Bitcoin Sedang Di Titik Kritis, Mending Serok Atau Buang?

Mar 10, 2025 12:44 PM - 1 minggu yang lalu 13249

KincaiMedia – Harga Bitcoin (BTC) saat ini sedang berada dalam fase krusial, dengan dua skenario yang bisa terjadi, ialah penembusan ke US$ 140.000 alias koreksi ke US$ 60.000. Para analis beranggapan mengenai arah selanjutnya, dengan beberapa memandang potensi kenaikan besar dan yang lain memperingatkan resiko penurunan tajam.

Melansir dari thecoinrepublic, analis Big Mike menyoroti US$ 95.000 sebagai level kunci bagi Bitcoin untuk tetap bullish. Dalam kajian Elliot Wave, dia menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini berkonsolidasi di antara US$ 85.000 dan US$ 95.000. Jika sukses menembus level ini, berpotensi naik ke US$ 114.693, dengan sasaran akhir mencapai US$ 140.000 – US$ 150.000.

Namun, jika Bitcoin turun di bawah US$ 78.000, kemungkinan bakal menguji US$ 72.000 sebelum naik kembali.

“Jika Bitcoin turun di atas US$ 95.000, nilai bisa sigap melesat ke US$ 130.000 – US$ 140.000. Tetapi jika turun di bawah US$ 78.000, kita bisa memandang ujian ke US$ 72.000 sebelum kembali naik ke US$ 140.000,” ungkap Big Mike.

Dengan kata lain, Bitcoin tetap berada dalam area kritis dan pergerakan di atas alias di bawah level ini bakal menentukan arah selanjutnya.

Jika Bitcoin Gagal Tembus Resisten, Bisa Turun ke US$ 60.000

Di sisi lain, Alixjey memperingatkan bahwa jika Bitcoin tidak bisa menembus US$ 99.500, maka ada resiko penurunan drastis. Saat ini, Bitcoin tetap menghadapi resisten kuat antara US$ 94.000 dan US$ 98.000. JIka level ini tidak bisa ditembus, Bitcoin berpotensi turun ke US$ 63.000, apalagi ke US$ 64.000.

Alixjey menilai bahwa ini bisa menjadi kesempatan terakhir bagi penanammodal untuk membeli Bitcoin sebelum nilai kembali naik.

“Jika Bitcoin tidak bisa melewati resisten ini, kita bisa memandang koreksi besar yang sangat tajam,” ujarnya.

Apabila skenario ini terjadi, Bitcoin bisa kembali ke level nilai yang terakhir terlihat setelah persetujuan spot Bitcoin ETF di awal 2024.

Dampak Kebijakan Trump Terhadap Bitcoin

Selain dari kajian teknikal, kebijakan terbaru mantan Presiden Donald Trump juga memengaruhi pasar Bitcoin. Trump mengeluarkan perintah pelaksana untuk membentuk persediaan Bitcoin strategis Amerika, yang memungkinkan pemerintah membeli Bitcoin menggunakan aset yang disita.

Namun, keputusan ini mengecewakan banyak penanammodal lantaran tidak ada pembelian Bitcoin secara langsung. Akibatnya, pada 7 Maret ETF Bitcoin mengalami arus keluar bersih sebesar US$ 370 juta, menurut Farside Investor.

Kendati demikian, beberapa master seperti Ryan Rasmussen dari Bitwise memandang ini sebagai tanda positif untuk jangka panjang.

“Jika Amerika mulai menimbun Bitcoin, negara lain kemungkinan bakal mengikuti. Ini bisa menjadi argumen kuat bagi lembaga finansial untuk berinvestasi dalam Bitcoin,” pungkas Rasmussen.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya