antar analis. Di satu sisi, para analis bull menyebut bahwa Bitcoin bakal segera mengalami pemulihan.
Sementara analis bear menyebut Bitcoin memang sengaja dibuat turun oleh beberapa pihak, khususnya pemerintah Amerika dengan sentimen negatif alias ketidakpastian. Hal ini, agar pihak pemerintah dapat mengakuisisi banyak Bitcoin dengan nilai yang lebih murah.
https://twitter.com/GertvanLagen/status/1899187247427047441
Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.